25
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen Karyawan
Northcraft Neale 1990, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi yaitu :
a. Faktor Personal
Komitmen organisasi umumnya lebih tinggi diantara para karyawan yang memiliki jabatan yang lebih tinggi dan berusia lebih tua lebih lama masa
kerjanya. Mereka yang memiliki pekerjaan dengan nilai intrinstik yang tinggi akan lebih setia. Sebagai suatu kelompok, karyawan wanita lebih setia di
bandingkan dengan karyawan pria dan pekerja dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah juga cenderung menunjukkan komitmen yang rendah dibandingkan
dengan karyawan dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. b.
Ciri hubungan peran Komitmen organisasi cenderung menjadi lebih kuat diantara karyawan
dengan pekerjaan yang padat karya serta pekerjaan dengan tingkat konflik peran dan ambiguitas yang lebih rendah.
c. Karakteristik Struktural
Komitmen organisasi lebih kuat diantara karyawan di organisasi bersifat kooperatif dan terdesentralisasi yang mana lebih terlibat dalam pembuatan
keputusan yang krusial. d.
Pengalaman Kerja Komitmen organisasi cendrung lebih kuat diantara para karyawan dengan
pengalaman kerja yang menyenangkan, seperti sikap kelompok kerja yang positif diantara pasangan kerja, perasaan bahwa seseorang penting atau diperlukan oleh
organisasi. Karyawan akan menunjukkan lebih setia, ketika perusahaan telah
Universitas Sumatera Utara
26
mengembangkan prosedur recruitment dan orientasi dengan baik serta mendefinisikan sistem nilai organisasi dengan baik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen dalam berorganisasi karakteristik pribadi individu, karakteristik organisasi, dan pengalaman selama
berorganisasi Allen Meyer, 1997. Yang termasuk ke dalam karakteristik organisasi adalah struktur organisasi, desain kebijaksanaan dalam organisasi, dan
bagaimana kebijaksanaan organisasi tersebut disosialisasikan. Karakteristik pribadi terbagi ke dalam dua variabel, yaitu variabel demografis; dan variabel
disposisional. Variabel demografis mencakup gender, usia, status pernikahan, tingkat
pendidikan, dan lamanya seseorang bekerja pada suatu organisasi. Dalam beberapa penelitian ditemukan adanya hubungan antara variabel demografis
tersebut dan komitmen berorganisasi, namun ada pula beberapa penelitian yang menyatakan bahwa hubungan tersebut tidak terlalu kuat Allen Meyer, 1997.
Variabel disposisional mencakup kepribadian dan nilai yang dimiliki anggota organisasi. Hal-hal lain yang tercakup ke dalam variabel disposisional ini
adalah kebutuhan untuk berprestasi dan etos kerja yang baik. Selain itu kebutuhan untuk berafiliasi dan persepsi individu mengenai kompetensinya sendiri juga
tercakup ke dalam variabel ini. Variabel disposisional ini memiliki hubungan yang lebih kuat dengan komitmen berorganisasi, karena adanya perbedaan
pengalaman masing-masing anggota dalam organisasi tersebut Allen Meyer, 1997.
Sedangkan pengalaman berorganisasi tercakup ke dalam kepuasan dan motivasi anggota organisasi selama berada dalam organisasi, perannya dalam
Universitas Sumatera Utara
27
organisasi tersebut, dan hubungan antara anggota organisasi dengan supervisor atau pemimpinnya Allen Meyer, 1997.
B. MOTIVASI KERJA
1. Definisi Motivasi Kerja