Analisis dan Pembahasan

A. Analisis dan Pembahasan

19. Pendataan Kegiatan Usaha dan Monografi Klurak Baru

Secara teoritis kegiatan pendataan usaha masyarakat dan monografi Klurak Baru mengacu pada teori Liu (1994) dalam Ridwan (2012, 29),yang mengatakan bahwa implementasi kebijakan pariwisata dalam penjabarannya aspek perencanaan tahap inventarisasi melakukan survei dan analisis karakteristik kawasan pembangunan dan pengembangan termasuk lingkungan sejarah, ekonomi sumber daya, pola penguasaan dan pemilik tanah dan perairan. Berdasarkan acuan teori Implementasi kebijakan dan hasil kegiatan KKN Kelompok 1 yang dilakukan dengan menggunakan observasi dan teknik wawancara terhadap Ketua RT 01 s/d RT 06, dan dan para warga Klurak Baru serta para pedagang yang berjualan.

Dari hasil kegiatan keterbatasan untuk melakukan observasi terhadap para pedagang liar yang berjualan di area wialayh RT 01. Mereka rata rata merupakan penduduk warga di luar Klurak Baru namun tidak membayar dan menyetorkan retribusi kepada pihak RT 01 sehingga terjadi pembengkakan retribusi pemungutan sampah warga RT 01. Kegiatan ini tepat dilakukan sehingga setelah data diperoleh Ketua RT dapat menarik retribusi dan membuat pertauran yang sifatnya mengikat

Selain kegiatan pendataan usaha yang memprioritaskan pada wilayah atau area RT 01 juga dilakukan pendataan Monografi Klurak Baru. kegiatan ini tidak terealisai secara maksimal karena masing masing Ketua RT tidak memiliki data yang falid dan update sehingga harus dilakukan survey kepada para warga, mengingat keterbatasan waktu yang tertulis dalam perencanaan kegiatan ini tidak terealisasi.

Kegiatan ini untuk memaksimalkan pelaksanaannya harus mengalikasikan waktunya lebih lama dalam perencanaannya. Sehingga juga tugas pendataan butuh pembagian anggota yang cukup banyak mengingat dalam satu wisalyah Padukuhan terdapat enam RT. dan juga para warganya belum tentu berada di dalam rumah pada waktu yang sama untuk menenui dengan maksud wawancara.

20. Kegiatan Plangisasi, Pengadaan Bak Sampah dan Pengadaan Papan Sapta Pesona

Kegiatan ini tergolong program fisik guna mengoptimalkan ketersediaan fasilitas – fasilitas penunjang pariwisata. Kegiatan ini juga dapat dimasukan dalam konsep pemberdayaan masyarakat, dimana seperti yang dikatakan Hutomo (2000: 7-10), salah satunya adalah bantuan Pembangunan Prasarana. Plangisasi , Bak Sampah, dan khususnya pengadaan papan sapta pesona merupakan prasarana atau fasilitas yang harus di penuhi guna menunjang pengembangan pariwisata.

Solusi yang tepat dalam kegiatan ini berdasarkan hasil yang telah di capai adalah beberapa program fisik mengenai plangisasi yang belum Solusi yang tepat dalam kegiatan ini berdasarkan hasil yang telah di capai adalah beberapa program fisik mengenai plangisasi yang belum

21. Pendampingan Administrasi dan Sosialisasi Pengelolaan Sampah

Organik dan Non Organik

Secara teoritis satu paket usaha dibidang pengelolaan sampah ini merupakan usaha TIM KKN Kelompok 1 dalam memberdayakan masyarakat. Apabila melihat tujuan dari kegiatan ini untuk merangsang masyarakat untuk mengelola secara swadaya Pengelola Sampah Mandiri (PSM) di Klurak Baru sebagai peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat. Pelaksanaan kegiatan ini juga atas dasar tuntutan standarisasi pariwisata dewasa ini.

