MASALAH YANG TIMBUL DALAM PENGESAHAN PERSEROAN

3. MASALAH YANG TIMBUL DALAM PENGESAHAN PERSEROAN

TERBATAS MELALUI SISMINBAKUM Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor M-01.HT.01.01.2001 tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan dan Pengesahan Akta Pendirian dan Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Tebatas PT tertanggal 31 Januari 2001, dinyatakan berlaku efektif oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 1 Maret 2001. Namun dalam pelaksanaannya masih mengalami kendala seperti ketidak siapan baik dari pihak Departemen sendiri maupun dari pihak Notaris untuk mulai menjalankan sistem ini. Hal ini dikarenakan masih terdapat banyak proses-proses pengesahan yang secara manual belum diselesaikan, padahal sejak dinyatakan berlakunya SISMINBAKUM ini maka proses-proses manual dalam hal pengesahan akta Perseroan Terbatas sudah tidak dapat dilakukan lagi. Oleh karena itu pihak Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia akhirnya meninjau ulang dan memperbaiki Surat Keputusan tersebut dengan mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia nomor M-04.HT.01.01 tahun 2001 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor M-01.HT.01.01 tahun 2001 tentang Pemberlakuan Sistem Administrasi Badan Hukum di Direktorat Jendral Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Inti dari Surat Keputusan tersebut bahwa selama proses manual belum terselesaikan maka proses manual masih dapat dilanjutkan. Jadi proses pengesahan Akta Perseroan Terbatas di Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan tersebut berlaku 2 dua cara pengesahan yaitu pengesahan secara manual dan pengesahan secara online, sedangkan pilihan terhadap 2 dua cara tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Notaris. Untuk mencegah adanya ketidak jelasan dan dualisme cara atau sistem dalam proses pengesahan Akta Perseroan Terbatas ini, maka dalam hal ini Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia kembali mengeluarkan Surat Keputusan Nomor M-05.HT.01.01 tahun 2002 tentang Pemberlakuan Sistem Administrasi Badan Hukum di Direktorat Jendral Adminstrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 12 Juli 2002 dan mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Juli 2002. Dalam Pasal 4 Surat Keputusan ini berisi pengecualian atau kemudahan bagi notaris yang belum terjangkau jaringan telepon sehingga sulit untuk mengakses internet, maka baginya dapat mengajukan permohonan-permohonan pegesahan akta perseroan terbatas secara manual, dengan melempirkan bukti berupa keterangan dari Kepala Kantor PT TELKOM. Tbk setempat yang menyatakan bahwa daerah kerja notaris yang bersangkutan belum terjangkau fasilitas internet.

B. PEMBAHASAN