Tanggung Jawab Komisaris Pengesahan Perseroan Terbatas Melalui Sistem Administrasi Badan

perlindungan kepada pemegang saham terlepas dan terbebas dari tuntutan dari pihak ketiga yang timbul dari kontrak atau transaksi yang dilakukan perseroan. Dengan demikian, melalui prinsip limited liability ini, bertujuan untuk agar para pemegang saham mau menaruh sejumlah uang dalam bisnis yang dikelola perseroan tanpa memikul resiko yang dapat menjangkau harta pribadinya.

2. Tanggung Jawab Komisaris

Pasal 14 ayat 1 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007, antara lain menyatakan anggota Dewan Komisaris bertanggung jawab secara tanggung renteng dengan semua anggota Direksi, apabila Perseroan melakukan perbuatan hukum pada masa Perseroan belum memperoleh status Badan Hukum. Selanjutnya Pasal 69 ayat 3 menyatakan bahwa anggota Dewan Komisaris yang menandatangani laporan keuangan yang ternyata tidak benar danatau menyesatkan, bertanggung jawab secara tanggung renteng dengan anggota Dewan Direksi yang menandatangani juga laporan keuangan tersebut. Berkenaan dengan tugas-tugas Komisaris Pasal 114 ayat 1 menyatakan : 1 Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 ayat 1. 2 Menentukan setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasehat kepada Direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 ayat 1 untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan masud dan tujuan Perseroan. 3 Menyatakan, bahwa setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat 2. 4 Menyebutkan bahwa dalam hal Dewan Komisaris terdiri atas 2 dua anggota dewan komisaris atau lebih, tanggung jawab sebagaimana dimaksud kepada ayat 3 berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota komisaris. 5 Anggota dewan komisaris tidak dapat dipertanggung jawabkan atas kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat 3 apabila dapat membuktikan: a. telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan; b. tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan direksi yang mengakibatkan kerugian; dan c. telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. 6 Adalah mengenai gugatan derivative action oleh pemegang saham terhadap dewan komisaris. Dikatakan, atas nama perseroan pemegang saham yang mewakili paling sedikit 110 satu persepuluh bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara dapat menggugat anggota dewan komisaris yang karena kesalahan atau kelalaiannya menimbulkan kerugian pada perseroan ke Pengadilan Negeri. Tanggung jawab Komisaris berkenaan dengan kepailitan, diatur dalam Pasal 115, menyebutkan ; 1 bahwa dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan atau kelalaian dewan komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap pengurusan yang dilaksanakan oleh direksi dan kekayaan perseroan tidak cukup untuk membayar seluruh kewajiban perseroan akibat kepailitan tersebut, setiap anggota dewan komisaris secara tanggung renteng ikut bertanggung jawab dengan anggota direksi atas kewajiban yang belum dilunasi. 2 menyatakan, bahwa tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 berlaku juga bagi anggota dewan komisaris yang sudah tidak menjabat 5 lima tahun sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan. 3 anggota dewan komisaris tidak dapat diminta pertanggungjawaban atas kepailitan perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 apabila dapat membuktikan : a. kepailitan tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; b. telah melakukan tugas pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan; c. tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan oleh Direksi yang mengakibatkan kepailitan; dan d. telah memberikan nasihat kepada direksi untuk mencegah terjadinya kepailitan.

3. Tanggung Jawab Direksi Sebelum Perseroan Mempunyai Status Badan Hukum