Kegiatan ini diharapkan dapat membawa stimultan pergerakan masyarakat ke arah yang lebih baik dalam bidang ekonomi. melalui sampah dapat dimanfaatkan untu memperoleh keuntungan dari penjualan kertas dan botol – botol plastik yang dipilah dari proses pengolahan sampah. Dalam kebijakan implementasi menurut Liu (1994)- pun disebutkan bahawa salah satunya dalam perencanaan ekonomi menyatakan manajemen finansial harus bekerja dengan baik, sehingga pengusaha lokal dapat memperoleh keuntungan, pengunjung membayar kewajibannya, penduduk lokal mendapat bagian keuntungan yanga adil. Dari pernyataan Liu tersebut dikatakan pengunjung dapat membayar kewajibanya karena jika penerapan manajemen persampahan memang dapat dilakasanakan secara realistis para pendatang – pendatang yang Kegiatan ini diharapkan dapat membawa stimultan pergerakan masyarakat ke arah yang lebih baik dalam bidang ekonomi. melalui sampah dapat dimanfaatkan untu memperoleh keuntungan dari penjualan kertas dan botol – botol plastik yang dipilah dari proses pengolahan sampah. Dalam kebijakan implementasi menurut Liu (1994)- pun disebutkan bahawa salah satunya dalam perencanaan ekonomi menyatakan manajemen finansial harus bekerja dengan baik, sehingga pengusaha lokal dapat memperoleh keuntungan, pengunjung membayar kewajibannya, penduduk lokal mendapat bagian keuntungan yanga adil. Dari pernyataan Liu tersebut dikatakan pengunjung dapat membayar kewajibanya karena jika penerapan manajemen persampahan memang dapat dilakasanakan secara realistis para pendatang – pendatang yang

Memang pengelolaan Sampah dalam konteks masyarakat saat ini masih amat sukar. Kebijakan dirumuskan pada tingkat Pemerintah Pusat, tetapi dalam pelaksanaannya memerlukan keterlibatan dari semua pihak mulai dari kelompok masyarakat desa hingga Pemerintah Kabupaten, Provinsi,dan Pemerintah Pusat serta sektor swasta.

Sebagian besar sampah di Indonesia secara tak resmi dibuang dengan cara ditimbun dalam tanah, dibuat kompos, dibakar, dibuang ke saluran, sungai atau laut, atau dibuang ke lokasi lain yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Metode ini mengakibatkan penyumbatan sungai dan saluran, mendatangkan hama, dan menyebabkan polusi pada air tanah, lapisan tanah, dan udara. Rantai pengelolaan sampah meliputi masyarakat, sektor swasta, dan pemerintah, yang tidak selalu berhasil dalam menjalin kerjasama.

Sampah rumah tangga dikumpulkan dari rumah atau dari tempat pengumpulan lokal yang ditetapkan oleh petugas dinas kebersihan atau pihak pengelola swasta; sampah ini kemudian diangkut ke tempat penampungan sementara atau Tempat Pemrosesan Akhir atau bahkan dibuang begitu saja ke tempat yang tidak selayaknya.

Prakarsa tingkat daerah Kab. Sleman saat ini yang melalui Dinas Perumahan dan Pekerjaan Umum yang didukung oleh Kemen PU penting Prakarsa tingkat daerah Kab. Sleman saat ini yang melalui Dinas Perumahan dan Pekerjaan Umum yang didukung oleh Kemen PU penting

Meskipun Undang-Undang ini menetapkan tujuan yang ambisius untuk meniadakan pembuangan terbuka, tampaknya masih panjang jalan yang harus ditempuh sebelum tujuan ini tercapai. Indonesia telah memiliki industri daur ulang sektor swasta yang telah berjalan dengan baik. Hingga 20 persen sampah plastik, logam kaca, kertas, ban, dan bahan-bahan lainnya telah dikumpulkan dan didaur ulang oleh perorangan sektor swasta dan UKM. Pendapatan yang dihasilkan dari bidang ini memiliki potensi yang sangat baik. Lebih dari 60 persen sampah rumah tangga adalah organik. Pembuatan kompos memiliki berbagai manfaat, termasuk pengurangan produksi gas rumah kaca, pengurangan volume sampah yang diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir, dan penyediaan kompos untuk kebun dan taman.

Dalam rangkaian pendampingan dan sosialisasi hal yang belum dapat tercapai adalah tindakannyata dari warga Klurak Baru serta Dalam rangkaian pendampingan dan sosialisasi hal yang belum dapat tercapai adalah tindakannyata dari warga Klurak Baru serta

22. Pendampingan Masyarakat Dalam Lomba Kebersihan

Kegiatan ini merupakan program tambahan dikarenakan pada saat penerjunan para peserta KKN bertepatan dengan kegiatan lomba yang diikuti oleh Padukuhan Klurak Baru. Pendampingan ini dimulai dari rapat Padukuhan hingga hari pelaksanaan kegiatan lomba. Pendampingan yang dimaksud adalah pemberian solusi terhadap masalah yang dihadapi menjelang lomba agar tidak ada kekurangan syarat terhadap kategori lomba yang diikuti ole seluruh RT di Padukuhan Klurak Baru, membantu dalam kelengkapan administrasi seperti pembuatan dan pengedaran surat undangan rapat Padukuhan terkait lomba tersebut hingga hari pelaksanaan kegiatan lomba, mengikuti study banding ke Dusun Kadirejo bersama perwakilan RT yang telah ditunjuk. Didalam memberikan Kegiatan ini merupakan program tambahan dikarenakan pada saat penerjunan para peserta KKN bertepatan dengan kegiatan lomba yang diikuti oleh Padukuhan Klurak Baru. Pendampingan ini dimulai dari rapat Padukuhan hingga hari pelaksanaan kegiatan lomba. Pendampingan yang dimaksud adalah pemberian solusi terhadap masalah yang dihadapi menjelang lomba agar tidak ada kekurangan syarat terhadap kategori lomba yang diikuti ole seluruh RT di Padukuhan Klurak Baru, membantu dalam kelengkapan administrasi seperti pembuatan dan pengedaran surat undangan rapat Padukuhan terkait lomba tersebut hingga hari pelaksanaan kegiatan lomba, mengikuti study banding ke Dusun Kadirejo bersama perwakilan RT yang telah ditunjuk. Didalam memberikan

Dalam kegiatan lomba tersebut Padukuhan Klurak Baru menjadi yang terbaik dalam penilaian tahap pertama yang diikuti oleh seluruh perwakilan Kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman. Sehingga ini memberikan kebanggaan dan pengalaman tersendiri bagi para peserta KKN yang telah memberikan segala kemampuan yang dimiliki bagi Padukuhan Klurak Baru dalam menghadapi lomba walaupun jarak waktu antara kedatangan peserta KKN dan lomba hanya sekitar 2 minggu.

23. Demo Masak Pengolahan Cake Berbahan Dasar Pisang

Lokasi Padukuhan Klurak Baru yang berada diantara Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko menjadikan Padukuhan ini sebagai salah satu tempat strategis untuk potensi pengembangan produk wisata kuliner agar wisatawan tertarik berkunjung ke wilayah ini.

Dalam pengembangan suatu daerah untuk menjadi suatu daerah tujuan wisata, agar menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan potensial dalam berbagai pasar, menurut Yoeti, (1996:177), Daerah tersebut harus terseida apa yang disebut sebagai “something to buy”. Artinya kegiatan yang telah dilaksanakan dalam KKN ini ingin mewujudkan suatu hal yang menarik dalam bidang makanan olehan khusunya bahan dasar pisang yang banyak di jumpai di Klurak Baru.

Dengan melihat potensi yang dimiliki tersebut, peserta melaksanakan kegiatan Demo Masak Pengolahan Cake Berbahan Dasar

Pisang. Hal ini dikarenakan karena pengolahan cake tersebut sangat gampang dan tidak menyita waktu warga yang sebagian adalah pegawai swasta dan negeri. Selain itu, warga juga dapat melakukan kreasi dalam pengolahannya agar menarik wisatawan untuk berkunjung dan membeli produk khas Padukuhan sebagai oleh-oleh. Hal ini juga akan meningkatkan ekonomi warga dan sebagai usaha sampingan warga.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengundang pembicara dari kelompok Pastry yang ada di STP AMPTA. Hal ini mendapat sambutan yang meriah dari warga Padukuhan Klurak Baru. Karena warga Padukuhan belum pernah mendapat kegiatan ini dan warga diajak langsung dalam pengolahan cake ini. Warga berharap kegiatan ini terus berlanjut ke depannya dan warga memiliki pengetahuan yang lain selain pembuatan cake ini.

24. Berpartisipasi dan mengikuti Rapat Dasawisma, PKK, RT, Padukuhan

Selama menjalankan kegiatan KKN, peserta KKN mengikuti rapat yang diadakan oleh padukuhan, RT, maupun Dasawisma. Kegiatan ini sebenarnya merupakan program tambahan untuk menampung aspirasi masyarakat. Kegiatan ini diikuti mulai dari rapat persiapan Lomba, rapat rutin RT, hingga rapat evaluasi kegiatan lomba Padukuhan. Untuk memperlancar kegiatan yang diikuti para peserta dibagi agar semua rapat yang dilakukan oleh Padukuhan, RT, maupun dasawisma dapat diikuti seluruhnya oleh Peserta KKN. Hal ini dilakukan apabila ada jadwal rapat Selama menjalankan kegiatan KKN, peserta KKN mengikuti rapat yang diadakan oleh padukuhan, RT, maupun Dasawisma. Kegiatan ini sebenarnya merupakan program tambahan untuk menampung aspirasi masyarakat. Kegiatan ini diikuti mulai dari rapat persiapan Lomba, rapat rutin RT, hingga rapat evaluasi kegiatan lomba Padukuhan. Untuk memperlancar kegiatan yang diikuti para peserta dibagi agar semua rapat yang dilakukan oleh Padukuhan, RT, maupun dasawisma dapat diikuti seluruhnya oleh Peserta KKN. Hal ini dilakukan apabila ada jadwal rapat

Tetapi, kegiatan ini mengalami hambatan yaitu para peserta KKN tidak dapat menampung aspirasi dan melakukan aksi terhadap Kader POSYANDU untuk melakukan pengadaan melalui pembuatan proposal ke dinas Kesehatan tentang permohonan timbangan anak – anak Posyandu. Hal tersebut dikarenakan waktu untuk pembuatan proposal sudah terlambat karena para peserta KKN diterjunkan ke lokasi pada tanggal 27 oktober 2014 dan pihak LP2M tidak memperbolehkan mahasiswa untuk survey lapangan dan membuat proposal sebelum jadwal penerjunan tersebut. LP2M mengatakan bahwa proposal sudah dibuat oleh LP2M.

25. Kerja Bakti Rutin Peserta KKN

Program kerja ini sudah ada sebelum peserta KKN datang merupakan proker dari masyarakat setempat. Awalnya kegiatan gotong royong ini menjadi kegiatan rutin yaitu seminggu sekali. Tetapi,karena masyarakat memiliki profesi sebagai pedagang dan pegawai kantoran maka kegiatan gotong royong itu tidak terlaksana sesuai program yang telah dibuat masyarakat. Setelah adanya KKN masyarakat diajak untuk membersihkan lingkungan sesuai program yang telah disepakati oleh warga sebelumnya. Program ini berjalan dengan lancar.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 18 jam dan dilaksanakan setiap hari kamis, dan terlaksana 16 jam. Ketidak tepatan perencanaan dan pelaksanaan disebabkan karena adanya perubahan jadwal yang disebabkan adanya program lain yang pada hari kamis sehingga setiap minggunya mengikuti jadwal kosong program lain. Selain itu kegiatan ini terkendala faktor cuaca yang tidak mendukung dilaksanakan setiap hari kamis. Kendala lainnya kegiatan ini hanya diadakan di wilayah RT 2 sampai RT 6 saja dikarenakan wilayah RT 1 yang seharusnya tersentuh tidak dilakukan kegiatan ini sampai pada hari terakhir pelaksanaan karena jadwal yang padat, serta pada hari terakhir kegiatan ini diliburkan pada hari kamis tanggal 18 Desember 2014.

26. Kegiatan Pengadaan Fisik Tempat Sampah Organik dan Non Organik

Program ini sudah ada sebelum peserta KKN datang, merupakan proker dari Padukuhan dikarenakan Padukuhan Klurak Baru mengikuti lomba Kebersihan dan Keteduhan Lingkungan Tingkat Kabupaten Sleman mewakili Kecamatan Prambanan. Peserta KKN membantu optimalisasi program ini dengan membantu pengadaan jumlah bak sampah dengan total 10 unit bak sampah. Keberadaan Tempat sampah di Dusun Klurak Baru masih sangat minm dan pemanfaatannya pun kurang optimal. Kebanyakan warga mengelola sampahnya dengan cara membakar, dan tidak sedikit yang membuangnya ke tempat pembuangan sampah yang sudah di buat oleh pemerintah dusun tersebut. Keberadaan

Tempat sampah di Dusun Klurak Baru masih sangat minim dan pemanfaatannya pun kurang optimal. Kebanyakan warga mengelola sampahnya dengan cara membakar, dan tidak sedikit yang membuangnya ke tempat pembuangan sampah yang sudah di buat oleh pemerintah dusun tersebut. Faktor pendukung kegiatan ini adalah bahwa masyarakat menyambut baik terhadap jenis kegiatan ini akan tetapi karena dana yang dikeluarkan cukup besar maka tim KKN hanya dapat membuat sebanyak

10 unit, yang dimana dari 10 unit itu terbagi dua tempat sampah yaitu organik dan non organik. Bentuk kegiatan yang dilakukan peserta KKN dalam pengadaan tempat sampah tersebut antara lain, 1) Pengajuan Proposal Sponsor ke PNPM, 2) Pengajuan Proposal Sponsor ke donatur,

3) Pengadaan secara swadaya Tim KKN Kelompok 1 Namun program kerja ini belum 100 % terlaksana, karena tambahan bak sampah belum bisa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Diperlukan lebih banyak lagi bak sampah untuk semua RT yang belum mimiliki bak sampah.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 12 jam dengan jumlah pertemuan 6 kali, dan terlaksana 12 jam. 100% sesuai dengan perencanaan.

27. Penanaman Pohon Peneduh (Go Green Bokoharjo)

Penanaman pohon ini merupakan program yang awalnya hanya ditujukan untuk di Padukuhan Klurak Baru. Tetapi, karena terbatasnya lahan dan kelebihan tanaman, maka para peserta KKN sepakat untuk Penanaman pohon ini merupakan program yang awalnya hanya ditujukan untuk di Padukuhan Klurak Baru. Tetapi, karena terbatasnya lahan dan kelebihan tanaman, maka para peserta KKN sepakat untuk

Setelah bertemu dengan Kepala Padukuhan Pelem Sari akhirnya penanaman tersebut dapat terlaksana dengan baik walaupun kegiatan tersebut tidak diikuti oleh seluruh peserta KKN dikarenakan jadwal penanaman dilakukan bertepatan dengan hari libur Natal.

Kegiatan ini mendapat respon positif dari Kepala Dusun Pelem Sari. Beliau berharap Padukuhan Pelem Sari menjadi salah satu tempat KKN STP AMPTA. Hal itu dikarenakan wilayah Padukuhan Pelem Sari belum tersentuh kegiatan mahasiswa KKN.\

28. Pembuatan Biopori

Kegiatan ini merupakan program tambahan peserta KKN dikarenakan wilayah RT yang ada di Padukuhan Klurak Baru belum seluruhnya dibuat biopori. Fungsi dari biopori untuk memperlancar jalannya air apabila musim hujan tiba air tidak menjadi tergenang karena apabila air tergenang akan menjadikan wilayah Padukuhan Klurak Baru menjadi tempat yang kumuh. Sebelum melakukan pembuatan biopori, para peserta KKN dibekali pelatihan cara membuat biopori. Hal tersebut menjadi pengalaman berharga yang tidak akan terlupakan.

Kegiatan ini sempat terhenti karena kendala hujan dan kesibukan Ibu Tri bekerja. Tetapi, kegiatan tersebut terlaksana walaupun tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan. Permasalahan yang lain adalah kegiatan ini hanya diikuti oleh tiga orang peserta KKN dan tidak diikuti oleh Ketua Bidang Lingkungan. Hal itu disebabkan peserta yang lain mengikuti kegiatan keterampilan dan pengurusan proposal sponsor kegiatan. Sedangkan Ketua Bidang Lingkungan tidak mau bangun dengan alasan sedang ada masalah keluarga dan tidak mau mengikuti kegiatan tersebut setelah diadakan rapat evaluasi pada hari terakhir penarikan kelompok KKN.

Walaupun kegiatan tersebut hanya diikuti tiga orang peserta KKN dan tidak diikuti oleh Ketua Bidang Lingkungan tetapi kegiatan tersebut berjalan lancar.

29. Pendampingan dan Administrasi PAUD “MUTIARA HATI”

Tujuan dari kegiatan yang sudah ada di dalam program kerja KKN adalah mengubah jadwal rutin PAUD yang diadakan sebulan sekali menjadi seminggu 3 kali. Selain itu, mengaktifkan kembali para pengurus PAUD yang telah ada di Padukuhan ini. Para peserta KKN sebelumnya telah melakukan kegiatan PAUD di PAUD Kangaroo yang berlokasi di Padukuhan tersebut. Tetapi, warga mengatakan bahwa PAUD tersebut merupakan milik pribadi walaupun berada di wilayah Padukuhan Klurak Baru dan Padukuhan memiliki PAUD yang dilakukan hanya sebulan sekali.

