LAPORAN KINERJA BLI TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA

Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi

Tahun 2017

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Februari 2018

Dr. Ir. Agus Justianto, M.Sc. Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (BLI) tahun 2017 ini merupakan pertanggungjawaban atas pencapaian kinerja BLI dan pemenuhan akuntabilitas administratif atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BLI pada tahun 2017. BLI yang merupakan salah satu unit Eselon I Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan termasuk penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan pengembangan kepada pengguna baik internal maupun eksternal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pencapaian kinerja BLI dalam laporan ini dilihat dari pencapaian tiga sasaran program yang diukur dari pencapaian target-target pada 3 (tiga) Indikator Kinerja Program yang juga sekaligus merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) BLI. Tiga sasaran program tersebut tertuang dalam Perjanjian Kinerja antara Kepala Badan Litbang dan Inovasi dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017. Adapun tiga sasaran program tersebut adalah: 1) Tersedianya iptek bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang mendukung pencapaian kualitas lingkungan hidup, 2) Tersedianya iptek bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang mendukung pencapaian pada devisa dan penerimaan negara, dan

3) Tersedianya iptek bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang mendukung keseimbangan ekosistem.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, kinerja BLI tahun 2017 telah mencapai 104,54% dari yang ditargetkan. Capaian tersebut diharapkan menggambarkan peran BLI dalam memberikan dukungan iptek yang diperlukan dalam pencapaian Sasaran Strategis dan Sasaran Program Eselon I KLHK.

Kami berharap laporan ini dapat memberikan informasi yang cukup kepada para pihak terkait pelaksanaan kegiatan di Badan Litbang dan Inovasi. Oleh karena itu, laporan ini Kami berharap laporan ini dapat memberikan informasi yang cukup kepada para pihak terkait pelaksanaan kegiatan di Badan Litbang dan Inovasi. Oleh karena itu, laporan ini

Hasil evaluasi kinerja sebagaimana tertuang dalam laporan ini selanjutnya akan menjadi pijakan dalam upaya-upaya nyata peningkatan akuntabilitas kinerja BLI tahun 2018. Diharapkan hasil dari upaya-upaya tersebut akan membuat BLI mampu menjadi institusi riset yang memberikan kontribusi nyata pada pembangunan bidang lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memenuhi akuntabilitas yang diharapkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta masyarakat atas mandat yang diemban BLI.

Jakarta, Februari 2018 Kepala Badan,

Dr. Ir. Agus Justianto, M.Sc.

RINGKASAN EKSEKUTIF

1. Kinerja Badan Litbang dan Inovasi tahun 2017 didasarkan pada pencapaian tiga sasaran program, yang diukur dari target-target kinerja pada 3 (tiga) Indikator Kinerja Program (IKP) yang sekaligus merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu 1) Jumlah paket iptek untuk mendukung pencapaian kualitas lingkungan hidup meningkat setiap tahun,

2) Jumlah paket iptek untuk mendukung peningkatan kontribusi hutan dan lingkungan pada devisa dan penerimaan negara meningkat setiap tahun, dan 3) Jumlah paket iptek bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang mendukung keseimbangan ekosistem.

2. Berdasarkan pengukuran kinerja, capaian kinerja Badan Litbang dan Inovasi tahun 2017 adalah sebesar 104,54%. Capaian ini sedikit menurun dibandingkan tahun 2016 (104,9) namun tetap berada diatas 100% atau melampaui target kinerja.

3. Pada pengukuran kinerja tingkat IKU, sebanyak 2 (dua) IKU telah memenuhi target yang ditetapkan yaitu paket iptek yang mendukung peningkatan pendapatan dan devisa negara (102,2%) dan paket iptek yang mendukung kelestarian ekosistem (119,3%). Sedangkan satu IKU yaitu paket iptek yang mendukung peningkatan kualitas lingkungan hidup hanya mencapai 94% dari target. Meskipun capaian IKU ini belum mencapai target yang tercantum dalam Rencana Kerja 2017, namun masih memenuhi target Renstra sampai dengan tahun 2017. Hal ini disebabkan target Renja BLI pada beberapa indikator ditetapkan lebih tinggi dari target tahun 2017 yang tercantum dalam dokumen Renstra 2015-2018.

4. Realisasi anggaran BLI tahun 2017 adalah sebesar Rp. 289.300.560.943 atau sebesar 97,80% dari pagu (Rp 295.800.312.000,- ).

5. Nilai efisiensi kinerja BLI tahun 2017 adalah sebesar 1,07 yang menunjukkan bahwa kinerja BLI tahun 2017 telah berjalan efisien. Nilai efisiensi tahun 2017 tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2016 (1,12), namun tetap berada diatas 1 sehingga masihberjalan pada tingkat yang efisien.

6. Berdasarkan output fisik kegiatan, BLI pada tahun 2017 menghasilkan 15 sintesis hasil penelitian integratif, 16 pilot iptek litbang di KPH, 2 pilot iptek lingkungan, 36 pilot iptek litbang di daerah, 21 hasil pengembangan iptek, 7 SNI pengujian parameter lingkungan, 6 laboratorium lingkungan binaan di daerah, 3 rancangan stasiun riset kehati di Taman Nasional, dan pengelolaan 34 KHDTK.

7. Terdapat beberapa capaian prestasi kinerja penting lainnya yang diraih BLI di tahun 2017, yaitu penetapan Pusat Unggulan Iptek oleh Kemenristek, penyelenggaraan IUFRO-INAFOR Joint International Conference 2017, penetapan Indonesian Journal of Forestry Research sebagai jurnal bereputasi internasional, serta meningkatnya kerjasama litbang baik penyelenggaraan penelitian maupun dalam rangka penerapan hasil penelitian.

8. Permasalahan yang masih dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2017 antara lain menyangkut masih rendahnya dukungan BLI dalam penyusunan kebijakan kementerian dan prioritas nasional pembangunan, publikasi dan diseminasi hasil litbang yang masih perlu ditingkatkan, kurangnya kecukupan tenaga peneliti, lambatnya proses penetapan KHDTK, belum dapat dilakukannya pemanfaatan langsung PNBP pengujian laboratorium, serta terdapatnya beberapa capaian kinerja yang masih dibawah target renstra.

9. Sebagai upaya perbaikan kinerja, BLI akan berupaya mendukung secara aktif dalam proses penyusunan kebijakan pada tingkat kementerian dan Eselon I teknis, meningkatkan sosialisasi dan diseminasi hasil litbang, meningkatkan koordinasi dengan para pihak terkait kegiatan pengembangan dan KHDTK, mengupayakan mekanisme penggunaan langsung anggaran PNBP laboratorium, serta peningkatan efektifitas pengendalian dan implementasi akuntabilitas pada seluruh tahapan kegiatanuntuk memastikan tercapainya capaian kinerja.

BAB I. PENDAHULUAN

Pelepasan benih unggul oleh Menteri LHK dan Gubernur DIY (Foto: Dok. BBPPTPTH Yogyakarta)

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Salah satu elemen penting dalam tata kelola pemerintahan yang baik adalah akuntabilitas publik,disamping transparansi, tegaknya hukum dan aturan, responsif, partisipasi aktif, efektifitas dan efisiensi. Sesuai Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), setiap instansi pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan dalam bentuk laporan.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Peraturan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menyebutkan bahwa setiap Instansi Pemeritah wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan suatu sistem yang komprehensif untuk memperbaiki proses-proses pengambilan keputusan mulai dari perumusan kebijakan stategis, perencanaan kinerja, pelaksanaan, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja, sehingga setiap instansi pemerintah didorong untuk dapat akuntabel dan dapat meningkatkan kinerjanya secara berkelanjutan.

Badan Litbang dan Inovasi mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan termasuk penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan pengembangan kepada pengguna baik internal maupun eksternal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sebagai bagian dari instansi Pemerintah, BLI juga berkewajiban untuk memenuhi amanah tersebut dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan Laporan Kinerja Instansi PemerintahTahun 2017. Selain sebagai bagian dari proses akuntabilitas, laporan kinerja dapat merupakan salah satu bentuk penyampaian formal hasil litbang kepada pengguna, sehingga hasil-hasil litbang dapat lebih dikenal oleh masyarakat dan pengambil kebijakan.

B. TUJUAN

Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi Tahun 2017 disusun sebagai pertanggungjawaban (akuntabilitas) atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Litbang dan Inovasi pada tahun 2017. Hasil evaluasi kinerja sebagaimana tertuang dalam laporan ini selanjutnya akan menjadi pijakan dalam upaya-upaya nyata peningkatan akuntabilitas kinerja BLI tahun 2018.

C. ASPEK STRATEJIK ORGANISASI

Dalam Renstra KLHK 2015-2019, telah ditetapkan 3 (tiga) sasaran strategis yang ingin dicapai oleh KLHK, yaitu::

1. Meningkatnya kualitas LH dengan indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka pada tahun 2013 sebesar 63,12. Anasir utama dari besarnya indeks ini yang akan ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan;

2. Memanfaatkan potensi sumberdaya hutan dan lingkungan hutan secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan, dengan indikator kinerja peningkatan kontribusi SDH dan LH terhadap devisa dan PNBP. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar), ekspor; dan

3. Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan indikator kinerja derajat keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun. Kinerja ini merupakan agregasi berbagai penanda (penurunan jumlah hotspot kebakaran hutan dan lahan, peningkatan populasi spesies terancam punah, peningkatan kawasan ekosistem esensial yang dikelola oleh para pihak, penurunan konsumsi bahan perusak ozon, dan lain-lain)

Posisi BLI sebagai institusi pendukung unit Eselon I KLHK memiliki peran strategis dalam menyiapkan iptek yang diperlukan untuk mendukung pencapaian sasaran strategis Kementerian. Dalam mewujudkan itu, Badan Litbang dan Inovasi menjalankan program Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang memiliki sasaran:

1. Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup;

2. Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian pada Devisa dan Penerimaan Negara; dan

3. Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Keseimbangan Ekosistem. Pencapaian ketiga sasaran program tersebut diyakini akan mendorong pencapaian sasaran strategis KLHK.

INCAS, salah satu hasil litbang yang memiliki fungsi strategis dalam perubahan iklim

D. DATA UMUM ORGANISASI

1. Tugas dan Fungsi dan Struktur Organisasi

Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.18/MenLHK- II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan termasuk penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan pengembangan kepada pengguna baik internal maupun eksternal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dalam melaksanakan tugas Badan Litbang dan Inovasi menyelenggarakan fungsi:

1) Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program penelitian,pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan;

2) Pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan;

3) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan;

4) Pelaksanaan administrasi Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi;

5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Badan Litbang dan Inovasi terdiri atas

beberapa unit kerja sebagai berikut:

1) Sekretariat Badan;

2) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

3) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

4) Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan

5) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

6) Balai Besar Penelitiandan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan

7) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa

8) Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Agroforestry

9) Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan

10) Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu

11) Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

12) Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam

13) Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan

14) Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Manokwari

15) Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Banjarbaru

16) Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Palembang

17) Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Makasar

18) Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kupang

19) Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Manado

20) Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Aek Nauli

BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI

SEKRETARIAT BADAN LITBANG DAN INOVASI

PUSAT LITBANG HUTAN

PUSAT LITBANG HASIL HUTAN

PUSAT LITBANG KUALITAS DAN

PUSAT LITBANG SOSEKJAK DAN

LABORATORIUM LINGKUNGAN

PERUBAHAN IKLIM

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

EKOSISTEM HUTAN DIPTEROKARPA

BIOTEKNOLOGI DAN PEMULIAAN TANAMAN HUTAN

BPPLHK AEK NAULI

BPPLHK KUPANG

BPPTSTH KUOK

BPPTHHBK MATARAM

BPPLHK PALEMBANG

BPPLHK MAKASAR

BPPTA CIAMIS

BPPTPDAS SOLO

BPPLHK PALEMBANG

BPPLHK MANADO

BPPTKSDA SAMBOJA

BPPTPTH BOGOR

BPPLHK MANADO

Gambar 1. Struktur Organisasi Badan Litbang dan Inovasi

2. Sumber Daya Manusia

Pada saat ini Badan Litbang dan Inovasi didukung sumber daya manusia yang berstatus Pegawai Negeri Sipil sejumlah 1.592 orang dan tenaga kontrak berjumlah 334 orang. Pengelompokan pegawai berdasarkan jabatan dan tingkat pendidikan dilihat pada Gambar

2 dan 3. Adapun komposisi fungsional peneliti, teknisi litkayasa dan pengendali dampak lingkungan disajikan pada Gambar 4, 5, dan 6.

Jumlah: 1592 orang

Tenaga Kontrak: 334 orang

Gambar 2. Pegawai BLI tahun 2017 berdasarkan jabatan

Jumlah: 1592 orang

Gambar 3. Pegawai BLI berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2017

Gambar 4. Komposisi peneliti BLI tahun 2017

Gambar 5. Teknisi litkayasa BLI tahun 2017

Gambar 6. Komposisi Pengendali Dampak Lingkungan BLI tahun 2017

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung Badan Litbang dan Inovasi antara lain berupa Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK), laboratorium penelitian, herbarium dan xylarium. KHDTK adalah kawasan hutan yang ditetapkan untuk keperluan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan serta kepentingan religi dan budaya setempat. Saat ini Badan Litbang dan Inovasi memiliki 34 KHDTK yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kehutanan.

Tabel 1. Daftar KHDTK lingkup BLI

No KHDTK

P3 Hutan 2. Yanlapa

3.000 ha

Penunjukan

P3 Hutan 3. Haur Bentes

47 ha

Penetapan

P3 Hutan 4. Cikampek

100 ha

Penetapan

P3 Hutan 5. Siali-Ali

45 ha

Penunjukan

BPPLHK Aek Nauli 6. Aek Godang

130,1 ha

Penunjukan

BPPLHK Aek Nauli 7. Aek Nauli

8,4 ha

Penunjukan

BPPLHK Aek Nauli 8. Kepau Jaya

1.900 ha

Penunjukan

BPPTSTH Kuok 9. Kemampo

1.027 ha

Penunjukan

BPPLHK Palembang 10. Benakat

250 ha

Penunjukan

BPPLHK Palembang 11. Suban jeriji

3.724,8 ha

Penetapan

BPPLHK Palembang 12. Gombong

761,98 ha

Penunjukan

BPPTPDAS 13. Cemoro

191 ha

Penetapan

BPPTPDAS 14. Modang

1.311,6 ha

Penetapan

BPPTPDAS 15. Wonogiri

350 ha

Penetapan

BBPPBPTH 16. Watusipat

93,25 ha

Penunjukan

BBPPBPTH 17. Petak 93 Playen

10 ha

Penetapan

BBPPBPTH 18. Kaliurang

93 ha

Penetapam

BBPPBPTH 19. Padekan Malang

10 ha

Penunjukan

BBPPBPTH 20. Sumberwringin

21,4 ha

Penunjukan

BBPPBPTH 21. Riam Kiwa

23,6 ha

Penunjukan

BPPLHK Banjarbaru 22. Kintap

1.45 5 ha

Penetapan

BPPLHK Banjarbaru 23. Rantau

1.000 ha

Penunjukan

BPPLHK Banjarbaru 24. Tumbang Nusa

180 ha

Penunjukan

BPPLHK Banjarbaru 25. Sangai

5.000 ha

Penunjukan

BBPPEHD 26. Sebulu

630,1 ha

Penetapan

BBPPEHD 27. Labanan

2.960,6 ha

Penunjukan

BBPPEHD 28. Samboja

7.900 ha

Penetapan

BPPTKSDA 29. Borisallo

3.504 ha

Penunjukan

BPPLHK Makassar 30. Mengkendek

180 ha

Penunjukan

BPPLHK Makassar 31. Malili

100 ha

Penunjukan

BPPLHK Makassar 32. Nusa Penida

737,7 ha

Penunjukan

BPPTHHBK 33. Rarung

157,7 ha

Penetapan

BPPTHHBK 34. Hambala

BPPLHK Kupang

Untuk keperluan pengujian dan penelitian, BLI memiliki 4 laboratorium unggulan yaitu Laboratorium Lingkungan Rujukan Nasional di Puslitbang KLL, Laboratorium Pengujian Hasil Hutan di Puslitbang Hasil Hutan, Laboratorium Bioteknologi di Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, serta Indonesian Tropical Culture Collection (INTROC-CC) di Puslitbang Hutan. Selain memiliki fungsi riset, laboratorium tersebut juga melakukan pembinaan ke laboratorium daerah, menyelenggarakan uji profisiensi, dan terlibat aktif dalam kajian isu aktual serta penegakan hukum LHK. Kedepan, laboratorium lingkungan, laboratorium pengujian hasil hutan, serta laboratorium bioteknologi akan dikembangkan menjadi laboratorium forensik bidang LHK.

Fasilitas lain yang dimiliki BLI adalah Perpustakaan R.I. Ardi Koesoema merupakan hasil relokasi, renovasi dan revitalisasi perpustakaan yang telah ada di Badan Litbang dan Inovasi, yaitu perpustakaan Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi, perpustakaan Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, dan perpustakaan Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan. Perpustakaan selanjutnya akan dikembangkan menjadi pusat informasi penelitian dan pengembangan kehutanan serta terkait dalam jaringan kerjasama secara nasional dan internasional.

Salah satu upaya peningkatan layanan dan koleksi pada tahun 2017, Perpustakaan R.I. Ardi Koesoema menambah langganan jurnal internasional online yang semula hanya berlangganan Journal Environment Complete EBSCO, tahun ini ditambah dengan mulai berlangganan CABI Forest Science Database. Perpustakaan R.I. Ardi Koesoema juga berlangganan terbitan berkala dalam negeri. Penambahan layanan ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi peneliti akan temuan-temuan ilmiah terbaru dan beragam dari jurnal ilmiah internasional. Database yang bersifat online memungkinkan untuk diakses dengan mudah dari lokasi manapun dan kapanpun.

Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi juga mengelola website sebagai upaya menyebarluaskan hasil litbang secara efektif, yaitu Website Badan Litbang dan Inovasi (Website Forda: www.forda-mof.org atau http://litbang.menlhk.go.id) dan Website REDD-I (http://redd-indonesia.org). Pada tahun 2017, Website BLI dikunjungi oleh 91.766 pengunjung.

Dua fasilitas penting lain yang dimiliki adalah Herbarium dan Xylarium. Badan Litbang dan Inovasi memiliki 2 (dua) herbarium, yaitu yang bertempat di Puslitbang Hutan Bogor dan Balai Litbang Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam di Samboja, Kalimantan Timur. Selain itu, Badan Litbang dan Inovasi juga memiliki Xylarium Bogoriense 1915 yang merupakan tempat koleksi kayu dari hampir semua jenis kayu di Indonesia serta beberapa jenis kayu di dunia. Xylarium Bogoriense 1915 merupakan Xylarium terbesar ke-3 di dunia dengan 34.000 spesimen kayu.

E. SISTEMATIKA

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi tahun 2017 mengacu pada format yang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut:

BAB I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja, serta gambaran umum organisasi Badan Litbang dan Inovasi.

BAB II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan beberapa hal penting dalam

perencanaan dan perjanjian kerja (dokumen penetapan kinerja).

BAB III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan pencapaian sasaran-sasaran organisasi, analisis pencapaian kinerja Badan Litbang dan Inovasi dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2017

BAB IV – Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi tahun 2017 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.

BAB II.

PERENCANAAN KINERJA

Indonesian Journal of Forstry Research mendapat akreditasi internasional dari LIPI pada bulan September tahun 2017, yang merupakan 1 dari 7

jurnal internasional di Indonesia

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merumuskan tujuan pembangunan Tahun 2015-2019, yaitu memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumberdaya berada rentang populasi yang aman, serta secara paralel meningkatkan kemampuan sumberdaya alam untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional. Untuk memastikan tercapainya tujuan tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merumuskan tiga sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan yaitu:.

1. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup dengan indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka pada tahun 2013 sebesar 63,12. Anasir utama pembangun dari besarnya indeks ini yang akan ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan;

2. Meningkatnya sumbangan sektor kehutanan terhadap Produk Dometik Bruto, dengan indikator kinerja sumbangan sektor kehutanan untuk Produk Domestik Bruto Indonesia meningkat setiap tahun, dimana tahun 2013 sebesar Rp. 56,994 Trilyun berdasarkan harga berlaku dan Rp. 17,442 Trilyun sesuai harga konstan tahun 2000. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar), eksport; dan,

3. Meningkatnya keseimbangan ekosistem, dengan indikator kinerja derajat keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun, yang merupakan agregasi berbagai penanda (penurunan jumlah hotspot kebakaran hutan dan lahan, peningkatan populasi spesies terancam punah, peningkatan kawasan ekosistem esensial yang dikelola oleh para pihak, penurunan konsumsi bahan perusak ozon, dan lain-lain).

Untuk mencapai target Sastra KLHK tersebut, melaksanakan 13 program Eselon I yaitu:

1. Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem

2. Program Pengendalian DAS dan Hutan Lindung

3. Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Usaha Kehutanan

4. Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan

5. Peningkatan Penyuluhan dan Pengembangan SDM

6. Pengendalian Perubahan Iklim

7. Penegakan Hukum LHK

8. Penelitian dan Pengembangan LHK

2. Planologi dan Tata Lingkungan

3. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

4. Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3

5. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Bidang LHK

6. Dukungan Manajemen

Program Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki

3 (tiga) sasaran program yang selanjutnya diukur pancapaiannya melalui 3 (tiga) Indikator Kinerja Program (IKP) Litbang LHK (Renstra KLHK 2015-2019/PermenLHK Nomor P39/MenLHK-II/2015 tanggal 7 Agustus 2015). IKP tersebut selanjutnya ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama(IKU) BLI melalui peraturan Kepala Badan Litbang dan Inovasi (Lampiran 1). Adapun Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program tersebut disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Sasaran dan Indikator Kinerja Program/Indikator Kinerja Utama BLI

No. Sasaran Program

Indikator Kinerja

Target

1 Tersedianya Iptek

- 3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Bidang Lingkungan untuk Mendukung

Jumlah Paket Iptek

Lingkungan serta 70% kemanfaatan Hidup dan

- 3 Sintesa Hasil Penelitian Sosekjak dan Kehutanan yang

Peningkatan Kualitas

Perubahan Iklim serta 70% kemanfaatan Mendukung

Lingkungan Hidup

- 5 Paket Rekomendasi Kebijakan LHK Pencapaian Kualitas Tahun

Meningkat Setiap

Lingkungan Hidup - 1 Paket Pengelolaan Laboratorium Rujukan Nasional

- 15 Laboratorium Lingkungan Daerah - 100% Pengembangan Iptek Bidang

Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim - 100% Pengembangan Iptek Bidang

Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim 2 Tersedianya Iptek

- 6 Sintesa Hasil Penelitian Pengelolaan Bidang Lingkungan untuk Mendukung

Jumlah Paket Iptek

Hutan serta 70% kemanfaatan Hidup dan

Peningkatan Kontribusi - 3 Sintesa Hasil Penelitian Peningkatan Kehutanan yang

Nilai Tambah Hasil Hutan serta 70% Mendukung

Hutan dan Lingkungan

Hidup pada Devisa dan

kemanfaatan

Pencapaian pada

- 40% Pengembangan Iptek Bidang Devisa dan

Penerimaan Negara

Meningkat Setiap

Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan Penerimaan Negara Tahun

3 Tersedianya Iptek

- Rancangan dan pengelolaan Stasiun Riset Bidang Lingkungan Untuk Mendukung

Jumlah Paket Iptek

Kehati terintegrasi pada 12 TN, Hidup dan

Peningkatan Kontribusi pengelolaan 4 KHDTK Kehutanan yang

Hutan dan Lingkungan - 100 % Pengembangan Iptek Bidang Mendukung

Pengelolaan Hutan Keseimbangan

Hidup untuk

- 75 Paket Bahan Sintesa Hasil Penelitian Ekosistem

Mendukung

Keseimbangan

di UPT Litbang LHK di daerah

Ekosistem

- 15 paket Iptek unggulan daerah - Pengelolaan 30 KHDTK melalui Satker

BLI di Daerah - "SAKIP" dengan nilai > 82,00 (memuaskan) di tahun 2019

Untuk mencapai sasaran dan Indikator Kinerja Program tersebut, BLI menyelenggarakan

6 kegiatan dengan indikator-indikator kinerja kegiatan sebagaimana disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Kegiatan pada Program Litbang LHK dan Indikator Kinerja Kegiatan NAMA KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) Penelitian dan

1. Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi Pengembangan

pada 12 TN serta pengelolaan 4 KHDTK

Pengelolaan Hutan 2. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK: Konservasi Keanekaragaman Hayati; Konservasi Sumber Daya Air; Peningkatan Produktivitas Hutan (Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu); Sumber Pangan Alternatif dari Hutan; Sumber Energi; Obat- obatan Tanaman Hutan (6 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan

3. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (5 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan Iptek

Penelitian dan 4. Jumlah capaian IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK: revitalisasi Pengembangan

pemanfaatan energi, pangan dan obat-obatan alternative dari hutan; Peningkatan Nilai

pengolahan hasil hutan; dan keteknikan hutan (3 Sintesa Hasil Tambah Hasil Hutan

Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan) 5. Jumlah capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat

setiap tahun (1 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan Iptek) Penelitian dan

6. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK: Pengembangan

Kualitas Lingkungan (air, tanah, udara dan kebisingan) untuk IKLH; Kualitas Lingkungan

Kualitas Lingkungan untuk indeks pembangunan berkelanjutan; dan dan Pengelolaan

pola konsumsi dan produksi berkelanjutan (3 Sintesa Hasil Penelitian Laboratorium

dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan)

Lingkungan 7. Jumlah pengelolaan laboratorium rujukan (pengembangan metode pengujian kualitas lingkungan dan metodologi lingkungan)

8. Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan di daerah pada 15 provinsi

9. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (1 Paket Pengembangan Iptek)

Penelitian dan 10. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK Pengembangan

Sosekjak dan Perubahan Iklim: Sosek, Kebijakan, Pemberdayaan Sosekjak Perubahan

Masyarakat dan resolusi konflik kawasan hutan; Keekonomian dan Iklim

daya saing industri serta Kebijakan Tata Kelola LHK; Politik dan hukum lingkungan hidup dan kehutanan; (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan)

11. Jumlah rekomendasi kebijakan di bidang LHK ( 5 Paket Rekomendasi)

12. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (1 Pilot Iptek di KPH, 1 Paket Pengembangan Iptek, serta Demonstration Activity di 10 ekosistem)

Pelaksanaan Kegiatan 13. Jumlah bahan sintesa Hasil Penelitian Terintegrasi di Seluruh Satker Penelitian Tematik

