Pemberhentian kepala desa seperti hal yang telah dijeaskan di atas diusulkan oleh pimpinan BHP kepada bupati atau walikota melalui camat berdasarkan
keputusan musyawarah BHP yang dihadiri oleh minimal 23 dua pertiga dari jumlah anggota BHP.
Pengesahan pemberhentian kepala pekon ditetapkan dengan keputusan bupati atau walikota paling lambat 30 tiga puluh hari sejak usulan dari BHP yang
melalui camat diterima oleh bupati atau walikota, dan selanjutnya bupati atau walikota mengangkat pejabat kepala pekon yang tata caranya di atur melalui
peraturan daerah atau kota.
E. Tinjauan Tentang Pemilihan Kepala Desa
1.
Pemilihan Secara Langsung
Pemilihan umum merupakan sarana politik untuk memilih para pejabat politik dalam negara yang menganut sistem demokrasi. Rudini dalam Archna
Sutomo 2007:25 menyatakan bahwa pemilihan umum merupakan sarana demokrasi untuk membuat suatu sistem kekuasaan negara yang pada dasarnya
lahir dari rakyat, menurut sistem permusyawaratan dan perwakilan, dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa pemilihan umum itu tiada lain sebagai
alat atau sarana untuk mengembangkan demokrasi.
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung dalam UU No.322004 Pasal 56 Pasal 19 dan Peraturan Pemerintah PP No. 62005
tentang cara pemilihan, pengesahan, pengangkatan, dan Pemberhentian
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Secara khusus ketentuan pilkada langsung tercermin dalam cara pemilihan dan asas-asas yang digunakan
dalam penyelenggaraan pilkada. Dalam pasal 56 ayat 1 disebutkan : “ Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih dalam satu pasangan
calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
”.
Dipilihnya sistem pilkada langsung mendatangkan optimisme dan fesimisme tersendiri. Pilkada langsung dinil
ai sebagai perwujudan pengambilan “hak- hak dasar” masyarakat di daerah dengan memberikan kewenangan yang utuh
dalam rangka rekruitmen pemimpin daerah sehingga mewujudkan kehidupan demokrasi ditingkat lokal.
Tahapan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah langsung menurut UU No.32 Tahun 2004 pasal 65 ,yaitu masa persiapan, dan tahap pelaksanaan.
Masa persiapan meliputi: a.
Pemberitahuan DPRD kepada kepala daerah mengenai berakhirnya masa jabatan.
b. Pemberitahuan DPRD kepada KPUD mengenai berakhirnya masa jabatan
kepala daerah. c.
Perencanaan penyelenggaraan, meliputi penetapan tata cara dan jadwal tahapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah.
d. Pembentukan Panitia Pengawas, PPK, PPS dan KPPS.
e. Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau.