Riwayat Ginekologis Dan Jumlah Paritas Agen Infeksius Kontrasepsi

dalam kehidupan selanjutnya Rasjidi I., 2008. Resiko kanker serviks akan meningkat pada pernikahan usia muda atau pertama kali koitus, yaitu pada umur 15-20 tahun atau pada belasan tahun serta period laten antara pertama kali koitus sampai terdeteksi kanker serviks selama 30 tahun.Menurut Aziz M.F 2006, wanita di bawah usia 16 tahun menikah biasanya 10-12 kali lebih besar terserang kanker serviks daripada yang berusia 20 tahun ke atas.

c. Kebiasaan Berganti Pasangan

Wanita yang sering melakukan seks dengan bertukar pasangan mempunyai resiko mendapat kanker serviks. Selain itu, pasangan dari pria dengan kanker penis atau pasangan dari pria yang istrinya meninggal terkena kanker serviks juga akan meningkatkan resiko kanker serviks. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa faktor koitus dengan seringnya berganti pasangan merupakan faktor yang berpengaruh untuk terjadinya kanker serviks. Belinson menemukan kasus kanker serviks 4 kali lebih banyak pada wanita yang melakukan prostitusi. Berganti- berganti pasangan dalam hubungan seksual memperbesar kemungkinan terinfeksi HPV Kartikawati, 2013.

d. Riwayat Ginekologis Dan Jumlah Paritas

Walaupun usia menarke atau menopause tidak mempengaruhi resiko kanker serviks, hamil di usia muda, jumlah kehamilan atau manajemen persalinan yang tidak tepat dapat meningkatkan resiko.Kanker serviks sering diasosiasikan dengan kehamilan pertama pada usia muda, jumlah kehamilan yang banyak dan jarak kehamilan yang pendek Rasjidi I.,2008. Umur melahirkan pertama kali kurang dari 20 tahun dianggap mempunyai resiko untuk terjadi kanker serviks. Kanker serviks sering dijumpai pada wanita yang sering melahirkan anak. Kategori partus ini belum ada keseragaman tetapi menurut pakar angka berkisar antara 3- 5 kali partus. Green menemukan penderita kanker serviks adalah 7,9 multi para dan 51 nulli para.

e. Agen Infeksius

Human Papilloma Virus HPV. Terdapat sejumlah bukti yang menunjukkan HPV sebagai penyebab neoplasia servikal. HPV tipe 6 dan 11 berhubungan erat dengan displasia ringan yang sering regresi. HPV tipe 16 dan 18 dihubungkan dengan dysplasia berat, yang jarang regresi dan seringkali progresif menjadi karsinoma insitu Aziz, M.F.,2002. Walaupun semua virus herpes simpleks tipe 2 belum didemonstrasikan pada sel tumor, teknik hibridisasi insitu telah menunjukkan terdapat HSV RNA spesifik pada sampel jaringan wanita dengan displasia serviks. Infeksi Trikomonas, sifilis, dan gonokokus ditemukan berhubungan dengan kanker serviks.

f. Kontrasepsi

Pemakaian kontrasepsi lebih dari 4 atau 5 tahun dapat meningkatkan resiko terkena kanker serviks 1,5 - 2,5 kali. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontrasepsi jenis oral menyebabkan wanita sensitif terhadap HPV yang dapat menyebabkan adanya peradangan pada genitalia sehingga beresiko untuk terjadi kanker serviks. A m i a t i , 2 0 1 3 . Pil merupakan bentuk kontrasepsi yang paling dapat diandalkan untuk sebagian besar perempuan namun pil KB dapat menurunkan kekebalan alami terhadap infeksi dan dapat juga mempengaruhi cara tubuh menggunakan asam folat dan terbukti yang menyatakan perempuan dengan test Pap Smear positif seringkali menderita defisiensi asam folat. Faizah,2010.

g. Merokok