Balai Besar/ Balai (75 paket)

Unit Litbang LHK di 14. Persen capaian IPTEK Litbang Unggulan Daerah di Seluruh Satker Daerah (15 Satker)

Balai Besar/ Balai (15 IPTEK)

15. Jumlah Pengelolaan KHDTK di masing-masing unit Litbang LHK di Daerah (30 KHDTK)

Dukungan 16. Nilai capaian tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Manajemen

Badan Litbang dan Inovasi sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal: "SAKIP" dengan nilai > 82,00 (memuaskan) di tahun 2019

B. RENCANA KERJA TAHUN 2017

Kegiatan pada Program Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017 merupakan tahun ketiga periode Renstra Badan Litbang dan Inovasi tahun 2015-2019. Meskipun demikian, rencana kegiatan tahun 2017 juga mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2017 sehingga tidak sepenuhnya sesuai dengan Renstra/mengalami penyesuaian. Rencana Kerja BLI tahun 2017 disajikan pada Tabel 4 dan Lampiran 2.

Tabel 4. Rencana Kerja BLI tahun 2017 KEGIATAN

TARGET Penelitian dan

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

Sintesis Hasil Penelitian Bidang Pengelolaan Hutan: (1) 6 Paket Sintesis Pengembangan Konservasi Keanekaragaman Hayati; (2) Konservasi Sumber

Hasil Pengelolaan

Daya Air; (3) Produktivitas Hutan; (4) Sumber Pangan Penelitian; Hutan

Alternatif; (5) Sumber Energi Alternatif; (6) Obat-obatan 60%

Alternatif Tanaman Hutan. yang mendukung Program-program

kemanfaatan LHK sesuai Prioritas Nasional Tahun 2017; Persen

Iptek; Kemanfaatan IPTEK; serta Publikasi Ilmiah di Jurnal Terakreditasi Jumlah Rancangan Pengelolaan Stasiun Riset Kehati

2 TN Terintegrasi di Taman Nasional Pengembangan Iptek LHK di KPH melalui Pilot Iptek: (1)

8 Pilot IPTEK Inokulan gaharu; (2) Sutera Alam; (3) Rotan Jernang; (4) Bambu; (5) Teknologi KOFFCO; (6) Agroforestry; (7) Teknologi INTROF-CC; (8) Pengembangan Iptek bidang pengelolaan hutan (Iptek bidang pengelolaan hutan) Jumlah Pengelolaan KHDTK dan Hutan Penelitian

4 KHDTK

Penelitian dan Sintesis Hasil Penelitian Bidang Peningkatan Nilai Tambah 3 Paket Sintesis Pengembangan Hasil Hutan: (1) Revitalisasi Pemanfaatan Hasil Hutan Pasca

Hasil Peningkatan

Panen untuk Energi, Pangan dan Obat-obatan alternatif dari Penelitian; Nilai Tambah

Hutan; (2) Pengolahan Hasil Hutan; (3) Pemanenan Hutan; 60% Hasil Hutan

yang mendukung Program-program LHK sesuai Prioritas kemanfaatan Nasional Tahun 2017; Persen Kemanfaatan IPTEK; serta

Iptek; 4 Publikasi Ilmiah di Jurnal Terakreditasi

Publikasi Ilmiah Pengembangan Iptek LHK di KPH melalui Pilot Iptek: (1)

4 Pilot IPTEK Pellet Kayu; (2) Arang Terpadu; (3) Biodiesel Nyamplung; (4) Aren untuk Bioetanol,

Penelitian dan Sintesis Hasil Penelitian Bidang Kualitas Lingkungan dan 3 Paket Sintesis Pengembangan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan : (1) Kualitas

Hasil Kualitas

Lingkungan untuk Indeks Kualitas Lingkungan (IKLH) dan Penelitian; Lingkungan

Indonesia Standard Testing Method (ISTM); (2) Kualitas 60% dan

Lingkungan untuk Indeks Pembangunan Berkelanjutan; (3) kemanfaatan Pengelolaan

Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan yang mendukung Iptek; Laboratorium

Program-program LHK sesuai Prioritas Nasional Tahun 2017; Lingkungan

Persen Kemanfaatan IPTEK; serta Publikasi Ilmiah di Jurnal Terakreditasi Pengembangan Iptek LHK di KPH atau melalui Pilot Iptek: (1)

1 Pilot IPTEK Kualitas Lingkungan (Air, Tanah, Udara kebisingan) Pengembangan Uji Kualitas Lingkungan melalui Laboratorium

1 unit Rujukan Nasional

laboratorium

TARGET Penelitian dan

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

Sintesis Hasil Penelitian Bidang Sosekjak dan PI : (1) Sosek, 3 Paket Sintesis Pengembangan Kebijakan dan Pemberdayaan Masyarakat serta Resolusi

Hasil Sosekjak

Konflik; (2) Keekonomian dan Daya Saing Industri serta Penelitian; 15 Perubahan

Kebijakan Tata Kelola LHK; (3) Politik dan Hukum Policy Brief; Iklim

Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Policy Brief Bidang LHK 60% minimal dari 15 RPPI untuk mendukung Program-program

kemanfaatan LHK sesuai Prioritas Nasional Tahun 2017; Persen

Iptek; Kemanfaatan IPTEK; serta Publikasi Ilmiah di Jurnal Terakreditasi Pengembangan Iptek LHK di KPH melalui Pilot Iptek:(1)

