Arbitrary Lagrangian Eulerian ALE Komputasi Distribusi Temperatur Menggunakan FEM

mendorong keluar dari posisi, sehingga menyebabkan keterikatan dari unsur-unsur dengan pemotongan alat. Pemisahan prematur node yang mengakibatkan celah di depan tool tip adalah masalah umum lain, yang biasanya disebabkan oleh spesifikasi yang tidak benar kriteria besarnya pemisahan. Hal itu dapat berkontribusi untuk mengurangi akurasi dan validitas hasil. Bagaimanapun, beberapa peneliti telah meneliti metode alternatif untuk mencapai aksi pemotongan seperti penghapusan elemen dan adaptif remeshing. SL Soo and D K Aspinwall, 2007

S. Arbitrary Lagrangian Eulerian ALE

Prosedur yang ALE dapat digambarkan sebagai rumus umum adalah amalgamates dengan dua klasik Eulerian Lagrangian dan teknik menjadi satu deskripsi untuk memanfaatkan jasa masing-masing. FE mesh dalam sebuah simulasi ALE spasial maupun tidak tetap melekat pada materi, tetapi boleh sewenang-wenang bergerak relatif terhadap materi. Perumusan itu sedemikian rupa sehingga dapat dikurangi untuk Eulerian atau deskripsi Lagrangian jika diperlukan.     ,            dx df x d df dt d dt t x t x f  Untuk simulasi pemotongan logam, ide umumnya menerapkan fitur dari jenis Eulerian pendekatan untuk pemodelan sekitar daerah tool tip, sementara bentuk Lagrangian dapat dimanfaatkan untuk pemodelan pada aliran yang tanpa bahan pada batas bebas. Dengan cara ini, masalah berat distorsi dan keterlibatan unsur di zona pemotongan bisa dikurangi tanpa perlu remeshing. Evolusi dari bentuk dan ukuran dari chip dapat terjadi dengan bebas dan secara otomatis sebagai fungsi dari material deformasi. Sejumlah peneliti telah mempelajari masalah ortogonal berbalik dengan chip yang terus-menerus dengan menggunakan prosedur ALE. SL Soo and D K Aspinwall, 2007

T. Komputasi Distribusi Temperatur Menggunakan FEM

Dengan asumsi pemesinan ortogonal steady dan kontinur persamaan pengatur perpindahan panas adalah persamaan energi steady . . . 2       q T k T V c p  dimana T S suhu tertentu sepanjang batas S T , fluks panas yang ditentukan, q pada batas S q , dan koefisien perpindahan panas yang ditetapkan, h pada batas S h dimana p adalah kepadatan, cP panas spesifik, V kecepatan, T suhu, k konduktivitas termal, dan .  q laju penghasilan panas internal per satuan volume. Untuk pemesinan ortogonal dimana ketebalan geram belum terdeformasi, t 1 , jauh lebih kecil daripada lebar geram, perpindahan panas dapat diasumsikan dua- dimensi. Dengan menggunakan persamaan Galerkin, dapat ditunjukkan bahwa unsur persamaan matriks.       p T H e e  di mana {T} e adalah vektor nodal temperatur dari elemen,   hNdS N Nd k N Nd V c N H T s T p T e e q e e             . .    qdS N dS hT N d N N p T s T s e T e q e b e q                 mana Ω 2 adalah domain dari elemen dan N elemen bentuk fungsi matriks.

U. DEFORM™ 3D