Sasaran Program 1: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup
1.1. SP 1/IKU 1 Target satu: 3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan dengan 60% tingkat kemanfaatan
Capaian kinerja SP 1/IKU 1 target 1 berupa sintesa hasil dan tingkat kemanfaatan penelitian lingkungan disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Capaiankinerja penelitian kualitas lingkungan tahun 2017
Kinerja No
1 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan untuk IKLH dan ISTM
1 1 100 Kualitas Lingkungan untuk IPB (Indeks
1 1 100 Pembangunan Berkelanjutan) Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan,
1 1 100 Jumlah
3 3 100 2 Kemanfaatan Iptek Kualitas Lingkungan untuk IKLH dan ISTM
40% 67 Kualitas Lingkungan untuk IPB (Indeks
6 0% 60% 100 Pembangunan Berkelanjutan) Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan,
Berdasarkan Tabel 10, target 3 sintesa hasil penelitian penelitian kualitas lingkungan pada tahun 2017 telah tercapai 100% dengan dihasilkannya 3 sintesa tahun 2017 dari RPPI 10, RPPI 11 dan RPPI 12. Substansi sintesa bidang lingkungan yang dihasilkan pada tahun 2017 disajikan pada Tabel 11. Sedangkan capaian laporan penelitian yang berada dibawah koordinasi RPPI litbang kualitas lingkungan disajikan pada Tabel 12.
Tabel 11. Sintesa hasil penelitian integratif kualitas lingkungan tahun 2017
No
Sintesa
Paket Informasi
1 RPPI 10: Sintesa Hasil - Indeks pencemar air pada danau prioritas Penelitian Integratif Kualitas
- Kualitas air di wilayah pesisir dan laut Lingkungan untuk IKLH dan
- Uji tingkat pencemaran tanah untuk produksi ISTM
biomassa dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam
- Aplikasi formulasi tingkat pencemaran udara berdasarkan parameter deposisi asam - Kualitas udara untuk IKLH 2 RPPI 11: Sintesa Hasil
Formulasi Indeks Kualitas Air dalam penilaian Penelitian Integratif Kualitas
status air sungai
Lingkungan untuk IPB (Indeks Pembangunan Berkelanjutan) 3 RPPI 12: Sintesa Hasil
Status riset efisiensi pola konsumsi air rumah tangga Penelitian Integratif Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan
Tabel 12. Kinerja tingkat judul penelitian litbang kualitas lingkungan tahun 2017
Kinerja No
RPPI
Target Realisasi (%)
1 RPPI 10: Kualitas Lingkungan untuk IKLH dan 3 3 100 ISTM 2 RPPI 11: Kualitas Lingkungan untuk IPB (Indeks
1 1 100 Pembangunan Berkelanjutan) 3 RPPI 12: Pola Konsumsi dan Produksi
1 1 100 Berkelanjutan Jumlah
5 5 100
Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui bahwa pada tingkat judul penelitian, seluruh kegiatan telah mencapai target yang ditetapkan yaitu tersusunnya 5 Laporan Hasil Penelitian (LHPt) tahun 2017. LHPt tersebut selanjutnya menjadi penyusun utama sintesa hasil penelitian yang menjadi output RPPI 10, 11 dan 12.
Sedangkan progres persen kemanfaatan/outcome litbang lingkungan tahun 2017 mencapai sebesar 53.3% atau 89% dari target (60%). Capaian outcome tersebut diperoleh dari rerata persen kemanfaatan 3 RPPI. Dari ketiga RPPI tersebut, RPPI 10 hanya mencapai tingkat kemanfaatan 40% atau 67% dari target 2017 (60%). Terlepas dari tidak tercapainya target tahun 2017, kemanfaatan penelitian bidang lingkungan menunjukan peningkatan dari tahun 2015 dan 2016 (Gambar 9). Namun, sebagai akibat dari tidak tercapainya kinerja kemanfaatan iptek/outcome tahun 2017, maka capaian kinerja rata-rata IKU 1 target 1 menurun dari tahun 2016 ( Gambar 10).
