b Perumusan tujuan pelatihan melibatkan orang tua sebagai peserta pelatihan, narasumber
pelatih dan peneliti. Tujuan yang dirumuskan merupakan acuan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan program pelatihan yang telah direncanakan yaitu mengacu kepada
peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua anak usia dini dalam meningkatkan aktivitas mereka memanfaatkan permainan tradisional dalam kegiatan bermain anak.
c Identifikasi sumber belajar, yaitu memilih dan menentukan pelatih narasumber yang dapat
melaksanakanpembelajaran dalam pelatihan, yaitu merekrut dosen jurusan PLS, dosen psikologi dan dosen PAUD, dan dari praktisi yang dianggap sudah banyak memberikan
pelatihan tentang permainan tradisional yang dianggap kompeten dalam materi pelatihan yang akan diberikan. Disamping itu sumberbelajar lainnya yang mendukung kegiatan
pembelajaran, yaitu berupa bahan ajar. Bahan ajar ditentukan sesuai dengan hasil identifikasi kebutuhan, yang meliputi bahasan ajar, dan bahan ajar yang dikembangkan sendiri oleh
pelatih atau narasumber. d
Penetapan metode pelatihan didiskusikan antara narasumber pelatih dengan peserta pelatihan orang tua anak. Agar tujuan pelatihan akan berhasil dengan baik, maka metode
yang digunakan adalah metode yang lebih banyak melibatkan peserta pelatihan dalam proses pelatihan sehingga akan lebih bermakna pelatihan tersebut bagi orang tua sebagai peserta
pelatihan. Pelatih narasumber berperan sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi proses pelatihan.
e Penetapan waktu pelatihan ditentukan secara bersama-sama terutama memperhatikan
kesiapan ketersediaan waktu orang tua peserta pelatihan , agar kegiatan pelatihan tidak mengganggu kegiatan orang tua peserta pelatihan yang sudah direncanakan terlebih dahulu.
2. Tahap Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah
menata pelaksanaan
kegiatan pelatihan
meliputi pengorganisasian
personal terkait
dengan kelancara
pelaksanaan kegiatan
pelatihan.Pengorganisasian personil yaitu melakukan koordinasi dengan pihak terkait terutama dengan orang tua sebagai peserta pelatihan, dan Pimpinan Fakultas Ilmu Pendidikan untuk
memfasilitasi pelaksanaan pelatihan.Koordinasi dimaksudkan untuk memperolah kelancaran pelaksanaan kegiatan pelatihan.
Koordinasi perumusan programpembelajaran disusun berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan belajar, dan diorientasikan untuk perumusan: 1 tujuan pembelajaran yang
disesuaikan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua anak usia dini yang selalu menunggui anaknya di PAUD, 2materi pembelajaran berorientasipada
materi agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua anak usia dini, agar orang tua memiliki kesiapan dan kemampuan dalam mendidik anak, memiliki nilai-nilai dasar
kearah yang benar tentang pendidikan anak dilingkungan keluarga,mampu mentransfer nilai-nilai pendidikan kepada anak-anaknya, mampu membangun motivasi, kebersamaan, membentuk
karakter anak dan melestarikan nilai-nilai budaya,3 media atau alat pembelajaran yang disesuaikan dengan materi dan kebutuhan dalam pembelajaran, 4 sarana dan prasarana yang
mendukung pembelajaran, 5 metode pembelajaran disesuaikan dengan materi dan karakteristik peserta pelatihan, 6 sumber belajar meliputi pelatih narasumber, bahan belajar baik berupa
buku teks maupun bahan belajar yang disusun oleh pelatih narasumber, dan 7 jadwal pembelajaran dalam pelatihan,disusun berdasarkan kesepakatan peserta dan peneliti dengan
mempertimbangkan waktu dan kesempatan semua pihak yang terlibat dalam pelatihan.
3. Tahapan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pelatihan disesuaikan dengan perencanaan yang telah dirumuskan sebelumnya.Proses pembelajaran membutuhkan situasi dan kondisi yang interaktif edukatif
antara pelatih dengan peserta pelatihan orang tua dan antar peserta pelatihan itu sendiri. Karena peserta pelatihan adalah orang dewasa yang kaya pengalaman, maka dalam proses
pembelajarannya, peserta pelatihan bukan menjadi objek, akan tetapi menjadi subyek pembelajaran sehingga pembelajarannya lebih berpusat pada peserta pelatihan, sehingga
memberikan pengalaman seluas-luasnya kepada peserta pelatihan. Pengalaman belajar dalam pelatihan tersebut diarahkan untuk meningkatkan pengetahuandan keterampilan orang tua agar
dapat melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga. Peserta pelatihan orang tua anak usia dini dalam hal ini sebagai warga belajar bertindak
secara individual maupun kelompok melaksanakan kegiatan dalam proses pelatihan melalui langkah-langkah: 1 menyimak uraian materi secara seksama; 2 melakukan kegiatan praktek
sesuai materi yang diberikan dengan bimbingan pelatih narasumber. Melalui pelatihan ini diharapkan orang tua sebagai peserta pelatihan dapat mengadopsi, dan mengaktualisasikanapa
yang telah diterima melalui pelatihan, apa yang diamati, dialami agar dapat diterapkan dalam
pembelajaran kepada anak-anak dalam pendidikan di lingkungan keluarga, sehingga orang tua selalu berupaya mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya sesuai pengalaman praktek
yang diterima melalui pelatihan.
4. Tahap Evaluasi