Teori Badan Hukum Tinjauan Umum Tentang Perseroan Terbatas

perusahaan badan hukum yang membawahkan direktur-direktur. Struktur tugas dan wewenang serta tanggung jawab direksi selaku pengelola yang mewakili perusahaan badan hukum diatur dalam anggaran dasar.

3. Teori Badan Hukum

Secara teoretik, dikenal beberapa ajaran atau doktrin yang menjadi landasan teoretik keberadaan badan hukum. Ada beberapa konsep terkemuka tentang personalitas badan hukum legal personality : 40 a. Legal Personality as Legal Person Menurut konsep ini, badan hukum adalah ciptaan atau rekayasa manusia. Kapasitas hukum badan ini didasarkan hukum positip, sehingga negara mengakui dan menjamin personalitas hukum badan tersebut. b. Corporate Realism Menurut konsep ini personalitas hukum suatu badan hukum berasal dari suatu kenyataan dan tidak diciptakan oleh proses inkorporasi, yakni pendirian badan hukum yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan. c. Theory of the Zweckvermogen Menurut konsep ini suatu badan hukum terdiri atas sejumlah kekayaan yang digunakan untuk tujuan tertentu. 40 Ridwan Khairandy, loc.cit, hal.6 d. Aggregation Theory Menurut konsep personalitas korporasi, badan hukum ini adalah semata-mata suatu nama bersama, suatu simbol bagi para anggota korporasi. Konsep perusahaan sebagai badan hukum yang kekayaannya terpisah dari para pemegang sahamnya merupakan sifat yang penting bagi status korporasi sebagai suatu badan hukum yang dibedakan dengan bentuk-bentuk perusahaan yang lain. Sifat terbatasnya tanggungjawab merupakan pernyataan dari prinsip bahwa pemegang saham tidak bertanggungjawab secara pribadi atas kewajiban perusahaan sebagai badan hukum yang kekayaannya terpisah dari pemegang sahamnya. e. Modern Views on Legal Personality Hukum nasional modern dewasa ini menggabungkan realist and fictionist theory dalam mengatur hubungan bisnis domestic dan internasional, di satu sisi mengakui realitas sosial yang ada dibelakang personalitas hukum, dan di sisi lain, memperlakukan badan hukum dalam sejumlah aspek sebagai suatu fiksi. Korporasi sebagai badan hukum memiliki beberapa ciri substantif yang melekat pada dirinya, yakni: 41 1. Terbatasnya Tanggung Jawab Pada dasarnya para pendiri atau pemegang saham atau anggota suatu korporasi tidak bertanggung jawab secara pribadi terhadap kerugian atau utang korporasi. Jika badan usaha itu adalah PT, maka 41 Ridwan Khairandy dan Camelia Malik, op cit, hal. 30-31 tanggung jawab pemegang saham hanya sebatas jumlah maksimum nominal saham yang dikuasai. Selebihnya, ia tidak bertanggung jawab. 2. Perpetual Succession Sebagai sebuah korporasi yang eksis atas haknya sendiri, perubahan anggotanya tidak memiliki akibat atas status atau eksistensinya. Bahkan, dalam konteks PT, pemegang saham dapat mengalihkan semua yang ia miliki kepada pihak ketiga. Pengalihan tidak menimbulkan masalah kelangsungan perseroan yang bersangkutan. Bahkan bagi PT yang masuk dalam kategori yang Terbuka dan sahamnya terdaftar di suatu bursa efek, terdapat kebebasan untuk mengalihkan saham tersebut. 3. Memiliki Kekayaan Sendiri Semua kekayaan yang ada dimiliki oleh badan itu sendiri, tidak oleh pemilik oleh anggota atau pemegang saham. Ini adalah suatu kelebihan utama badan hukum. Dengan demikian, kepemilikan kekayaan tidak didasarkan pada anggota atau pemegang saham. 4. Memiliki Kewenangan Kontraktual serta dapat menuntut dan dapat dituntut atas nama dirinya sendiri. Badan hukum sebagai subjek hukum diperlakukan seperti manusia yang memiliki kewenangan kontraktual. Badan itu dapat mengadakan hubungan kontraktual atas nama dirinya sendiri. Sebagai subjek hukum, badan hukum dapat dituntut dan menuntut dihadapan pengadilan.

B. Tinjauan Tentang Sistem Administrasi Badan Hukum SISMINBAKUM