Gambar 9. Perkembangan nilai persen kemanfaatan penelitian bidang lingkungan
Gambar 10. Perbandingan capaian kinerja penelitian lingkungan tahun 2015-2017 Target dalam PK tahun 2017 ditetapkan lebih tinggi dari target 2017 yang tercantum
dalam dokumen Renstra BLI 2015-2019. Perhitungan capaian kinerja penelitian litbang lingkungan tahun 2017 terhadap Renstra BLI 2015-2019 disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Progres capaian terget Renstra BLI 2015-2019 penelitian lingkungan
Target 2019 Renstra No
Target 2017 Renstra
Indikator Target Realisasi Persen Target Realisasi Persen
1 Sintesa RPPI 10
2 Kemanfaatan Iptek RPPI 10
Dengan capaian tahun 2017 sebesar 53.3% persen kemanfaatan/outcome, maka litbang kualitas lingkungan telah mencapai 76,2% dari target Renstra dan 106,7% dari target Renstra di tahun 2017. Meskipun capaian persen kemanfaatan penelitian bidang kualitas lingkungan tidak memenuhi target Penetapan Kinerja 2017, namun masih dalam koridor pencapaian target Renstra BLI 2015-2019.
1.2. SP 1/ IKU 2 target dua: 3 sintesa hasil penelitian sosekjak dan perubahan iklim dengan 60% tingkat kemanfaatan
Capaian target 1 IKU 1 berupa sintesa hasil dan tingkat kemanfaatan penelitian bidang sosial, ekonomi, kebijakan (sosekjak) dan perubahan iklim disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14.Capaian kinerja penelitian litbang sosekjak dan perubahan iklim tahun 2017
Kinerja No
1 Sintesa Hasil Penelitian RPPI 13: Sosial, ekonomi, kebijakan dan
1 1 100 pemberdayaan masyarakat serta resolusi konflik
RPPI 14: Keekonomian dan daya saing industri 1 1 100 serta kebijakan tata kelola LHK
RPPI 15: Politik dan hukum LHK 1 1 100 Jumlah
3 3 100 2 Kemanfaatan Iptek RPPI 13: Sosial, ekonomi, kebijakan dan
pemberdayaan masyarakat serta resolusi konflik RPPI 14: Keekonomian dan daya saing industri
serta kebijakan tata kelola LHK RPPI 15: Politik dan hukum LHK
Berdasarkan Tabel 14, target 3 sintesa hasil penelitian penelitian sosial, ekonomi, kebijakan dan perubahan iklim pada tahun 2017 telah tercapai 100% dengan dihasilkannya 3 sintesa tahun 2017 dari RPPI 13, RPPI 14 dan RPPI 15. Sedangkan capaian laporan penelitian yang berada dibawah koordinasi RPPI litbang sosekjak dan perubahan iklim disajikan pada Tabel 15. Adapun substansi sintesa penelitian integratif yang dihasilkan pada tahun 2017 disajikan pada Tabel 16
Tabel 15. Capaian judul penelitian litbang sosekjak dan perubahan iklim tahun 2017
Kinerja No
1 RPPI 13: Sosial, ekonomi, kebijakan dan 10 10 100 pemberdayaan masyarakat serta resolusi konflik
2 RPPI 14: Keekonomian dan daya saing industri 3 3 100 serta kebijakan tata kelola LHK
3 RPPI 15: Politik dan hukum LHK 3 3 100 Jumlah
Tabel 16. Sintesa hasil penelitian sosekjak dan perubahan iklim tahun 2017
No Sintesa
Paket Informasi
1 RPPI 13: Sosial, - Ketersediaan dan manfaat perhutanan sosial terhadap ekonomi, kebijakan
pemenuhan pangan, obat dan energi bagi masyarakat dan pemberdayaan - Pendekatan lanskap dalam implementasi PS lingkup DAS
masyarakat serta - Potensi dan resolusi konflik kawasan hutan resolusi konflik - Resolusi konflik kebijakan pengelolaan KHDTK di Kalimantan
- Model KHDTK untuk resolusi konflik - Konservasi daerah pesisir dan pulau kecil untuk mitigasi dan
adaptasi dampak perubahan iklim di Sulawesi Utara - Model pengelolaan KPH berbasis masyarakat adat Papua
- Penguatan tata kelola lokal pada kawasan hutan terkonversi
pertanian di KHDTK Subanjeriji - Pencegahan kebakaran hutan dan lahan: Perspektif pemanfaatan oleh komunitas lokal di Sumatera Selatan - Kajian kebijakan pengembangan pemanfaatan wilayah tertentu
(wisata alam) di kphl rinjani barat - Resolusi konflik tenurial di Taman Nasional Meru Betiri 2 RPPI 14:
- Optimasi penggunaan lahan perhutanan sosial sebagai Keekonomian dan
peningkatan efektivitas kebijakan alokasi 12,7 juta ha daya saing industri
- Dampak Peraturan Perdagangan Nasional dan Internasional serta kebijakan tata
Terhadap Perdagangan Hasil Hutan
kelola LHK - Desain peraturan perdagangan karbon hutan - Efisiensi Perijinan Bidang LHK (Kehutanan, PETI,
Pertambangan dalam Kawasan Hutan, Jasa Lingkungan) - Instrumen Evaluasi Keberhasilan KPH - Pengelolaan Mangrove Lestari dalam Mendukung Peningkatan
Ekonomi Daerah - Kebijakan Perdagangan HHBK dan Market Intelligence Lintas
Sektor
Tata kelola pemulihan fungsi danau Rawapening 3 RPPI 15: Politik dan - Kebijakan Alokatif Lahan di Tingkat KPH hukum LHK
- Persepsi Lembaga Politik Terhadap Penerapan Politik
Lingkungan dan Kehutanan - Analisis akademik revisi UU 41/1999
- Kelembagaan pengelolaan sampah ramah lingkungan: pola-pola
insentif dan - Kepentingan lintas sektor dan antar tingkat peraturan pemerintah dalam karhutla dan pencemaran - Peran hukum tradisional terhadap pembangunan lingkungan
hidup dan kehutanan
Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa tingkat judul penelitian, seluruh kegiatan telah mencapai target yang ditetapkan yaitu tersusunnya Laporan Hasil Penelitian (LHPt) tahun 2017. Sejumlah total 13 LHPt dihasilkan dibawah RPPI sosekjak dan perubahan iklim tahun 2017. LHPt tersebut selanjutnya menjadi penyusun utama sintesa hasil penelitian yang menjadi output tingkat RPPI.
Capaian persen kemanfaatan/outcome tahun 2017 litbang sosekjak dan perubahan iklim mencapai sebesar 59.12% atau 98.5% dari target tahun 2017 (60%). Capaian outcome tersebut diperoleh dari rerata persen kemanfaatan 3 RPPI. Dari ketiga RPPI tersebut, hanya RPPI 14 yang mencapai target tingkat kemanfaatan tahun 2017. Terlepas dari tidak tercapainya target tahun 2017, kemanfaatan penelitian bidang penelitian sosekjak dan perubahan iklim menunjukan peningkatan dari tahun 2015 dan 2016 (Gambar 11)
Gambar 11. Progres kemanfaatan penelitiansosekjak dan perubahan iklim
Perbandingan capaian kinerja IKU 1 target 2 dengan tahun sebelumnya disajikan pada gambar 12. Berdasarkan gambar 12, Penurunan dalam capaian persen kemanfaatan menyebabkan capaian kinerja IKU 1 target 2 menurun dari tahun sebelumnya.
Gambar 12. Capaian kinerja penelitian sosekjak dan perubahan iklim 2015-2017
Berdasarkan dokumen Renstra BLI tahun 2015-2019, target outcome litbang sosekjak dan perubahan iklim yang harus diperoleh pada tahun 2019 adalah minimal 70%, sedangkan target tahun 2017 adalah 50%. Capaian penelitian sosekjak dan perubahan iklim disajikan pada Tabel 17.
Tabel 17. Capaian Renstra BLI 2015-2019 penelitian sosekjak dan perubahan iklim
Target 2019 Renstra No
Target 2017 Renstra
Indikator Target Realisasi Persen Target Realisasi Persen
1 Sintesa RPPI 10
2 Kemanfaatan Iptek RPPI 10
Berdasarkan tabel 17, dengan capaian tahun 2017 sebesar 53.3% outcome, maka litbang sosekjak dan perubahan iklim telah mencapai 76,2% dari target renstra tahun 2019 dan 106,7% dari target renstra di tahun 2017. Meskipun capaian persen kemanfaatan penelitian bidang sosekjak dan perubahan iklim tidak memenuhi target Penetapan Kinerja 2017, namun masih dalam koridor pencapaian target Renstra BLI 2015-2019.
Penelitian bidang sosekjak dan perubahan iklim juga menghasilkan policy brief yang merupakan media penyampaian hasil penelitian kepada Menteri LHK sebagai pengambil bahan kebijakan. Tahun 2017 dihasilkan 15 policy brief sebagai berikut:
1) Strategi Indonesia bergabung dalam Trans Pacific Partnership, tinjauan lingkungan
2) Kebijakan Reklamasi Pantai Utara Jakarta
3) Kebijakan Penanganan Kantong Plastik di Indonesia : Tinjauan Kritis
4) Peran Konservasi Ekosistem Esensial Mangrove untuk Mitigasi Perubahan Iklim
5) Kriteria Penilaian Cepat Kesesuaian Habitat Untuk Lokasi Pelepasliaran Orangutan Sumatera (Pongo abelii Lesson): Taman Nasional Bukit Tigapuluh
6) Menggagas Energi Biomassa Hutan Sebagai Sumber Energi Terbarukan
7) Mendorong Kesiapan Implementasi REDD+ di Indonesia
8) Penerapan Bioteknologi pada Seleksi Sengon Unggul Toleran Penyakit Karat Tumor untuk Mendukung Pemuliaan Tanaman Partisipatif
9) Kiat Mensejahterakan Masyarakat Lokal Melalui Perhutanan Sosial
10) Memastikan Program Perhutanan Sosial (12,7 juta ha) Tepat Sasaran
11) Peluang Blue Carbon sebagai komponen khusus NDC Indonesia
12) Penyelamatan Sejarah Hutan Tropis Purba Melalui Konservasi Fosil Kayu
13) Langkah Strategis Menuju Percepatan Realisasi Capaian Program Perhutanan Sosial
14) Kebijakan Fiskal Untuk Mendorong Keterlibatan Swasta Dalam REDD+
15) Macadamia Untuk Danau Toba
1.3. SP 1/ IKU 1 Target ketiga: 1 Paket pengelolaan laboratorium rujukan nasional
Penyelenggaraan 1 paket pengelolaan laboratorium rujukan nasional telah dilaksanakan oleh BLI pada tahun 2017 atau mencapai 100% dari target. Capaian tahun 2017 ini sama dengan capaian kinerja tahun 2016, namun secara progres mengalami peningkatan. Paket pengelolaan laboratorium rujukan nasional berisi dua kegiatan utama yaitu: pengelolaan laboratorium rujukan nasional dan pembinaan laboratorium lingkungan daerah.
a. Pengelolaan laboratorium lingkungan rujukan nasional
Kegiatan pengelolaan laboratorium rujukan secara garis besar terbagi menjadi kegiatan pengembangan metode, kalibrasi, metrologi dan kajian isu aktual bidang lingkungan sebagaimana disajikan pada Tabel 18.
Tabel 18. Kegiatan pengelolaan laboratorium rujukan tahun 2017
No Kegiatan
Hasil kegiatan
1 Penyusunan RSNI 7 Standar Nasional Indonesia (SNI) bidang pengujian metode pengujian
lingkungan
parameter 2 RSNI bidang pengujian lingkungan lingkungan
5 Pengembangan metode pengujian
2 Kalibrasi Road show kalibrasi pada 2 laboratorium lingkungan
daerah Uji banding 6 laboratorium kalibrasi Pengembangan peralatan kalibrasi Pelayanan pengujian kalibrasi
3 Metrologi Uji Profisiensi 130 laboratorium lingkungan Workshop metrologi lingkungan nasional
4 Kajian isu aktual 1 kajian isu aktual tentang penanganan sampah plastik
Dalam penyusunan RSNI pengujian lingkungan, 7 SNI dan 2 RSNI dalam proses konsensus yang dihasilkan kegiatan pengelolaan laboratorium rujukan adalah:
1) SNI 7184.5.2017 : Karakteristik limbah B3 bagian 5 : Pengujian toksisitas akut limbah secara oral pada hewan mencit : Up and Down.
