Pemeriksaan fisik Tes Paps smear . Kolposkopi Konisasi

6. Diangnosa Kanker Serviks

Kanker serviks pada masa prakanker atau stadium awal tidak menimbulkan gejala sehingga dengan membuat diagnosis sedini mungkin dan memulai pengobatan yang sesuai, hasil yang diperoleh akan lebih baik sehingga jumlah wanita yang meninggal akibat kanker serviks dapat berkurang.

a. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan serviks merupakan prosedur mutlak yang perlu dilakukan untuk melihat perubahan portio vaginalis dan mengambil bahan apusan untuk pemeriksaan sitologi ataupun biopsi. Setelah biopsi, pemeriksaan dilanjutkan dengan palpasi bimanual vagina dan rektum untuk mengetahui luas massa tumor pada serviks dan rektum.

b. Tes Paps smear .

Tes Pap merupakan salah satu pemeriksaan sel serviks untuk mengetahui perubahan sel, sampai mengarah pada pertumbuhan sel kanker sejak dini. Apusan sitologi pap diterima secara universal sebagai alat skrining kanker serviks. Metode ini peka terhadap pemantauan derajat perubahan pertumbuhan epitel serviks. Pemeriksaan Tes Pap dianjurkan secara berkala meskipun tidak ada keluhan terutama bagi yang berisiko 1-2 kali setahun. Berkat teknik Tes Pap, angka kematian turun sampai 75 Manam E, 2011.

c. Kolposkopi

Kolposkopi adalah alat ginekologi mikroskop binokuler dengan sumber cahaya yang terang yang digunakan untuk melihat perubahan stadium dan luas pertumbuhan abnormal epitel serviks. Metode ini mampu mendeteksi pra karsinoma serviks dengan akurasi diagnostik cukup tinggi Rasjidi I, 2008. Kolposkopi hanya digunakan selektif pada sitologi Tes Pap abnormal yaitu displasia dan karsinoma in situ atau kasus yang mencurigakan maligna. Kombinasi kolposkopi dan tes Pap memberikan ketepatan diagnostic lebih kuat. Sensitivitas tes Pap dan kolposkopi masing-masing 55 dan 95 dan spesifisitas masing-masing 78,1 dan 99,7 Tilong A, 2012

d. Konisasi

Konisasi adalah operasi dengan mengambil volume jaringan dari aksis sentral longitudinal serviks, tindakan ini meliputi os eksternal dan kanalendoserviks dengan panjang tertentu. Jika pemeriksaan kolposkopi tidak memuaskan maka konisasi harus dilakukan yaitu pengawasan endoserviks dengan serat asetat selulosa di mana daerah abnormal ternyata masuk ke dalam kanalis servikalis.

e. Biopsi