Uji Multikolinearitas Uji t Uji ParsialSendiri-sendiri

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas dalam penelitian ini adalah dengan melihat koefisien Variance Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance. Menurut Imam Ghozali 2009, hal. 96 bahwa : “Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≥ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10”. Dengan kata lain data yang baik dapat dilihat apabila memiliki nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10 dan apabila nilai Tolerance dan VIF tidak sesuai dengan ketentuan tersebut maka data penelitian mengandung multikolinearitas yang berarti tidak layak digunakan sebagai data penelitian. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas dari output SPSS yang dilakukan. Tabel 4-9 Output SPSS Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Colinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Kejelasan Sasaran Anggaran .700 1.428 Sistem Pengendalian Akuntansi .700 1.428 Sumber data yang telah diolah Hasil uji multikolinearitas menunjukkan nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10 untuk variabel penelitian kejelasan sasaran anggaran dan sistem pengendalian akuntansi, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas dalam model regresi sehingga data dikatakan baik dan dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya. Universitas Sumatera Utara

c. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas dilakukan dengan plot grafik antara ZPRED nilai prediksi dengan SRESID nilai residual. Menurut Imam Ghozali 2009, hal. 125 bahwa : “Uji Heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi Heterokedastisitas”. Tidak terjadi Heterokedastisitas dapat diketahui apabila titik- titik penyebaran data menyebar secara acak dan tidak berkumpul. Berikut adalah hasil uji Heterokedastisitas dari output SPSS yang dilakukan. Gambar 4-3 Output SPSS Uji Heterokedastisitas Sumber data yang telah diolah Universitas Sumatera Utara Grafik plot menunjukkan penyebaran titik-titik secara acak dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi Heterokedastisitas sehingga data layak untuk dilanjutkan ke pengujian selanjutnya.

4.1.8. Uji Analisis Regresi Berganda

Tabel 4-10 berikut, merupakan Tabel koefisien yang digunakan untuk membentuk model regresi. Tabel 4-10 Hasil Output SPSS Uji Regresi Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. 95 Confidence Interval for B B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound 1 Constant 20.975 3.103 6.761 .000 14.819 27.131 Kejelasan Sasaran Anggaran 1.053 .228 .374 4.612 .000 .600 1.506 Sistem Pengendalian Akuntansi 1.003 .176 .463 5.703 .000 .654 1.352 a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial Sumber : Lampiran SPSS Dari Tabel 4-10 ditetapkan bahwa model regresi linear berganda adalah sebagai berikut : Y = 20,975 + 1,053 X 1 + 1,003 X 2 . Model regresi linear berganda tersebut diinterpretasikan sebagai berikut : a. Kinerja Manajerial = 20,975 + 1,053 X 1 apabila kejelasan sasaran anggaran meningkat satu satuan, maka kinerja manajerial akan meningkat sebesar 1,053. Universitas Sumatera Utara b. Kinerja Manajerial = 20,975 + 1,003 X 2 apabila sistem pengendalian akuntansi meningkat satu satuan, maka kinerja manajerial akan meningkat sebesar 1,003.

4.1.9. Uji Koefisien Determinasi

Tabel IV-11 berikut merupakan Tabel model summary yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kualitas model regresi linear berganda yang terbentuk dapat menerangkan kondisi yang sebenarnya, dengan memperhatikan nilai koefisien determinasi R square. Tabel 4-11 Hasil Output SPSS Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .737 a .544 .534 2.53058 .544 58.979 2 99 .000 2.359 a. Predictors: Constant, Sistem Pengendalian Akuntansi , Kejelasan Sasaran Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial Sumber : Lampiran SPSS Tabel 4-11 tersebut menunjukkan bahwa nilai R sebesar 0,737 yang bila dibandingkan dengan R tabel dengan n = 102 yaitu 0,195 berarti bahwa hasil perhitungan regresi berganda untuk variabel X 1 dan variabel X 2 lebih besar dari r tabel 0,195, yang artinya bahwa ada pengaruh antara X 1 dan X 2 terhadap variabel Y, dimana R R tabel 0,737 0,195. Selain itu Tabel 4-11 juga menunjukkan kemampuan model dalam menjelaskan variabel bebas kejelasan sasaran anggaran dan sistem pengendalian Universitas Sumatera Utara akuntansi terhadap variabel terikat kinerja manajerial adalah sebesar 0,544 54,4 yang berarti dari 100 yang mempengaruhi kinerja manajerial ternyata kejelasan sasaran anggaran dan sistem pengendalian akuntansi berpengaruh sebesar 54,4 dan sisanya sebesar 45,6 dipengaruhi oleh variabel–variabel bebas lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.1.10. Pengujian Hipotesis a. Uji F Uji SimultanSerempak