2) Standar Nasional Indonesia (SNI) 7119-2:2017 : Udara ambien – Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metode Griess- Saltzman menggunakan spektrofotometer.
3) Standar Nasional Indonesia (SNI) 7119-7:2017 : Udara ambien – Bagian 7: Cara uji kadar sulfur dioksida (SO 2 ) dengan metoda pararosanilin menggunakan spektrofotometer.
4) Standar Nasional Indonesia (SNI) 7119-8:2017 : Udara ambien – Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metode neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer.
5) Standar Nasional Indonesia (SNI) 7119-3:2017 : Udara ambien – Bagian 3: Cara uji partikel tersuspensi total menggunakan peralatan High Volume Air Sampler (HVAS) dengan metode gravimetric.
6) Standar Nasional Indonesia (SNI) 7119-4:2017 : Udara ambien–Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda destruksi cara basah menggunakan spektrofotometer serapan atom nyala.
7) Sampling Limbah Padat B3 (status : sudah konsensus, menunggu penomoran).
8) Pengukuran Tingkat Kebisingan Lingkungan (status : sudah konsensus, menunggu penomoran). Sedangkan 5 metode yang dikembangkan dalam pengelolaan laboratorium rujukan adalah:
1) Pengkajian parameter organoposfat dan pah dengan gc-ms dalam limbah padat dengan kromatografi gas –spektrofotometri massa (kg-sm).
2) Pengujian dermal corrosion
3) Pengkajian parameter sulfida sebagai H2S di air sungai
4) Pengkajian metode alternatif untuk pengukuran emisi sumber tidak bergerak
5) Pengkajian metode pengukuran getaran lingkungan
b. Pembinaan laboratorium lingkungan daerah
Pada tahun 2017, talah dilakukan pembinaan pada 6 laboratorium lingkungan daerah di
5 Provinsi. Laboratorium tersebut dibina sehingga meningkat kapasitasnya dan memenuhi standar mutu laboratorium sesuai ISO 17025. Dengan capaian tahun 2017, total telah dibina 16 laboratorium di 11 provinsi dalam kurun waktu 2015-2017 dan demikian telah melampaui target Renstra BLI 2015-2019 (Gambar 13). Daftar
6 laboratorium yang dibina tahun 2017 disajikan pada Tabel 20. Sedangkan status akreditasi 16 laboratorium daerah yang dibina disajikan pada Tabel 21.
Gambar 13. Perkembangan pembinaan laboratorium lingkungan daerah
Tabel 19. Daftar laboratorium lingkungan daerah yang dibina tahun 2017 Nilai Kesesuaian
dengan ISO 17025 No
Kegiatan
Hasil kegiatan
Setelah Awal pembinaan
1 Banten
Lab. DLHK Prov. Banten
60.0 92.7 2 Jawa Barat
Lab. DLHK Kota Depok
59.4 81.7 3 Sumatera Utara
Lab. DLHK Kota Serang
45.8 78.3 4 Sumatera Barat
Lab. DLHK Kab. Asahan
70.1 86.3 5 Sulawesi Selatan
Lab. DLHK Kab. Agam
Lab. DLHK Kab. Bulukumba
Tabel 20. Status akreditasi laboratorium daerah yang dibina tahun 2015-2017
No Provinsi
Lab Lingkungan
Tahun Akreditasi
1 Jawa Timur
Laboratorium LingkunganKabupaten
2015 Akreditasi
Tuban Laboratorium LingkunganKabupaten
2015 Akreditasi Tengah
Laboratorium LingkunganKabupaten
Barito Utara Laboratorium LingkunganKabupaten
2015 Belum Akreditasi
Katingan, Laboratorium LingkunganKabupaten
2016 Akreditasi Selatan
Laboratorium Lingkungan Prov.
