2. Tujuan Pendaftaran Perseroan Terbatas
Tujuan dari pendaftaran perusahaan ini mencatat bahan-bahan keterangan yang dibuat secara benar dari suatu perusahaan dan
merupakan sumber informasi resmi untuk semua pihak yang berkepentingan mengenai identitas perusahaan yang tercantum
di dalam daftar perusahaan dalam rangka menjamin kepastian berusaha.
Oleh karena itu setiap perusahaan, termasuk perusahaan asing yang berkedudukan di wilayah Negara Republik Indonesia dan telah
memiliki ijin, wajib didaftarkan dalam daftar perusahaan. Jadi maksudnya adalah agar masyarakat, khususnya pihak ketiga perlu
sekali mengetahui ketentuan-ketentuan anggaran dasar Perseroan Terbatas.
54
IV. Pengumuman Perseroan Dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
1. Dasar Hukum Pengumuman Perseroan
Pengumuman Perseroan diatur dalam Pasal 30 Undang-undang Perseroan Terbatas. Adapun yang diumumkan dalam Tambahan Berita
Negara Republik Indonesia adalah : a. Akta Pendirian Perseroan beserta Keputusan Menteri;
b. Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan beserta Keputusan Menteri;
54
Rudhi Prasetya, Op.cit, hal.161.
c. Akta Perubahan Anggaran Dasar yang telah diterima
pemberitahuannya oleh Menteri. Lebih lanjut mengenai pelaksanaan pengumuman ini diatur dalam
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.02.HT.01.10 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pengumuman
Perseroan Terbatas Dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia.
2. Tujuan Pengumuman Perseroan
Setelah berstatus badan hukum Menteri “wajib” untuk mengumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
dalam jangka waktu 14 empatbelas hari sejak diterbitkannya Keputusan Menteri tentang pengesahan badan hukum. Keharusan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia yaitu sebagai publikasi yang lebih luas. Dalam praktek, apa yang diumumkan dalam
Berita Negara itu hanyalah berita tentang telah didirikannya PT disertai beberapa identitas penting. Jadi maksudnya adalah agar masyarakat,
khususnya pihak ketiga perlu sekali mengetahui ketentuan anggaran dasar Perseroan Terbatas.
55
Status Perseroan Terbatas sebagai badan hukum lahir sejak diterbitkannya Surat Keputusan Menteri mengenai pengesahannya
sebagai badan hukum, namun Perseroan Terbatas sempurna atau lengkap sebagai badan hukum sejak tanggal pemuatannya dalam Berita
55
Rudhi Prasetya, Op Cit, hal. 161
Negara Republik Indonesia. Dengan demikian pengumumannya dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia “tidak menentukan”
Perseroan Terbatas sebagai badan hukum. Pengumuman dan pendaftaran perseroan yang berdasarkan
undang-undang perseroan ini dilakukan oleh Menteri tidak lagi memiliki keterkaitan langsung dengan tanggungjawab anggota direksi, tetapi
lebih pada pengumuman kepada para pihak lain dan data yang akan dipergunakan oleh Menteri terkait sehubungan dengan pendataan
perseroan di Indonesia.
56
56
Jamin Ginting, Hukum Perseroan Terbatas UU No.40 Tahun 2007, PT Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2007, hal.53.
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. PENGESAHAN PERSEROAN TERBATAS HARUS MELALUI
SISMINBAKUM
Dari hasil penelitian, proses pengesahan yang semuanya berpusat di Jakarta menimbulkan jarak serta memakan waktu, sehingga
menimbulkan banyaknya permohonan yang tertunda penyelesaiannya karena sejak pengecekan nama hingga pengecekan dokumen
membutuhkan waktu dan kecermatan yang tinggi sedangkan dokumen yang masuk tidak sebanding dengan jumlah pegawai yang ada. Dalam hal
ini sering kali human error tidak dapat dihindari sehingga dapat terjadi data
yang ada tidaklah akurat. Pelaksanaan secara
manual ini juga menimbulkan korupsi, kolusi dan nepotisme dikalangan pegawai Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
terutama bila pihak notaris membutuhkan secepatnya pengesahan atas badan hukum yang sedang diurusnya. Untuk menghadapi kendala tersebut
di atas, maka dengan memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang dibuatlah sistem
online yang dapat diakses oleh notaris seluruh Indonesia. Dewasa ini kemajuan teknologi informasi telah mendorong terjadinya
konvergensi antara teknologi komunikasi, komputer dan content. Hal ini berimplikasi terhadap perubahan tatanan budaya, hukum, sosial dan