Setelah warga mengatakan hal tersebut, para peserta KKN berinisiatif mencari lokasi PAUD yang dimiliki Padukuhan. Setelah bertanya kepada warga akhirnya ditemukan bahwa lokasi PAUD berada di rumah salah satu pengurus PAUD yaiu Ibu Tri Sulistiani. Para peserta menanyakan penyebab PAUD hanya dilakukan sebulan sekali kepada Ibu Tri. Beliau mengatakan bahwa penyebabnya tidak adanya waktu dari warga untuk mengantarkan putra-putrinya ke PAUD karena kesibukan kerja. Sehingga kegiatan PAUD hanya dilakukan sebulan sekali. Permasalahan yang lain adalah tidak adanya keaktifan dari para pengurus untuk mengubah jadwal karena alasan bekerja, tidak adanya papan nama PAUD sehingga tidak semua warga mengantarkan putra-putrinya mengikuti PAUD.

Setelah mendengar permasalahan tersebut para peserta KKN melalui Ketua Bidang Pendidikan dan Ibu Tri untuk mengaktifkan PAUD seminggu 3 kali, membuat papan nama PAUD, dan mengajak para pengurus PAUD untuk aktif kembali dan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan.

Selama kegiatan ini berjalan, para peserta KKN tidak seluruhnya terlibat karena para peserta KKN yang lain banyak kesibukan sehingga selalu terbentur dengan kegiatan ini. Walaupun begitu, kegiatan ini mendapat apresiasi yang positif dari warga karena telah menghidupkan kembali kegiatan PAUD.

30. Bimbingan Belajar Bahasa Inggris dan Jepang

Posisi strategis yang dimiliki oleh Padukuhan Klurak Baru mengharuskan Padukuhan ini memiliki Guide kedepannya. Untuk membantu melengkapi kebutuhan Padukuhan akan Guide maka para peserta KKN melakukan bimbingan belajar Bahasa Iggris dan Jepang. Sasarannya adalah para pelajar yang ada di Padukuhan. Hal ini dilakukan agar kedepannya Padukuhan Klurak Baru memiliki generasi yang ahli dalam berguiding. Hal tersebut mendapat sambutan yang baik karena banyak para pelajar yang datang mengikuti bimbingan belajar yang diadakan setiap hari tanpa diberikan apapun. Bahkan warga berharap kegiatan ini tetap terus terlaksana kedepannya.

Untuk memperlancar kegiatan ini para peserta membuat jadwal dengan tujuan agar para peserta memiliki kewajiban untuk memberikan bimbingan dan membuat materi sendiri. Selain itu, agar tidak terbentur dengan jadwal Padukuhan. Tetapi, permasalahan terjadi dikarenakan ada salah satu peserta KKN yang tidak menjalankan kewajibannya karena peserta tersebut menukar jadwal dengan peserta lain. Peserta yang mau berganti jadwal telah menjalankan kewajibannya, tetapi peserta tersebut mangkir dari kewajibannya dengan alas an yang tidak jelas. Tetatpi, hal itu tidak menjadi masalah yang berarti karena kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan lancar.

Pada hari terakhir kegiatan diadakan ujian yang ditujukan bagi para peserta bimbingan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan para Pada hari terakhir kegiatan diadakan ujian yang ditujukan bagi para peserta bimbingan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan para

31. Bimbingan Belajar menghadapi UAS

Program ini merupakan program tambahan karena program utama yaitu bimbingan belajar Bahasa Inggris dan Jepang bertepatan dengan jadwal peserta menghadapi UAS. Para peserta KKN untuk sementara mengganti kegiatan bimbingan Bahasa Inggris dan Jepang dengan bimbingan belajar menghadapi UAS. Keputusan ini diambi setelah mendapat masukan dari Pak Heru agar focus para pelajar tidak terbagi.

Kegiatan ini hanya memakan waktu seminggu demi menjaga focus para pelajar menghadapi UAS. Setelah UAS berakhir para peserta KKN menanyakan apakah mereka dapat menjawab UAS tersebut atau tidak dan nilai yang didapat. Para pelajar sebagian besar mengatakan mereka dapat menjawab pertanyaan UAS tersebut dan nilai yang didapat sangat memuaskan mereka. Tentu saja mendengar jawaban tersebut, para peserta KKN ikut senang karena telah berhasil dalam menjalankan kegiatan tersebut.

