Analisis Nilai Tambah Metode Kuantitatif

I = Sumbanganbiaya input lainnya yang terdiri dari biaya bahan baku penolong, biaya penyusutan, dan biaya packaging Kriteria nilai tambah adalah : 1. Jika NT 0, berarti pengembangan agroindustri pengolahan sawit memberikan nilai tambah positif. 2. Jika NT 0, berarti pengembangan agroindustri pengolahan sawit tidak memberikan nilai tambah negatif.

2. Analisis Kapasitas Produksi Metode Kuantitatif

Kapasitas produksi adalah suatu ukuran atau tingkat keluaran tertinggi yang menyangkut kemampuan dari suatu proses produksi. Untuk menjawab tujuan kedua mengenai kapasitas produksi dimana apakah jumlah kapasitas produksi dalam rupiah atau unit keluaran yang dihasilkan oleh perusahaan sama dengan kapasitas produksi yang telah dikeluarkan perusahaan sebelumnya sehingga memberikan kontribusi laba terhadap perusahaan dapat menggunakan analisis titik impas atau titik break even point BEP. Secara umum analisis titik impas dapat berguna sebagai dasar dalam merencanakan serta pengendalian kegiatan operasional perusahaan yang sedang berjalan dan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan yang harus dilakukan oleh para pengusaha. Titik impas merupakan titik dimana penghasilan total unit keluaran yang dihasilkan sama dengan biaya total dimana rumus : P x Q = F + V x Q Pada dasarnya jumlah unit keluaran yang harus dihasilkan Q merupakan perencanaan kapasitas produksi yang harus dicapai dan tidak diketahui. Untuk itu dirumuskan kembali dalam persamaan : PQ = F + VQ F = P – V Q maka: Q = Keterangan : P = harga produkkg Q = jumlah unit keluaran yang harus dihasilkan kg F = biaya tetap total V = biaya variabel per kg Secara grafik, analisi BEP dapat digambarkan pada Gambar 4. Biaya dan Penerimaan Y Garis total Penerimaan Laba BEP Garis total biaya Rugi Biaya variabel Biaya tetap Output X Gambar 3. Kurva Break Even Point Kriteria BEP adalah ; a. Jika BEP Q jumlah unit keluaran yang dihasilkan, maka agroindustri kelapa sawit memperoleh laba. b. Jika BEP Q jumlah unit keluaran yang dihasilkan, maka agroindustri kelapa sawit menderita rugi.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A.

Sejarah PT Perkebunan Nusantara VII Persero PT Perkebunan Nusantara VII Persero merupakan salah satu BUMN hasil penataan kembali Restrukturisasi Konsolidasi BUMN Sub Sektor Perkebunan dan Pemerintah. PT Perkebunan Nusantara VII Persero dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah No. 12 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, merupakan konsolidasi dari PT Perkebunan X Persero, PT Perkebunan XXXI Persero, serta ex Proyek Pengembangan PT Perkebunan XI Persero Lahat dan ex Proyek Pengembangan PT Perkebunan XXIII Persero di Bengkulu. PTPN VII wikipedia Indonesia PT Perkebunan Nusantara VII Persero merupakan perusahaan BUMN milik pemerintah Indonesia, kepemilikan perusahaan ini dimiliki pemerintah Indonesia yang memiliki saham dominan diatas 50 Major Stakeholder sehingga fungsi manajemen dan kebijakan perusahaan digerakkan oleh pemerintah melalui kementrian BUMN. sebelum dimiliki oleh pemerintah Indonesia, PT Perkebunan Nusantara VII Persero sebelumnya merupakan perkebunan nasionalisasi dari Pemerintah Belanda, terutama PT Perkebunan X Persero dan PT Perkebunan XXXI Persero. PT Perkebunan X Persero

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Air pada CPO dengan Metode Gravimetri di PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina

22 299 47

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq. ) DI BLOK 423 AFDELING IV PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (Persero) UNIT USAHA REJOSARI NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 9 66

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq. ) DI BLOK 423 AFDELING IV PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (Persero) UNIT USAHA REJOSARI NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 13 60

PERSEPSI MASYARAKAT SEKITAR PERUSAHAAN TERHADAP PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) UNIT USAHA REJOSARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

1 7 85

OPTIMASI PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) DAN INTI SAWIT (KERNEL) PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARAVII (PERSERO) UNIT USAHA REJOSARI NATAR LAMPUNG SELATAN

4 17 99

EVALUASI KANDUNGAN MINERAL DAUN KELAPA SAWIT di PTPN VII UNIT USAHA REJOSARI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 2 2

Audit energi pada produksi crude palm oil (Cpo) Di Ptp. Nusantara Vii (Persero) Unit Usaha Rejosari - Lampung Selatan

0 8 138

Karakteristik aliran permukaan pada perkebuanan kelapa sawit dengan perlakuan teras gulud dan rorak Di Unit Usaha Rejosari PT. Perkebunan Nusantara VII, Lampung

0 18 81

Strategi Pengembangan Usaha Minyak Kelapa Sawit (CPO) Unit Usaha Adolina PT Perkebunan Nusantara IV

0 17 190

Penetapan Kadar Air Pada Minyak Kelapa Sawit (CPO) Hasil Produksi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Adolina

0 8 52