Jumlah Kehilangan Gigi Jumlah Kuadran Kehilangan Gigi Dukungan Oklusal

10

2.1.2.1 Jumlah Kehilangan Gigi

Jumlah gigi geligi sangat menentukan efektifitas pengunyahan dan penelanan yang merupakan langkah awal dari proses pencernaan. Jumlah gigi geligi yang sedikit akan menghasilkan bolus yang kasar sehingga dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan nutrisi. Selain itu, jumlah gigi geligi dalam rongga mulut akanmemengaruhi distribusi tekanan dan fungsi pengunyahan, penampilan, berbicara serta kenyamanan seseorang sehingga kehilangan gigi memiliki banyak dampak negatif yang memengaruhi banyak aspek. Dalam penelitiannya, Knezovic-Zlataric dkk 2001 membagi kelompok jumlah kehilangan gigi kedalam tiga kelompok yaitu, kehilangan satu sampai lima gigi; kehilangan enam sampai sepuluh gigi; kehilangan lebih dari sepuluh gigi. 37

2.1.2.2 Jumlah Kuadran Kehilangan Gigi

Kuadran gigi merupakan istilah yang digunakan dalam pembagian rahang menjadi empat bagian yang sama, dimulai dari garis tengah lengkung gigi atau titik kontak insisivus sentralis dan meluas menuju gigi terakhir di belakang mulut. Susunan gigi dalam mulut terdiri atas empat kuadran yaitu, kuadran kanan atas, kiri atas, kiri bawah dan kanan bawah. 38 Gambar 1 Gambar 1. Kuadran Gigi 38 11 Pada penelitianWang,dkk 2009 dan Shet RGK 2010 menyatakan jumlah kuadran kehilangan gigi lebih berpengaruh terhadap terjadinya gangguan sendi temporomandibula dibandingkan dengan jumlah kehilangan gigi dimana semakin besar jumlah kuadran kehilangan gigi maka insiden terjadinya gangguan sendi temporomandibula akan meningkat. Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa resiko lebih rendah pada individu yang mengalami kehilangan gigi posterior hanya pada 1 kuadran dibandingkan dengan kehilangan gigi posterior pada kuadran yang berbeda. 12,18

2.1.2.3 Dukungan Oklusal

Kehilangan gigi posterior akan disertai dengan hilangnya dataran oklusal, sehingga akan memengaruhi keseimbangan oklusi dan mengganggu fungsi. Oleh karena itu, sejumlah penelitian menyatakan dukungan oklusal sebagai faktor predisposisi terjadinya gangguan sendi temporomandibula. 8,13,14 Pada kehilangan gigi sebagian keberadaan dukungan oklusal dapat diklasifikasikan dengan menggunakan eichner index. 15 Gambar 2 Gambar 2. Klasifikasi eichner 39 12 Pengelompokan klasifikasi eichnerini berdasarkan zona dukungan oklusal, yaitu daerah kontak gigi premolar dan atau molar dengan gigi antagonisnya pada setiap sisi. Klasifikasi ini membagi ada tidaknya dukungan oklusal kedalam 3 kelas yaitu, kelas A, kelas B dan kelas C.Kelas A terdiri atas 4 zona dukungan oklusal yaitu kontak gigi premolar dan molar dengan gigi antagonisnya pada setiap sisi. Kelas B dibagi kedalam 4 kelompok yaitu B1, B2, B3 dan B4. Kelas B1 terdapat 3 zona dukungan oklusal yaitu kontak gigi premolar atau molar dengan gigi antagonisnya, kelas B2 yang terdiri dari 2 zona dukungan oklusal yaitu kontak gigi premolar atau molar dengan gigi antagonisnya, kelas B3 yang hanya memiliki 1 zona dukungan oklusal yaitu kontak gigi premolar atau molar dengan gigi antagonisnya dan kelas B4 merupakan kelas yang tidak terdapat dukungan oklusal namun masih terdapat gigi anterior yang berkontak antagonis. Kelas C adalah kelas yang sama sekali tidak ditemukan gigi yang berkontak baik gigi anterior maupun gigi posterior. Gambar 2 Mundt T, dkk 2005 menyatakan bahwa hilangnya dukungan oklusal akan meningkatkan resiko terjadinya gangguan sendi temporomandibula. Dalam penelitiannya menjelaskan bahwa pria dengankehilangan dukungan oklusal memiliki resiko lebih tinggi mengalami gangguan sendi temporomandibula dibandingkan pada wanita. 15

2.1.3 Dampak