32. Keterampilan Anak – anak

Kegiatan ini juga merupakan program tambahan Bidang Pendidikan karena peserta KKN melihat dan mendengar langsung dari permintaan warga di Padukuhan tersebut. Warga menginginkan agar anak- anak memiliki keterampilan dan tidak membuang waktu anak-anak Kegiatan ini juga merupakan program tambahan Bidang Pendidikan karena peserta KKN melihat dan mendengar langsung dari permintaan warga di Padukuhan tersebut. Warga menginginkan agar anak- anak memiliki keterampilan dan tidak membuang waktu anak-anak

Untuk menjawab keinginan warga, para peserta KKN memberikan keterampilan kepada anak – anak dari bahan stik dan sampah plastic. Kegiatan ini dilakukan setiap hari minggu. Pada awalnya, para peserta KKN memberikan keterampilan membuat Frame dari stik dan membuat cemilan berbahan tepung yang bahannya sangat mudah dibuat dan didapatkan.

Hingga hari terakhir para peserta KKN meminta anak-anak tersebut membuat kreasi sendiri. Hal ini bertujuan untuk melihat seberapa besar potensi yang dimiliki oleh anak-anak dalam mengkreasikan bahan-bahan yang telah disediakan. Untuk kegiatan ini anak-anak tidak mengeluarkan biaya sendiri karena bahan-bahan sudah disediakan oleh peserta KKN.

33. Pembagian Tanaman Sayuran dan Brosur Cara Menanam dan Perawatan Tanaman

Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari Padukuhan Klurak Baru yang mengikuti lomba. Peserta KKN diminta oleh Pak Heru untuk membagikan langsung tanaman sayur dan brosur cara menanam dan perawatan tanaman ke RT 04 yang mengikuti kategori unggulan tanaman TOGA dan sayuran. Selain itu, peserta KKN menjelaskan secara detail tentang cara penanaman sayuran tersebut kepada warga.

Hal itu mendapat sambutan yang baik dari warga RT 04 pada saat pembagian tanaman sayuran. Para peserta KKN tidak memberikan tanaman TOGA dikarenakan tidak adanya anggaran untuk tanaman TOGA. Hal tersebut disampaikan langsung kepada Pak Heru dan beliau mengerti dengan keadaan tersebut.

Untuk biaya tanaman sayuran dan Toga dilakukan secara bertahap dan berasal dari anggaran Padukuhan. Kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dikarenakan respon positif warga yang langsung menanamnya di lahan warga setelah tanaman diberikan.

34. Senam Sehat

Kegiatan ini merupakan program kerja KKN dan dilaksanakan setiap hari minggu dengan mendapat sambutan yang posiif dari warga. Hal itu dapat dilihat dari warga yang datang mengikuti senam karena kegiatan senam yang selama ini ada terhenti diakibat kesulitan mencari instruktur senam dan kegiatan warga yang padat setelah pengajian. Setelah mendengar masalah tersebut para peserta KKN berinisiatif untuk mencari informasi tentang kesediaan instruktur untuk mengadakan senam di Padukuhan Klurak Baru

Setelah bertemu dengan instruktur tersebut, akhirnya senam diaktifkan kembali. Para peserta yang ikut senam tersebut tidak sepenuhnya hadir karena berbenturan dengan jadwal libur yang ditetapkan.

Permasalahan yang lain adalah terdapat satu peserta KKN yang ikut cuma sekali dan tidak mengikuti kegiatan hingga selesai. Peserta tersebut beralasan sakit perut sehingga tidak ikut sampai selesai. Selain itu, di salah satu hari kegiatan Ketua Bidang Kesehatan pergi diajak oleh Ibu Tri untuk melihat sunrise di Candi Prambanan. Ketua Bidang Kesehatan datang setelah melihat sunrise di Candi Prambanan.

Walaupun terdapat kendala seperti diatas, pelaksanaan senam berjalan lancar hingga akhir kegiatan dan kegiatan senam ini masuk di dalam profil Padukuhan yang ditampilkan pada saat acara kegiatan lomba tersebut.

