Hubungan Hukum Antara Pihak Bank Dengan Nasabah (Terjamin).

2.1.1. Hubungan Hukum Antara Pihak Bank Dengan Nasabah (Terjamin).

  Hubungan hukum antara bank sebagai penjamin dengan pihak terjamin dalam bank garansi didasarkan pada hubungan kontraktual dalam Perjanjian Penerbitan Bank Garansi yang ditanda tangani oleh bank sebagai penjamin dan nasabah sebagai terjamin. Hubungan hukum antara bank sebagai penjamin dengan terjamin yang semula merupakan Perjanjian Penerbitan Bank Garansi akan berubah menjadi Perjanjian Kredit manakala nilai jaminan lawan (counter guarantee) yang diberikan oleh terjamin lebih rendah dari nilai garansi bank yang dicairkan oleh bank karena terjamin wanprestasi.

  Hubungan hukum ini berdasarkan pada Perjanjian Penerbitan Bank Garansi yang ditanda tangani oleh pihak bank sebagai penjamin dengan nasabah sebagai terjamin. Dengan adanya hubungan hukum ini timbul suatu perikatan yang berisi hak dan kewajiban antara penjamin dengan terjamin.

  Bank garansi sebagai bentuk perjanjian accessoir, eksistensinya tergantung pada perjanjian pokok yang mendahuluinya. Pasal 1821 BW telah menggaris bawahi dengan menyatakan bahwa tiada penanggungan jika tidak ada suatu perikatan pokok yang sah. Hal ini membawa Bank garansi sebagai bentuk perjanjian accessoir, eksistensinya tergantung pada perjanjian pokok yang mendahuluinya. Pasal 1821 BW telah menggaris bawahi dengan menyatakan bahwa tiada penanggungan jika tidak ada suatu perikatan pokok yang sah. Hal ini membawa

  Dalam ketentuan dari Pasal 1820 BW yang menjadi para pihak dalam penanggungan, yaitu: (1) si berhutang (debitor), (2) si berpiutang (kreditor) dan (3) pihak ketiga atau penanggung. Sedangkan para pihak dalam bank garansi dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) pihak terjamin (nasabahpemohon), (2) pihak penerima jaminan (pihak dengan siapa terjamin mengadakan perjanjian dan (3) pihak penjamin (bank sebagai penjamin).

  Berkaitan dengan hal tersebut maka bank garansi harus dinyatakan dengan tegas dan tidak boleh dipersangkakan, dalam arti bank sebagai penjamin harus menyatakan dengan tegas bahwa bank akan bertindak sebagai penjamin dengan pihak terjamin. Namun pernyataan tegas tersebut tidak harus tertuang dalam bentuk tulisan atau dengan akta otentik. Penuangan dalam bentuk tulisan hanyalah untuk memberikan kekuatan hukum dari aspek pembuktiannya.

  Hubungan yang terjadi antara pihak terjamin dengan penerima jaminan dan pihak terjamin dengan bank terjadi secara langsung, sedangkan hubungan antara bank dengan penerima jaminan terjadi secara tidak langsung, artinya hubungan itu baru terjadi dengan adanya pengajuan klaim dari penerima jaminan kepada bank.

  kk Applicant

  Issuer BankGuarantee

  Kontraktor

  Bank Penerbit

  1. Kontraktor mengajukan bank garansi untuk 2 ikut tender pemerintah, hubungan hukum

  kontraktual terjadi saat penandatanganan perjanjian penerbitan bank Garansi. Bank

  2 sebagai penjamin harus menyatakan dengan tegas bahwa bank akan bertindak sebagai

  Beneficiary penjamin pihak terjamin atas prestasi

  Penerima Jaminan

  pekerjaan yang dilakukan terjamin pada

  (Pemerintah)

  pihak pemilik tender Pemerintah.

  2. Hubungan hukum antara pihak kontraktor dengan pihak Pemerintah terjadi saat penandatanganan Dokumen Perjanjian Paket Pernyataan Pemenang Tender.

