7
• Pengorganisasian pelayanan, apakah dilaksanakan secara sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi. •
Ruang lingkup kegiatan, apakah hanya mencakup kegiatan pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit,
pemulihan kesehatan atau kombinasi dari padanya Republik Indonesia, 2009
Kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya
derajat kesehatan adalah seberapa besar tingkat pembiayaan untuk sektor kesehatan Sujudi, 2003:76. Besarnya belanja kesehatan berhubungan positif
dengan pencapaian derajat kesehatan masyarakat. Semakin besar belanja kesehatan yang dikeluarkan pemerintah maka akan semakin baik pencapaian
derajat kesehatan masyarakat. Dengan kata lain jika meningkatnya anggaran kesehatan maka pelayanan kesehatan akan semakin lebih baik sehingga
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori yang pada gilirannya akan meningkatkan
derajat kesehatannya.
2.1.2 Potensi Pegawai
Potensi merupakan salah satu unsur dalam kematangan berkaitan dengan pengetahuan atau keterampilan yang dapat diperoleh dari pendidikan,
pelatihan dan suatu pengalaman. Potensi menunjukkan kemampuan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan.
8
Keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan oleh mutu tenaga kesehatan. Tuntutan output tenaga kesehatan yang berkualitas semakin mendesak
karena semakin kompleks permasalahan kesehatan di Negara kita. Seorang tenaga kesehatan yang professional, seharusnya memberikan pelayanan kesehatan yang
terbaik mutunya kepada semua pengguna tanpa kecuali. Layanan kesehatan yang bermutu adalah layanan kesehatan yang selalu berupaya memenuhi harapan
masyarakat sehingga masyarakat akan selalu puas akan pelayanan yang diberikan oleh seorang tenaga kesehatan.
Rendahnya kualitas SDM kesehatan dan kompetensi tenaga kerja berdampak pada rendahnya kualitas pelayanan yang diberikan dan lemahnya daya
saing bangsa. Oleh sebab itu, diperlukannya suatu lembaga standarisasi dan sertifikasi kompetensi kerja yang bersifat nasional dan diakui oleh semua pihak.
Hal ini akan menjadikan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Adanya standar kompetensi juga
akan menjadikan pengembangan karir di tempat kerja lebih mudah dan terarah. Kecakapan bersifat manusiawi disini merupakan potensi yang dimiliki
oleh pegawai dalam bekerja dengan team work atau kelompok kerja, yakni dalam bekerja sama dengan sesame anggota organisasi. Hal ini penting sekali karena jika
menutup diri maka tidak akan mencapai hasil kerja yang maksimal. Jadi kemampuan dalam berkomunikasi mengeluarkan ide, pendapat bahkan di dalam
penerimaan pendapat maupun saran dari orang lain dapat menjadi factor keberhasilan melaksanakan tugas yang baik.
9
2.1.3 Kepuasan masyarakat
Kepuasan M asyarakat Kepuasan masyarakat merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan keberhasilan suatu badan usaha karena
masyarakat adalah konsumen dari produk yang dihasilkannya. Oleh karena itu, badan usaha harus dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat
sehingga mencapai kepuasan masyarakat dan lebih jauh lagi kedepannya dapat dicapai kesetiaan masyarakat. Sebab, bila tidak dapat memenuhi kebutuhan dan
kepuasan masyarakat sehingga menyebabkan ketidakpuasan masyarakat mengakibatkan kesetiaan masyarakat akan suatu produk menjadi luntur dan
beralih ke produk atau layanan yang disediakan oleh badan usaha yang lain. M enurut M endelsohn 1998:42 ada 2 keuntungan bagi badan usaha dengan
adanya kepuasan masyarakat, yaitu : ”First, retaining customers is less expensive than acquiring new ones. Second, increasing competition in the form of product,
organizations, and distributing outlets means fierce pressure for costumers. And costumners satisfaction is viable strategy to maintain market share against the
competitions”. M enurut Kotler dan Keller 2009:177, “kepuasan adalah perasaan senang
atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja hasil produk yang dipikirkan terhadap kinerja atau hasil yang diharapkan”. Kepuasan
pasien telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktek pemasaran, serta merupakan salah satu tujuan penting bagi aktifitas bisnis.
Pengukuran tingkat kepuasan pasien ini sangat mutlak di perlukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dengan pengukuran ini kita akan dapat
10
mengetahui sejauh mana pelayanan yang kita berikan dapat memenuhi harapan pasien.
Ada beberapa cara mengukur kepuasan pelanggan menurut Kotler dalam Umar 2005:286
1. Complain and suggestion system system keluhan dan saran Banyak perusahan membuka kotak saran dan menerima keluhan
yang dialami oleh pelanggan. 2. Customer satisfaction surveys survey kepuasan pelanggan, dalam
hal ini, perusahan melakukan survey untuk mendeteksi komentar pelanggan. Survey ini dapat dilakukan melalui pos, telepon, atau
wawancara pribadi, atau pelanggan diminta mengisi angket. 3. Ghost shopping pembeli bayangan, dalam hal ini perusahan
menyuruh orang tertentu sebagai pembeli ke perusahan lain atau ke perusahannya sendiri.
4. Lost customer analysis analisa pelanggan yang lari, langganan yang hilang dicoba dihubungi. M ereka disuruh mengungkapkan
mengapa mereka berhenti, pindah keperusahaan lain, adakah sesuatu masalahyang terjadi yang tidak bisa diatasi atau lambat
diatasi.
2.1.4 Implementasi Program Pelayanan Kesehatan