artinya satu kali pengukuran saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lainnya atau dengan kata lain mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan. Statistical Product and Service Solution SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha
α. Jika nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,60 maka disimpulkan bahwa intrumen penelitian
tersebut handal atau reliabel Nunnaly dalam Ghozali, 2006.
3.7 Tehnik Analisis
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengujian asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi
regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, gejala multikolinearitas, dan gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat
dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE best linear unbiased estimator yakni tidak terdapat heteroskedastistas, tidak
terdapat multikolinearitas, dan tidak terdapat autokorelasi Sudrajat 1988.
3.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak Imam, 2005. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas data tersebut dapat dilakukan
melalui 3 cara yaitu menggunakan Uji Kolmogorof-Smirnov Uji K-S, grafik histogram dan kurva penyebaran P-Plot. Untuk Uji K-S yakni jika nilai hasil Uji
K-S dibandingkan taraf signifikansi 0,05 maka sebaran data tidak menyimpang dari kurva normalnya itu uji normalitas. Sedangkan melalui pola penyebaran P-
Universitas Sumatera Utara
Plot dan grafik histogram, yakni jika pola penyebaran memiliki garis normal maka dapat dikatakan data berdistribusi normal.
3.7.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasinya antar sesama variabel independen sama dengan nol Imam, 2005. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinieritas didalam model regresi akan digunakan dengan menggunakan penilaian ”Variance Inflation Factor” atau ”Tolerance Value”. Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
3.7.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variace dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain Imam, 2005. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heterokesdatisitas. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen. Adapun
dasar analisis dari Grafik Plot Imam, 2005 yaitu jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola teratur bergelombang, melebar kemudian
menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak
Universitas Sumatera Utara
ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.7.4 Uji Autokorelasi