  Gambar 1. Bentuk hubungan hukum antara kontraktor (applicant) dengan Bank penerbit

  Bank Garansi dan kontraktor (applicant) dengan Pemerintah (beneficiary). Sumber: Wawancara dengan Ibu Ikha Dhanawati Selaku CSA Bank Garansi Bank

  Mandiri Cabang Sidoarjo mengenai hubungan hukum para pihak dalam bank garansi.

  Jika suatu bank bersedia untuk menerbitkan suatu Bank Garansi berarti bank menjamin (menggaransi) untuk memenuhi suatu kewajiban atau prestasi tertentu apabila pihak terjamin dikemudian hari tidak memenuhi prestasinya (wanprestasi) kepada pihak yang menerima jaminan sebagaimana dengan yang telah diperjanjikan sebelumnya.

  a. Hak dan Kewajiban Penjamin (Bank). Bank selaku penjamin mempunyai hak yaitu mendapatkan provisi dan berhak menyita benda-benda milik terjamin yang dijadikan counter guarantee apabila terjamin wanprestasi atau melanggar Perjanjian Penerbitan Bank Garansi. Sedangkan kewajiban penjamin yaitu memenuhi prestasi dengan merealisasi Garansi Bank apabila a. Hak dan Kewajiban Penjamin (Bank). Bank selaku penjamin mempunyai hak yaitu mendapatkan provisi dan berhak menyita benda-benda milik terjamin yang dijadikan counter guarantee apabila terjamin wanprestasi atau melanggar Perjanjian Penerbitan Bank Garansi. Sedangkan kewajiban penjamin yaitu memenuhi prestasi dengan merealisasi Garansi Bank apabila

  b. Hak dan Kewajiban Terjamin (Applicant). Sebagaimana halnya penjamin maka pihak terjamin pun mempunyai hak dan kewajiban terhadap penjamin yang tercantum dalam Surat Perjanjian Penerbitan Bank Garansi, hak dari terjamin yaitu memperoleh jaminan dari penjamin yaitu penjamin akan memenuhi prestasi apabila terjamin wanprestasi terhadap pemegang Bank Garansi. Sedangkan kewajiban terjamin yang didapat dari wawancara dengan ibu Ikha Dhaniawati selaku CSA Bank Garansi Di Bank Mandiri yaitu :

  1. Melunasi provisi sebesar X pertahun dari nilai nominal Bank Garansi.

  2. Melunasi uang jaminan sebesar X dari nilai nominal Bank Garansi.

  3. Menyerahkan jaminan lawan (counter guarantee) berupa :

  a. Benda-benda bergerak.

  b. Benda-benda tak bergerak.

  4. Melakukan pembayaran kepada bank bila Bank Garansi direalisasi. 107

  Pengertian dari jaminan lawan (counter guarantee) ialah jaminan yang diberikan oleh terjamin kepada penjamin atas diterbitkannya Garansi Bank oleh penjamin. Jenis jaminan lawan (counter guarantee) bisa berupa :

  1. Uang tunai yang disetorkan ke bank.

  2. Dana giro yang dibekukan.

  3. Deposito.

  4. Surat-surat berharga.

  Wawancara dengan Ikha Dhaniawati selaku CSA Bank Garansi di Bank Mandiri Cabang Sidoarjo, tanggal 26 April 2017, pukul 10.00 WIB,

  5. Harta kekayaan yang berupa :

  a. Benda bergerak.

  b. Benda tak bergerak.

  c. Harta tak berwujud seperti tagihan.

  6. Harta kekayaan lain yang diterima oleh bank. 108 Pengikatan dari counter guarantee ini juga dibedakan dengan

  bentuk counter guarantee tersebut. Kalau berbentuk benda - benda tetap seperti tanah, maka pengikatannya dengan hak tanggungan sesuai dengan UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda- Benda yang Berada di Atasnya. Akan tetapi apabila berbentuk benda - benda bergerak maka pengikatannya dengan gadai yang mengacu pada Pasal 1150 KUH Perdata, tetapi tidak menutup kemungkinan bila pengikatan benda tetap tersebut dengan hipotik sebab tidak semua benda tetap tunduk pada ketentuan UU No. 4 Tahun