Kalimantan Selatan
4 Jambi
Laboratorium Lingkungan Kabupaten
2016 Daftar Akreditasi
Sarolangun
5 Jawa Barat
Laboratorium Lingkungan Kabupaten
2016 Belum Akreditasi
Ciamis Laboratorium Lingkungan Kota Depok
2017 Daftar Akreditasi 6 Lampung
Laboratorium Lingkungan Kota Bandar
2016 Belum Akreditasi
Lampung
7 Kalimantan
2016 Daftar Akreditasi Barat
Laboratorium Lingkungan Kabupaten
Sintang
8 Banten
Laboratorium Lingkungan Kota Serang
2017 Daftar Akreditasi
2017 Daftar Akreditasi 9 Sumatera Barat Laboratorium Lingkungan Kab.Agam
Laboratorium Lingkungan Prov. Banten
2017 Daftar Akreditasi 10 Sulawesi
2017 Daftar Akreditasi Selatan
Laboratorium
LingkunganKab.Bulukumba
11 Sumatera
2017 Daftar Akreditasi Utara
Laboratorium Lingkungan Kab.Asahan
1.4. SP 1/ IKU 1 target keempat: 50% Pengembangan iptek bidang lingkungan serta 60% bidang sosekjak dan perubahan iklim (kumulatif)
Capaian kinerja IKU 1 target keempat yaitu pengembangan bidang lingkungan dan bidang sosekjak dan perubahan iklim tahun 2017 disajikan pada Tabel 21.
Tabel 21. Capaian kinerja pengembangan IKU 1 Tahun 2017
Kinerja No
1 Pengembangan bidang lingkungan
35% 70% 2 Pengembangan bidang sosekjak dan perubahan
85% Capaian pengembangan bidang lingkungan pada tahun 2017 baru mencapai 35% atau
Rata-Rata
70% dari target. Progres tersebut merupakan capaian paket pengembangan tahun pertama bidang lingkungan. Kegiatan pengembangan bidang lingkungan yang dalam Renstra BLI 2015-2019 direncanakan akan mulai dilaksanakan tahun 2016, namun kegiatan baru dapat mulai dilaksanakan tahun 2017
Sedangkan pengembangan bidang sosekjak dan perubahan iklim tahun tahun 2017 mencapai 60% atau 100 persen dari target. Capaian tersebut merupakan capaian paket pengembangan tahun ketiga yang dilaksanakan bidang sosekjak dan perubahan iklim. Secara keseluruhan capaian IKU 2 target 4 mencapai 85% dari yang ditargetkan ditahun 2017. Pengembangan bidang lingkungan terdiri dari 2 kegiatan pengembangan pilot iptek, sedangkan kegiatan sosekjak dan perubahan iklim terdiri dari 4 pengembangan pilot iptek. Capaian tingkat pilot iptek kedua bidang pengembangan disajikan pada Tabel 22.
Tabel 22. Kinerja pengembangan bidang lingkungan serta sosekjak dan perubahan iklim tahun 2017
Kinerja No
A Pengembangan Iptek Bidang Lingkungan 1 Mitigasi dampak pencemaran udara dalam
1 pilot 100 darah dan penanggulangan kebisingan di lingkungan sekolah 2 Aplikasi formulasi tingkat pencemaran kualitas
1 pilot
1 pilot 100 udara berdasarkan parameter deposisi asam Jumlah
1 pilot
2 pilot 100 B Pengembangan Bidang Sosek
2 pilot
1 pilot 1 Pengembangan perhutanan sosial untuk
1 pilot
1 pilot 100 resolusi konflik tenurial kawasan hutan 2 Mitigasi perubahan iklim melalui
1 pilot
1 pilot 100 pengembangan sistem agroforestri 3 Kajian sosial ekonomi dan kebijakan energi
1 pilot
1 pilot 100 baru terbarukan 4 Kajian kelayakan sosial ekonomis jenis-jenis
1 pilot
1 pilot 100 tanaman untuk lahan gambut Jumlah
1 pilot
4 pilot
4 pilot 100
Ilustrasi salah satu pilot iptek bidang lingkungan