Hipotesis : H : b 1 = 0 Artinya : Variabel bebas X 1 dan X 2, kejelasan sasaran anggaran dan sistem pengendalian akuntansi secara simultan atau serempak tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y kinerja manajerial. Hipotesis : H 1 : b 1 ≠ 0 Artinya : variabel bebas X 1 dan X 2 kejelasan sasaran anggaran dan sistem pengendalian akuntansi secara simultan atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y kinerja manajerial. Ditentukan tingkat signifikansi α = 5, dengan derajat kebebasan df = n-k. Jika F hitung F tabel maka H ditolak H 1 diterima Kriteria pengujian hipotesis : Jika F hitung ≤ F tabel maka H diterima H 1 ditolak Tabel 4-12 berikut merupakan Tabel Anova yang digunakan untuk mengetahui berapa besar nilai F hitung yang didapat dengan menggunakan bantuan SPSS versi 16.0. Universitas Sumatera Utara Tabel 4-12 Hasil Output SPSS Uji Simultan ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 755.391 2 377.695 58.979 .000 a Residual 633.982 99 6.404 Total 1389.373 101 a. Predictors: Constant, Sistem Pengendalian Akuntansi , Kejelasan Sasaran Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial Sumber : Lampiran SPSS Tabel 4-12 menunjukkan bahwa hasil pengujian hipotesis dengan uji F adalah sebagai berikut : F hitung = 58,979 sedangkan untuk F tabel. = 5,78 dk = 2 pada α = 0,05 . Kondisi ini menunjukkan bahwa F hitung F tabel yaitu 58,979 5,78. Ditetapkan bahwa Ho ditolak atau H1 diterima, sehingga diambil kesimpulan bahwa kejelasan sasaran anggaran dan sistem pengendalian akuntansi secara simultan atau serempak mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial Pada PT. Panin Sekuritas. Tbk Cabang Iskandar Muda Medan.

b. Uji t Uji ParsialSendiri-sendiri

1. Pengaruh kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial Hipotesis Statistik sebagai berikut : Ho : b 1 = 0, artinya tidak ada pengaruh signifikan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial. Ha : b 1 ≠ 0, artinya ada pengaruh yang signifikan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial. Universitas Sumatera Utara Tabel 4-13 menunjukkan nilai t dari masing–masing variabel sebagai berikut: Tabel 4-13 Hasil Output SPSS Uji Parsial X dan Y Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. 95 Confidence Interval for B B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound 1 Constant 20.975 3.103 6.761 .000 14.819 27.131 Kejelasan Sasaran Anggaran 1.053 .228 .374 4.612 .000 .600 1.506 Sistem Pengendalian Akuntansi 1.003 .176 .463 5.703 .000 .654 1.352 a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial Sumber : Lampiran SPSS Tabel 4-13 menunjukkan bahwa hasil pengujian hipotesis dengan uji t- adalah sebagai berikut : Nilai t hitung variabel kejelasan sasaran anggaran sebesar 4,612 sedangkan t tabel adalah sebesar 1,980 sehingga t hitung t tabel . Ditetapkan bahwa Ho ditolak atau H a diterima, sehingga diambil kesimpulan bahwa kejelasan sasaran anggaran secara parsial sendiri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. 2. Pengaruh sistem pengendalian akuntansi terhadap kinerja manajerial Hipotesis Statistik sebagai berikut : H : b1= 0, artinya tidak ada pengaruh signifikan sistem pengendalian akuntansi terhadap kinerja manajerial. H a : b1 ≠ 0, artinya ada pengaruh yang signifikan sistem pengendalian akuntansi terhadap kinerja manajerial. Universitas Sumatera Utara Tabel 4-13 menunjukkan bahwa hasil pengujian hipotesis dengan uji t yaitu nilai t hitung variabel sistem pengendalian akuntansi sebesar 5,703 dan t tabel. adalah sebesar 1,980 sehingga t hitung t tabel . Ditetapkan bahwa Ho ditolak atau H a diterima, sehingga diambil kesimpulan bahwa sistem pengendalian akuntansi secara parsial sendiri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. Jadi dengan demikian dapat diketahui bahwa secara parsial sendiri kejelasan sasaran anggaran dan sistem pengendalian akuntansi dapat dikatakan mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial Pada PT. Panin Sekuritas. Tbk Cabang Iskandar Muda, Medan.

4.2. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Akuntabilitas Publik, dan Pengendalian Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial di Inspektorat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

33 209 111

Pengaruh kejelasan sasaran anggaran, struktur desentralisasi dan locus of control terhadap kinerja manajerial

0 17 14

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, dan Keadilan Distributif Terhadap Kinerja Manajerial

3 17 66

Pengaruh partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, dan umpan balik anggaran terhadap kinerja manajerial

1 9 499

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

0 5 98

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, PENGENDALIAN AKUNTANSI, SISTEM PELAPORAN, Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Budaya Organisasi, Pengendalian Akuntansi, Sistem Pelaporan, Dan Motivasi Kerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

0 3 18

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PENGENDALIAN AKUNTANSI, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI KERJA Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, Sistem Pelaporan, Dan Motivasi Kerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Ka

0 3 13

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN SISTEM PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. GOLD COIN INDONESIA SURABAYA.

0 2 81

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Pengendalian Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial Di Perusahaan Panin Sekuritas

0 2 8

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN SISTEM PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. GOLD COIN INDONESIA SURABAYA

0 1 19