rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pembelajaran bagi anak usia dini bukan berorientasi pada sisi akademis saja. Pendidikan Anak Usia Dini lebih dititikberatkan kepada peletakan dasar ke arah
pertumbuhan dan perkembangan fisik, bahasa, intelektual, sosial-emosi serta seluruh kecerdasan Kecerdasan Jamak. Dengan demikian, Pendidikan Anak Usia Dini yang
diselenggarakan harus dapat mengakomodasi semua aspek pengembangan anak dalam suasana yang menyenangkan dan menimbulkan minat anak.
Secara umum tujuan Pendidikan Anak Usia Dini adalah mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Sedangkan berdasarkan tinjauan aspek didaktis psikologis tujuan pendidikan di Pendidikan Anak Usia Dini yang khusus adalah:
a Menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan agar mampu menolong diri
sendiri
self help
, yaitu mandiri dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri seperti mampu merawat dan menjaga kondisi fisiknya, mampu mengendalikan emosinya dan mampu
membangun hubungan dengan orang lain. b
Meletakkan dasar-dasar tentang bagaimana seharusnya belajar
learning how to learn
. Hal ini sesuai dengan perkembangan paradigma baru dunia pendidikan melalui empat pilar
pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO, yaitu
learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together
yang dalam implementasinya di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dilakukan melalui pendekatan
learning by playing
, belajar yang menyenangkan
joyful learning
serta menumbuh-kembangkan keterampilan hidup
life skills
sederhana sedini mungkin.
BAB III METODE PENELITIAN.
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Untuk mencapai tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan
pendekatan metode
penelitian dan
pengembangan
research and
development.
.untuk mendapatkan suatu model tervalidasi bagi para orang tua dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Selanjutnya menggunakan analisis kualititatif dan
kuantitatif. Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini berdasarkan pendekatan sebagaimana pada
research and development
R D menurut Borg dan Gall 2003:569 menjelaskan bahwa :
Research and development is an industry-based development model in which the findings of research are used to design new products and procedures, which than are
systematically field-tested, evaluated and refined until they meet specified criteria of
effectiveness, quality, or similar standards.
Metode penelitian dan pengembangan dalam bidang pendidikan, pada prinsipnya merupakan proses untuk mengembangkan suatu produk pendidikan dan selanjutnya memvalidasi
produk pendidikan tersebut. Dalam konteks penelitian ini, produk pendidikan yang akan dikembangkan dan divalidasi adalah model pelatihan permainan tradisional edukatif dalam
meningkatkan pengetahuan dan keterampilanorang tua anak usia dini di PAUD dan divalidasi dalam pembelajaran di PAUD Kota Gorontalo.
Tujuan akhir
research and development
adalah menghasilkan produk baruatau perbaikan terhadap produk lama untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua
menggunakan permainan tradisional edukatif dalam proses bermainbelajar anak, yang selanjutnya pula melaksanakan uji eksperimen untuk mendapatkan suatu model final.
Dalam pendekatan model penelitian dan pengembangan
Research and Development
, Borg dan Gall, 2003:570 menempuh prosedur sepuluh langkah kegiatan yaitu : 1 Penelitian
survey dan pengumpulan informasi, 2 Melakukan perencanaan, 3 Mengembangkan rancangan model produk awal, 4 Melakukan uji coba produk awal, 5 Menyempurnakan
produk, 6 Melakukan uji lapangan produk utama, 7 Memperbaiki kembali hasil uji lapangan, 8 Melakukan ujicoba lapangan, 9 Menyempurnakan model untuk mengembangkan model
akhir, dan 10 Diseminasi dan sosialisasi. Kesepuluh langkah tersebut di atas selanjutnya dibagi menjadi enam langkah utama,
yaitu:
1.
Studi Pendahuluan.
Pada kegiatan studi pendahuluan dilskuksn melalui langkah-langkah yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dan menghimpun bahan studi literatur yang menunjang
pencapaian penyusunan model sesuai dengan fokus penelitian. Dengan melaksanakan studi pendahuluan terhadap orang tuaanak usia dini di PAUD tempat penelitian, merupakan data
utama dari subjek penelitian. Keseluruhan data dikumpulkan dan disesuaikan dengan jangkauan fokus masalah penelitian, untuk memperoleh model konseptual.
Subyek penelitian adalah orang tua anak usia dini, orang tua memilikikapasitas yang paling bertaggung jawab terhadap pelaksanaan proses pembelajaran terhadap anaknya secara
langsung,orang tua yang melaksanakan proses pendidikan terhadap anaknya secara langsung
dalam penelitian ini, paling banyak diperankan oleh ibu-ibu. Dengan demikian secara mayoritas yang bertindak sebagai pendidik terhadap anaknya dilingkungan keluarga adalah ibu. Perilaku
ibuterwujudtidak saja dalam melaksanakan upaya mendampingi anaknya setiap hari kesekolah, akan tetapi dalam mengikuti seluruh gerak aktivitas anak. Sejak bangun tidur, pergi ke sekolah
sampai anak tidur kembali, ibunya disibukkan dalam berbagai kebutuhan seluruh anggota keluarga.
Untuk menghimpun data empirik dari lapangan, peneliti mencoba untuk mengatur waktu mengadakan kunjungan penelitian ke PAUD dimana orang tua menunggui anak usia dini
mengikuti proses pembelajaran, serta disesuaikan dengan kesediaan waktu setiap orang tua dalam melaksanakan dan melayani kepentingan penelitian. Kunjungan sebagai wujud survey
dilakukan cukup waktu dengan mengatur waktu secara bergiliran dengan pembagian kunjungan yang relatif sama pada PAUD yang menjadi tempat penelitian .
Dengan segala keterbatasan peneliti baik dalam hal waktu, tenaga, serta lokasi tempat PAUD yang agak berjauhan, namun dapat terlaksana dengan baik. Keterbatasan-keterbatasan
demikian kadang merupakan gangguan, akan tetapi diupayakan sekali agar data terhimpun sesuai dengan tujuan peneliti. Misalnya pada waktu peneliti melaksanakan kunjungan, ada orang tua
yang tidak siap untuk dikunjungi oleh karena kesibukan khusus walaupun telah terjadwal. Kendala-kendala tersebut bisa diatasi dengan pengalokasian waktu kompensasi kunjungan yang
diperkirakan cukup untuk mengenal orang tua dari dekat, secermat, dan selengkap mungkin. Setelahmendapatkan suatu model pragmatis tentang pembelajarankegiatan bermain di
lingkungan keluarga orang tua, maka kemudian dianalisis secara kepustakaan, untuk mendapatkan gambaran suatu model yang diinginkan.
2 Model Konseptual.
Kegiatan pada tahap pengembangan model konseptual melalui beberapa kegiatan sebagai berikut:
a.
Penyusunan draf model. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah: merancang model hipotetik
pelatihan berdasarkan hasil kajian teoritik, kondisi obyektif lapangan, hasil-hasil kajian penelitian terdahulu yang relevan, menganalisis kesenjangan antara pengetahuan dan
keterampilan orang tua dalam melaksanakan pembelajaran pada anak usia dini dengan
pengetahuan dan keterampilan ideal sesuai yang diharapkan. Mendeskripsikan stuktur program model pelatihan untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua, dan
kerangka model pelatihan tersebut dilakukan atas dasar masukan dari praktisi dan pakar, dalam upaya menguji kelayakan hipotetik yang dikembangkan.
b. Verifikasi model hipotetik, kegiatannya meliputi: 1 Melakukan validasi teoretik