62 Menentukan sampel dalam penelitian ini digunakan teknik stratified proportional
random sampling acak. Jumlah sampel yang telah ditetapkan dialokasikan secara proposional kemasing-masing kelas sebagai berikut :
Tabel 3.2 Sampel Penelitian No
Kelas Populasi
Sampel
1. MTs. 20 Labuhan Maringgai
25 21
2. MTs. Darul Istiqomah
22 19
3. MTs. Darul Hidayah
20 17
Jumlah
67 57
Sumber: Data statistik dari 3 MTs di kecamatan Labuhan Maringgai yang telah diolah
3.3 Variabel dan Instrumen Penelitian
Di dalam suatu variabel penelitian terkandung konsep yang dapat dilihat dan diukur. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas X
1
adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel terikat Y.
a Variabel bebas pertama X
1
dalam penelitian ini adalah supervisi akademik kepala sekolah.
b Variabel bebas kedua X
2
dalam penelitian ini adalah
profesionalitas guru 2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi, atau sering disebut
variabel Y. Variabel Y dalam penelitian ini adalah mutu layanan pendidikan Y.
3.3.1 Mutu Layanan Pendidikan
Variabel Peningkatan Mutu Pendidikan disusun berdasarkan definisi operasional, kisi-kisi instrumen dan kalibrasi instrumen:
63
3.3.1.1 Definisi Operasional Variabel Mutu Layanan Pendidikan
Mutu layanan pendidikan merupakan penilaian guru terhadap karakteristik menyeluruh dari proses pendidikan mencakup input, proses, dan output
pendidikan sebagai ukuran keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Mutu layanan pendidikan dapat diukur melalui standar nasional
pendidikan dengan indikator yang meliputi: 1 Kurikulum, dengan sub indikator kepemilikan juknis dan juklak, pengembangan silabus, perencanaan prota dan
prosem, serta pengevaluasian daya serap materi. 2 Ketenagaan, dengan sub indikator penilaian kemampuan pedagogik, kepribadian, profesionalisme, dan
kemampuan berinteraksi sosial. 3 Sarana dan prasarana, sub indikator jumlah dan kelayakan ruang belajar, ketersediaan tempat berolahraga, tempat peribadatan,
perpustakaan, laboratorium, dan ruang TIK. 4 Manajemen sekolah, dukungan pimpinan, dan kedisiplinan dalam bekerja. 5 Peran serta masyarakat; dukungan
komite sekolah dan wali murid.
3.3.1.2 Kisi-Kisi Instrumen Mutu Layanan Pendidikan
Instrumen yang digunakan untuk mengukur mutu layanan pendidikan di MTs se Kecamatan Labuhan Maringgai berbentuk angket. Konsep angket menggunakan
penilaian skala tiga yaitu pernyataan yang positif rentang skor 5-1 dengan pengkatagorian sebagai berikut:
1. Skor 5 adalah mutu layanan sangat baik 2. Skor 4 adalah mutu layanan baik
3. Skor 3 adalah mutu layanan cukup baik 4. Skor 2 adalah mutu layanan tidak baik
5. Skor 1 adalah mutu layanan sangat tidak baik
64 Adapun kisi-kisinya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Mutu Layanan Pendidikan No
Indikator Nomor Butir
Nomor Butir Sebelum
Ujicoba Jumlah
Sesudah Ujicoba
Jumlah 1
Kurikulum Kepemilikan juknis dan
juklak 1,2
2 2
1 Pengembangan silabus
3 1
3 1
Perencanaan prota dan prosem
4,5 2
4,5 2
Pengevaluasian daya serap materi
6,7,8 3
6,8 2
2 Ketenagaan
Kemampuan pedagogik 9,10
2 9,10
2 Kepribadian
11,12 2
12 1
Profesionalisme 13,14,15
3 13,14,15
3 Kemampuan berinteraksi
sosial 16,17
2 17
1
3 Sarana dan prasarana
Jumlah dan kelayakan ruang belajar
18,19 2
18,19 2
Ketersediaan tempat berolahraga
20 1
20 1
Tempat peribadatan, perpustakaan,
laboratorium, dan ruang TIK
21,22,23,24 4
21,22,24 3
4 Manajemen sekolah
Dukungan pimpinan 25,26,27
3 25,27
2 Kedisiplinan dalam
bekerja 28,29,30
3 28,29,30
3
5 Peran serta masyarakat
Dukungan komite sekolah 31
1 31
1 Dukungan wali murid
32 1
32 1
Jumlah 32
32 22
22
Sumber: analisis data uji coba instrumen variabel Y
Uji coba dilakukan pada 30 orang guru di SMP Islam Nurul Iman kecamatan Labuhan Maringgai. Hasil uji coba instrumen menunjukan nilai variabel Y
tertinggi 128 dan nilai terendah 60. Berdasarkan nilai tersebut dari keseluruhan