33
hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting.
Kreitner Kinicki 1996 mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah respon afektif atau emosional terhadap berbagai aspek dari pekerjaan seseorang
defenisi ini menyatakan secara tidak langsung bahwa kepuasan kerja bukanlah merupakan konsep tunggal, melainkan orang dapat secara relatif puas dengan satu
aspek dari pekerjaannya dan tidak puas dengan satu atau lebih aspek yang lainnya. Davis Newstrom 1993 menyatakan : kepuasan kerja adalah seperangkat
perasaan menguntungkan atau tidak menguntungkan dengan mana karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja adalah perasaan relatif senang
atau rasa sakit yang berbeda dari pemikiran obyektif dan niat perilaku. Dari berbagai pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada
hakikatnya kepuasan kerja adalah merupakan tingkat perasaan senang seseorang sebagai penilaian positif terhadap pekerjaannya dan lingkungan tempat
pekerjaannya. Pekerja dengan kepuasan kerja tinggi mengalami perasaan positif ketika mereka berpikir tentang tugas mereka atau mengambil bagian dalam
aktivitas tugas. Pekerja dengan kepuasan kerja rendah mengalami perasaan negatif ketika mereka berpikir tentang tugas mereka atau mengambil bagian dalam
aktivitas pekerjaan mereka Wibowo, 2013.
2. Aspek-aspek Kepuasan Kerja
Menurut Luthans 2005, lima aspek yang diidentifikasi untuk merepresentasikan karakteristik pekerjaan sebagai respon afektif adalah :
a. Pekerjaan itu sendiri the work it self
Universitas Sumatera Utara
34
Dalam hal dimana pekerjaan memberikan tugas yang menarik, kesempatan untuk belajar, dan kesempatan untuk menerima tanggung jawab
b. Gaji pay
Sejumlah upah yang diterima dan tingkat di mana hal ini bisa dipandang sebagai hal yang dianggap pantas dibandingkan dengan orang lain dalam
organisasi. c.
Kesempatan promosi promotion Kesempatan untuk maju dalam organisasi.
d. Pengawasan supervision
Kemampuan penyelia untuk memberikan bantuan teknis dan dukungan perilaku.
e. Rekan kerja coworker
Tingkat dimana rekan kerja pandai secara teknis dan mendukung secara sosial. Colquitt, LePine, Wesson 2009 melihat adanya dua unsur yang
terkandung dalam kepuasan kerja, yaitu Value fulfillment atau pemenuhan nilai dan Satisfaction with the work it self atau kepuasan atas pekerjaan itu sendiri.
a. Value Fulfillment.
Pada umumnya, pekerja merasa puas apabila pekerjaan mereka memberikan sesuatu yang mereka hargai. Sesuatu yang berharga atau mempunyai nilai
adalah segala sesuatu yang secara sadar atau tidak sadar orang ingin mencari atau mendapatkan.
Kepuasan kerja akan terjadi apabila pekerja merasakan bahwa nilai yang mereka inginkan terpenuhi, diperoleh dari value fulfillment. Teori yang
Universitas Sumatera Utara
35
bersangkutan dengan pemenuhan nilai tersebut dinamakan Value-percept theory. Teori ini dapat disajikan dalam persamaan sebagai berikut :
Dissatisfaction = Vwant – Vhave Vimportance. Dalam persamaan ini Vwant mencerminkan seberapa banyak value yang
diinginkan pekerja. Vhave mengindikasikan seberapa banyak dari value yang diberikan pekerjaan. Sedangkan Vimportance mencerminkan seberapa
penting value tadi bagi pekerja. Perbedaan besar antara want atau keinginan dengan have atau yang dipunyai menimbulkan perasaan ketidakpuasan,
terutama apabila value dalam persamaan importance atau penting. Untuk mengukur kepuasan kerja job satisfaction menurut the value
percept theory adalah : 1 Pay Satisfaction, 2 Promotion Satisfaction, 3 Supervision Satisfaction, 4 Coworker Satisfaction, dan 5 Satisfaction
with the Work Itself b.
Satisfaction with the work it self Terdapat tiga macam keadaan psikologis, yaitu Colquitt, LePine, Wesson,
2011 : -
Meaningfullness of work. Keberartian pekerjaan mencerminkan tingkatan dimana tugas pekerjaan dipandang sebagai sesuatu yang
diperhitungkan dalam sistem filosofi dan keyakinan pekerja. -
Responsibility for outcomes. Tanggung jawab terhadap hasil, menangkap tingkatan dimana pekerja merasa bahwa mereka adalah
pendorong utama kualitas dari pekerjaan unit. -
Knowledge of results. Pengetahuan tentang hasil mencerminkan tingkatan terhadap mana pengetahuan pekerja baik, atau seberapa buruk
Universitas Sumatera Utara
36
yang mereka lakukan. Banyak pekerja bekerja dalam pekerjaan dimana mereka
tidak pernah
menemukan kesalahan
mereka atau
memperhatikan waktu kapan mereka melakukan dengan baik.
3. Dampak Kepuasan Kerja