Wilayah Waktu Ruang Lingkup Penelitian 1 Keilmuan
16 dan bahan belajar mampu menyediakan aneka stimuli dan fasilitas belajar secara
berdiversifikasi”. Dari aspek iklim pembelajaran, kualitas dapat dilihat dari seberapa besar suasana belajar mendukung terciptanya kegiatan pembelajaran
yang menarik, menantang, menyenangkan dan bermakna bagi pembentukan profesionalitas kependidikan.
Departemen pendidikan nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Dit.Dikdasmen, 2009 menyatakan bahwa “Secara umum, mutu
adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau
yang tersirat. Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses, dan output pendidikan”. Proses pendidikan merupakan berubahnya sesuatu
menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut input, sedang sesuatu dari hasil proses disebut output.
Dewasa ini masalah mutu pendidikan banyak dibicarakan di semua tingkat pendidikan, baik melalui masmedia mapun melalui pembicaraan langsung oleh
masyarakat. Mastuhu 2003: 23 berpendapat: “Pandangan umum menyatakan bahwa mutu pendidikan di sekolah dewasa
ini lebih rendah. Pada dasarnya masalah mutu pendidikan dapat dikelompokkan menjadi dua ke-lompok besar, yaitu masalah yang
bersumber pada sebab-sebab intern dan yang bersumber pada sebab-sebab ekstern. Masalah yang bersumber dari sebab-sebab intern, berasal dari
guru itu sendiri yang sebenarnya berada dalam kemampuan mereka untuk mengatasinya. Akan tetapi tidak demikian halnya dengan sebab-sebab
ekstern, yaitu hal-hal yang berasal dari luar sistem pembelajaran dan sebenarnya berada diluar jangkauan para guru untuk mengatasinya”.
Kegiatan-kegiatan musyawarah guru mata pelajaran MGMP atau kelompok kegiatan guru KKG yang diselenggarakan, sering dibicarakan masalah mutu
17 pendidikan. Pada diskusi tersebut dibahas tentang mutu pendidikan dengan
melihat dari berbagai aspek, yaitu mengenai anak didik siswa, para guru berpendapat: “Siswa pada umumnya kurang belajar keras, kurang dilibatkan
dengan dunia nyata dalam belajarnya, kurang aktivitas da-lam belajar guna mencapai penguasaan kompetensi tertentu”.
Mutu dalam pengertian umum yang berarti juga kualitas diartikan sebagai gambaran tingkat baik buruk sesuatu hal. Pendapat di atas menggambarkan bahwa
sejauh mana suatu pembelajaran dapat mengubah tingkah laku anak didik atau siswa bila dikaitkan dengan tujuan pembelajaran. Tingkah laku anak didik itu
meliputi aspek kognitif maupun aspek non-kognitif, baik yang mudah diukur maupun yang sukar diukur. Mutu seolah-olah dapat diartikan sebagai tingkah
laku anak didik berupa pengetahuan, keterampilan aktivitas dan sikap tanggapan yang dimiliki setelah mereka menyelesaikan suatu pembelajaran.