Tinjauan Umum Tentang Pengadaan Barang Dan Jasa.

1.5.6. Tinjauan Umum Tentang Pengadaan Barang Dan Jasa.

  Pengadaan barang dan jasa dimulai dari adanya transaksi pembelianpenjualan barang di pasar secara langsung (tunai). Pengadaan

  33 Agus Yudha Hernoko, Op.cit., Hal 263.

  barang dan jasa dimulai sejak adanya pasar dimana orang dapat membeli dan atau menjual barang. Cara atau metode yang digunakan dalam jual beli barang di pasar adalah dengan cara tawar -menawar secara langsung antara pihak pembeli dengan pihak penjual. Proses tawar - menawar dan proses transaksi jual beli dilakukan secara langsung tanpa didukung dengan dokumen pembelian maupun dokumen pembayaran dan penerimaan barang.

  Istilah pengadaan barang dan jasa atau (procurement) diartikan secara luas, mencakup penjelasan dari tahap persiapan, penentuan dan pelaksanaan atau administrasi tender untuk pengadaan barang, lingkup

  pekerjaan atau jasa lainnya. 34 Pengadaan barang dan jasa juga tak hanya sebatas pada pemilihan rekanan proyek dengan bagian pembelian

  (purchasing) atau perjanjian resmi kedua belah pihak saja, tetapi mencakup seluruh proses sejak awal perencanaan, persiapan, perijinan, penentuan pemenang tender hingga tahap pelaksanaan dan proses administrasi dalam pengadaan barang, pekerjaan atau jasa seperti jasa konsultasi teknis, jasa konsultasi keuangan, jasa konsultasi hukum dan jasa lainnya.

  Pengadaan barang dan jasa di pemerintah meliputi seluruh kontrak pengadaan antara pemerintah (departemen pemerintah, badan usaha milik negara dan lembaga negara lainnya) dan perusahaan (baik milik swasta

  ataupun negara) bahkan perorangan. 35

  34 Adrian Sutedi, Aspek Hukum Pengadaan Barang Dan Jasa Dan Berbagai

  Permasalahannya, Sinar Grafika, Jakarta, 2014, Hal. 4.

  35 Ibid.,

  Pengadaan BarangJasa Pemerintah meliputi pengadaan barang, pekerjaan konstruksi, jasa konsultansi dan jasa lainnya. Menurut Perpres No. 54 Tahun 2010, pengertian Pengadaan BarangJasa adalah kegiatan untuk memperoleh BarangJasa oleh KementerianLembagaSatuan Kerja Perangkat DaerahInstitusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barangjasa. Cara untuk penyediaan barangjasa salah satunya adalah dengan melakukan suatu pelelangan atau tender. Tender atau pelelangan merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan barangjasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat antara Penyedia BarangJasa yang setara dan memenuhi syarat berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak- pihak yang terkait secara taat asas sehingga terpilih penyedia terbaik.

1.5.6.1. Prinsip-Prinsip Pengadaan Barang Dan Jasa.

  Menurut Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010, prinsip- prinsip yang terkandung dalam proses pengadaan barang dan jasa pada Pasal 5, yaitu :

  1. Efisien. Efisien pengadaan diukur terhadap seberapa besar upaya yang dilakukan untuk memperoleh barangjasa dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan.

  2. Efektif. Efektifitas pengadaan diukur seberapa jauh barangjasa yang telah diperoleh dari proses pengadaan dapat mencapai spesifikasi yang sudah ditetapkan.

  3. Transparan. Bagaimana proses Pengadaan BarangJasa dapat diketahui secara luas. Maksudnya adalah segala bentuk informasi terkait dengan proses Pengadaan BarangJasa dapat diperoleh dan mudah diakses oleh masyarakat umum.

  4. Terbuka. Pengadaan BarangJasa diikuti oleh semua Penyedia BarangJasa selama memenuhi kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan.

  5. Bersaing. Setiap Penyedia BarangJasa mampu menunjukan persaingan yang sehat untuk mendapatkan tender yang bersedia dengan meningkatkan kualitas dan masing- masing barang yang akan disediakan oleh mereka.

  6. Adiltidak diskriminatif. Memberi perlakuan yang sama terhadap semua calon Penyedia BarangJasa dan tidak mengarah pada pemberian keuntungan pada pihak tertentu.

1.5.6.2. Norma Pengadaan Barang Dan Jasa.

  Agar tujuan pengadaan barang dan jasa dapat tercapai dengan baik, maka semua pihak yang terlibat dalam proses pengadaan harus mengikuti norma yang berlaku. Suatu norma baru ada apabila terdapat lebih dari satu orang, karena norma pada dasarnya mengatur tata cara bertingkah laku seseorang terhadap orang lain atau terhadap lingkungannya.

  Sebagaimana norma lain yang berlaku, norma pengadaan barang dan jasa terdiri dari norma tidak tertulis dan norma tertulis. Norma tidak tertulis pada umumnya adalah norma yang bersifat ideal, sedangkan norma tertulis pada umumnya adalah norma yang bersifat operasional. Norma ideal pengadaan barang dan jasa antara lain tersirat dalam pengertian tentang hakekat, filosofi, etika, profesionalisme dalam bidang pengadaan barang dan jasa. Sedangkan norma pengadaan barang dan jasa bersifat operasional pada umumnya telah dirumuskan dan dituangkan dalam peraturan perundang – undangan yaitu berupa undang – Sebagaimana norma lain yang berlaku, norma pengadaan barang dan jasa terdiri dari norma tidak tertulis dan norma tertulis. Norma tidak tertulis pada umumnya adalah norma yang bersifat ideal, sedangkan norma tertulis pada umumnya adalah norma yang bersifat operasional. Norma ideal pengadaan barang dan jasa antara lain tersirat dalam pengertian tentang hakekat, filosofi, etika, profesionalisme dalam bidang pengadaan barang dan jasa. Sedangkan norma pengadaan barang dan jasa bersifat operasional pada umumnya telah dirumuskan dan dituangkan dalam peraturan perundang – undangan yaitu berupa undang –