Proses Drilling Kondisi Pemotongan Pada Drilling Berbagai proses yang berhubungan dengan Drilling.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Proses Drilling

Proses drilling adalah proses permesinan untuk membuat lubang bulat pada benda kerja. Drilling biasanya dilakukan memakai pahat silindris yang memiliki dua ujung potong yang disebut drill. Pahat diputar pada porosnya dan diumpankan pada benda kerja yang diam sehingga menghasilkan lubang berdiameter sama dengan diameter pahat. Mesin yang digunakan disebut drill press, tetapi mesin lain dapat juga digunakan untuk proses ini. Lubang yang dihasilkan dapat berupa lubang tembus through holes dan tak tembus blind holes. Al Huda, 2008

B. Kondisi Pemotongan Pada Drilling

Kecepatan potong cutting speed pada drilling didefinisikan sebagai kecepatan permukaan terluar dari pahat drill relatif terhadap permukaan benda kerja. Kecepatan potong dapat dihitung dengan menggunakan rumus: D N v    dimana, v : Kecepatan potong mmin, N : Kecepatan putaran rpm: revmin. D : Diameter pahat. Gambar 1. Kondisi pemotongan pada Drilling Groover, 2002 Waktu riil permesinan time of actual machining, T m min : 1. Pada pembuatan lubang tembus through hole:     f N A t T m    2. Pada pembuatan lubang tembus through hole:   f N d T m   dimana, f : Gerak makan mmrev. T m : Waktu riil permesinan min. t : Ketebalan benda kerja mm. A : Jarak antara sisi terluar pahat drill dengan permukaan benda kerja ketika ujung drill mulai menyentuh permukaan. d : Kedalaman lubang,  : Drill point angle. Kecepatan pemindahan material material removal rate, MRR:   4 2 N f D MRR     dimana, MRR: material removal rate mm 3 min

C. Berbagai proses yang berhubungan dengan Drilling.

Terdapat beberapa jenis proses yang terkait dengan drilling. Proses ini memerlukan lubang awal yang dibentuk dengan drilling, kemudian lubang dimodifikasi. Beberapa proses tersebut diantaranya adalah: a. Reaming. Digunakan untuk sedikit menambah lebar lubang, menghasilkan toleransi yang lebih baik pada diameternya. Pahatnya disebut reamer, biasanya berbentuk galur lurus.. b. Tapping. Proses ini dilakukan dengan pahat tap, untuk membuat internal ulir pada permukaan dalam sebuah lubang. c. Counter-boring. Menghasilkan lubang bertingkat, lubang diameter besar diikuti dengan lobang diameter lebih kecil. Digunakan untuk menyimpan kepala baut agar tidak menonjol. d. Counter-sinking. Serupa dengan counter-boring, tetapi lubang lebar berbentuk kerucut untuk menyimpan kepala sekrup bebentuk kerucut. e. Centering. Disebut juga center-drilling, digunakan untuk membuat lubang awal sehingga drilling dapat dilakukan pada posisi yang lebih akurat. Pahatnya disebut center-drill. f. Spot-facing. Mirip dengan proses milling. Digunakan untuk meratakan permukaan tertentu benda kerja yang menonjol, terutama setelah proses drilling.

D. Variasi Pahat Pada Drilling