35. Pendampingan POSYANDU Balita dan POSYANDU Lansia

Kegiatan ini merupakan salah satu agenda proker kelompok KKN. Kegiatan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga karena para peserta KKN memiliki pengalaman dalam hal pelayanan terhadap ibu dan balita, serta kaum lansia. Tetapi, kegiatan ini mengalami hambatan yaitu para peserta KKN tidak dapat menampung aspirasi dan melakukan aksi terhadap Kader POSYANDU untuk melakukan pengadaan melalui pembuatan proposal ke dinas Kesehatan tentang permohonan timbangan anak – anak Posyandu. Hal tersebut dikarenakan waktu untuk pembuatan proposal sudah terlambat karena para peserta KKN diterjunkan ke lokasi pada tanggal 27 oktober 2014 dan pihak LP2M tidak memperbolehkan mahasiswa untuk survey lapangan dan membuat proposal sebelum jadwal penerjunan tersebut. LP2M mengatakan bahwa proposal sudah Kegiatan ini merupakan salah satu agenda proker kelompok KKN. Kegiatan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga karena para peserta KKN memiliki pengalaman dalam hal pelayanan terhadap ibu dan balita, serta kaum lansia. Tetapi, kegiatan ini mengalami hambatan yaitu para peserta KKN tidak dapat menampung aspirasi dan melakukan aksi terhadap Kader POSYANDU untuk melakukan pengadaan melalui pembuatan proposal ke dinas Kesehatan tentang permohonan timbangan anak – anak Posyandu. Hal tersebut dikarenakan waktu untuk pembuatan proposal sudah terlambat karena para peserta KKN diterjunkan ke lokasi pada tanggal 27 oktober 2014 dan pihak LP2M tidak memperbolehkan mahasiswa untuk survey lapangan dan membuat proposal sebelum jadwal penerjunan tersebut. LP2M mengatakan bahwa proposal sudah

36. Pengadaan Susu Lactona Gratis

Kegiatan ini merupakan program tambahan. Hal ini disebabkan terkabulnya permohonan proposal kegiatan oleh PT. Lactona. Terkabulnya permohonan proposal dikarenakan usaha dari orang tua salah satu peserta KKN untuk membantu peserta KKN dalam melobi manager PT. Lactona. Walaupun pihak manajemen PT. Lactona hanya memberikan bantuan dalam bentuk pengadaan susu hal tersebut telah membantu memperlancar kegiatan ini.

Kegiatan ini mendapatan sambutan yang baik oleh warga karena belum pernah ada pemberian susu kepada balita di Padukuhan ini sebelumnya. Oleh karena itu, diharapkan kegiatan ini tetap berlanjut kedepannya.

37. Sosialiasi Hygiene dan Sanitasi Peralatan dan Bahan Masakan

Kegiatan ini tidak terlaksana karena tidak cukup waktu dalam pelaksanaannya. Hal itu dikarenakan jadwal yang direncanakan telah diisi oleh kegiatan lain. Apalagi, peserta KKN juga mengikuti program yang benar-benar dibutuhkan oleh Padukuhan Klurak Baru. Untuk kedepannya diharapkan adanya penambahan jadwal KKN dari yang dua bulan menjadi tiga bulan agar tidak ada lagi program yang belum selsai.

38. Kegiatan Acara Perpisahan

Kegiatan ini merupakan program tambahan karena kegiatan ini merupakan tanda perpisahan peserta KKN dengan masyarakat Padukuhan Klurak Baru. Dalam acara ini dihadiri oleh Bapak Arif Dwi Saputra selaku Dosen Pembimbing Lapangan. Kegiatan ini dihadiri oleh warga Padukuhan ini.

Dalam persiapan pelaksanaan terdapat kendala seperti belum adanya kejelasan kegiatan acara seperti apa serta keputusan apakah membuat sendiri tumpeng atau membeli oleh Ketua Pelaksana kegiatan. Sebagian peserta KKN setuju untuk membeli saja dikarenakan waktu yang telah mepet karena apabila membuat akan menyita waktu untuk membuatnya. Sebagian lagi menginginkan untuk membuat karena menyanggupi walaupun waktunya telah mepet. Selain itu, Ketua Pelaksana mengajak peserta KKN yang telah terpilih untuk bagian penyiapan tempat untuk membantu membungkus makanan. Selain itu, Ketua Pelaksana hanya focus di bagian konsumsi dan mengerjakan membungkus makanan di ruang pelaksanaan sehingga menghambat pekerjaan bagian penyiapan tempat melakukan tanggung jawabnya.

Dalam pembagian makanan salah satu anggota konsumsi tidak peduli akan tanggung jawabnya dan memilih untuk menjadi fotografer. Akibatnya memancing emosi anggota yang lain ketika melihat kejadian tersebut.

Walaupun terdapat masalah tersebut tidak membuat kegiatan perpisahan peserta KKN dengan masyarakat menjadi berantakan. Para peserta KKN masih sadar akan tanggung jawabnya sehingga berjalan dengan lancar. Masyarakat mendukung kegiatan ini dengan banyaknya warga yang dating memenuhi ruangan tersebut.

Warga berharap walaupun ini merupakan acara perpisahan tetapi tetap berkomunikasi dan intens datang kembali ke Padukuhan Klurak Baru.