4 Pilot IPTEK Perhutanan Sosial untuk Resolusi Konflik Tenurial Kawasan Hutan di KHDTK atau KPH (2) Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim; (3) Kajian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Energi Baru Terbarukan; (4) Kajian Kelayakan Sosial Ekonomi Jenis-Jenis Tanaman untuk Lahan Gambut

Pelaksanaan Jumlah Bahan Sintesis Hasil Penelitian LHK terintegrasi di 15 Paket Bahan Kegiatan

seluruh Satker, Balai Besar dan Balai lingkup BLI sebanyak 15 Sintesis Penelitian

(paket) yang mendukung Program-program LHK sesuai IPTEK; 60% Tematik Unit

Prioritas Nasional Tahun 2017; Persen Kemanfaatan IPTEK; Kemanfaatan Litbang LHK

serta Publikasi Ilmiah di Jurnal Terakreditasi IPTEK; di Daerah (15

Jumlah Pilot IPTEK Satker BLI di Daerah (Sutera; Limbah 21 Pilot Satker)

Sabut Kelapa; Kebun Benih Unggul Ebony; Anoa Breeding IPTEK

Center; Pengelolaan Sampah untuk Urban Farming; Mikrohidro; Sumber Daya Air Mandiri Berbasis Desa; Spesies Kunci Budaya; Pengelolaan Rawa Gambut beresiko Kecil Kebakaran; Budidaya Gemor Gaharu Nyawai; Sumber Benih Pinus; Penangkaran Rusa dan Trenggiling; Budidaya Madu; Pengembangan Massoi; Kayu Energi; Pengembangan Kayu Putih; Restorasi Hutan Rawa Gambut; Perhutanan Sosial untuk Resolusi Konflik Tenurial Kawasan Hutan di KHDTK atau KPH; Kultur Jaringan untuk Hutan Rakyat; Sanctuary Orang Utan; Ekowisata Bekantan) Jumlah Pengelolaan KHDTK dan Hutan Penelitian

30 KHDTK Dukungan

Nilai capaian tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan 80 Poin Manajemen

Badan Litbang dan Inovasi sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal: "SAKIP" dengan nilai > 82,00 (memuaskan) di tahun 2019

C. PERJANJIAN KINERJA

Mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Nomor 53 Tahun 2014, Kepala Badan Litbang dan Inovasi telah menandatangani dokumen Perjanjian Kinerja (PK) dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017 seperti disajikan pada Tabel 5 dan lampiran 2.

Tabel 5. Perjanjian Kinerja BLI tahun 2017

No. Sasaran Program

Indikator Kinerja

Target

1 Tersedianya Iptek

- 3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Bidang Lingkungan

Jumlah Paket Iptek

Lingkungan serta 60% kemanfaatan Hidup dan

untuk Mendukung

Peningkatan Kualitas

(kumulatif)

- 3 Sintesa Hasil Penelitian Sosekjak dan Mendukung

Kehutanan yang

Lingkungan Hidup

Perubahan Iklim serta 60% Pencapaian Kualitas Tahun

Meningkat Setiap

kemanfaatan(kumulatif) Lingkungan Hidup

- 1 Paket Pengelolaan Laboratorium

Rujukan Nasional - 60% Pengembangan Iptek Bidang lingkungan serta bidang Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim

2 Tersedianya Iptek

- 6 Sintesa Hasil Penelitian Pengelolaan Bidang Lingkungan

Jumlah Paket Iptek

Hutan serta 60% kemanfaatan Hidup dan

untuk Mendukung

Peningkatan Kontribusi (kumulatif)

Kehutanan yang Hutan dan Lingkungan - 3 Sintesa Hasil Penelitian Peningkatan Mendukung

Hidup pada Devisa dan Nilai Tambah Hasil Hutan serta 60% Pencapaian pada

kemanfaatan (kumulatif) Devisa dan

Penerimaan Negara

- 60% Pengembangan Iptek Bidang Penerimaan Negara

Meningkat Setiap

Tahun

Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan 3 Tersedianya Iptek

- Rancangan dan pengelolaan stasiun riset Bidang Lingkungan

Jumlah Paket Iptek

Kehati terintegrasi pada 2 TN, Hidup dan

Untuk Mendukung

Peningkatan Kontribusi pengelolaan 4 KHDTK Kehutanan yang

Hutan dan Lingkungan - 60 % Pengembangan Iptek Bidang Mendukung

Hidup untuk

Pengelolaan Hutan

- 15 Paket Bahan Sintesa Hasil Penelitian Ekosistem

di UPT Litbang LHK di daerah

Ekosistem

- 21 paket Iptek unggulan daerah - Pengelolaan 30 KHDTK melalui Satker

BLI di Daerah

Untuk melaksanakan seluruh kegiatan tersebut, Badan Litbang dan Inovasi pada tahun 2017 memperoleh dukungan dana sebesar Rp.295.800.312.000,- untuk pembiayaan

6 kegiatan BLI Tahun 2017 yaitu:

1. Penelitian dan pengembanan pengelolaan hutan

2. Penelitian dan pengembangan peningkatan nilai tambah hasil hutan

3. Penelitian dan pengembangan peningkatan kualitas dan pengelolaan lab. lingkungan

4. Penelitian dan pengembangan sosial, ekonomi, kebijakan dan perubahan iklim

5. Penelitian dan pengembangan tematik unggulan daerah

6. Dukungan manajemen pelaksanaan litbang

D. PENGUKURAN KINERJA

Persentase capaian kinerja merupakan perbandingan antara capaian realisasidengan target yang diberikan untuk setiap target indikator kinerja. Perhitungan capaian output dilakukan dengan perbandingan capaian volume fisik kegiatan dengan target volume kegiatan dan dikalikan 100%. Untuk satu target yang memiliki beberapa target volume, capaian terget tersebut dihitung dari rata-rata capaian beberapa volume target tersebut. Sedangkan perhitungan outcome hasil Iptek, kinerja dihitung dalam tingkatan kebermanfaatan hasil Iptek. Pada dasarnya nilai outcome tertinggi akan dicapai bila hasil penelitian telah diterapkan oleh pengguna, menjadi bahan kebijakan, dan mendapat perlindungan HKI atau Jurnal Internasional. Mengingat hasil penelitian (output) membutuhkan proses sehingga bisa berfungsi dan diterapkan para pengguna (outcome), maka skoring penilaian disusun berdasarkan tahapan proses mencapai nilai outcome tertinggi sepertiditunjukkan Tabel 6.

Tabel 6. Kriteria capaian nilai kemanfaatan/outcome pada setiap kegiatan penelitian

No. Jenis

100 Terapan/Teknis

Telah diterapkan, RSNI

Demplot, jurnal terakreditasi, buku

80 Alih teknologi, prosiding, publikasi populer (koran,

warta) Gelar teknologi, pameran

20 2. Riset

Draft publikasi, poster, banner, leaflet

100 Terapan/Kebijakan Bahan kebijakan, draft SK Menteri, jurnal

Menjadi kebijakan, SK Menhut, RSNI

80 terakreditasi, buku, petunjuk teknis, pedoman Policy brief, prosiding, publikasi ilmiah (koran, warta)

Draft publikasi, draft petunjuk teknis, draft

pedoman

3. Riset Dasar Paten, hak cipta, perlindungan varietas tanaman, 100

RSNI, penemuan teori/inovasi baru, jurnal internasional Jurnal terakreditasi, buku, draft paten

Prosiding, publikasi populer (koran, warta)

Draft publikasi

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

Demplot Duabanga di KHDTK Rarung, NTB (Foto: dok. BPPTHHBK Mataram)

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Hasil pengukuran kinerja IKU BLI tahun 2017 disajikan pada Tabel 7 dan Gambar 7. Tabel 7. Capaian kinerja IKU/ IKP BLI tahun 2017

Indikator Realisasi No.

Persen Kinerja

Target

1 Jumlah Paket

3 Sintesa Hasil Penelitian 89 Iptek untuk

3 Sintesa Hasil Penelitian

Kualitas Lingkungan serta Mendukung

Kualitas Lingkungan serta

60% kemanfaatan (kumulatif) 53.3% kemanfaatan (kumulatif) Peningkatan

3 Sintesa Hasil Penelitian 99.3 Kualitas

3 Sintesa Hasil Penelitian

Sosekjak dan Perubahan Iklim Lingkungan

Sosekjak dan Perubahan

Iklim serta 60%

serta 59.1%

Hidup Meningkat kemanfaatan(kumulatif) kemanfaatan(kumulatif) Setiap Tahun

1 Paket Pengelolaan

1 Paket Pengelolaan 100

Laboratorium Rujukan

Laboratorium Rujukan

Nasional

Nasional

60% Pengembangan Iptek

45% Pengembangan Iptek 75

Bidang lingkungan serta bidang bidang Bidang Sosekjak dan Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim

Bidang lingkungan serta

Perubahan Iklim

92.2 2 Jumlah Paket

6 Sintesa Hasil Penelitian 104.4 Iptek untuk

6 Sintesa Hasil Penelitian

Pengelolaan Hutan serta 60% Pengelolaan Hutan serta 65.2% Mendukung

kemanfaatan (kumulatif) Peningkatan

kemanfaatan (kumulatif)

3 Sintesa Hasil Penelitian 102.1 Kontribusi Hutan Peningkatan Nilai Tambah

3 Sintesa Hasil Penelitian

Peningkatan Nilai Tambah dan Lingkungan

Hasil Hutan serta 62.5% Hidup pada

Hasil Hutan serta 60%

kemanfaatan (kumulatif) Devisa dan

kemanfaatan (kumulatif)

60% Pengembangan Iptek 100 Penerimaan

60% Pengembangan Iptek

Bidang Peningkatan Nilai Negara Meningkat Tambah Hasil Hutan

Bidang Peningkatan Nilai

Tambah Hasil Hutan Setiap Tahun

102.2 3 Jumlah Paket

Rancangan dan pengelolaan 125 Iptek Untuk

Rancangan dan pengelolaan

stasiun riset Kehati terintegrasi Mendukung

stasiun riset Kehati

pada 3 TN, pengelolaan 4 Peningkatan

terintegrasi pada 2 TN,

pengelolaan 4 KHDTK

KHDTK

60 % Pengembangan Iptek 100 dan Lingkungan

Kontribusi Hutan

60 % Pengembangan Iptek

Bidang Pengelolaan Hutan Hidup untuk

Bidang Pengelolaan Hutan

15 Paket Bahan Sintesa Hasil 100 Mendukung

15 Paket Bahan Sintesa Hasil

Penelitian di UPT Litbang Keseimbangan

Penelitian di UPT Litbang

LHK di daerah

LHK di daerah

Ekosistem

21 paket Iptek unggulan

36 paket Iptek unggulan daerah 171

daerah Pengelolaan 30 KHDTK

Pengelolaan 30 KHDTK 100 melalui Satker BLI di Daerah melalui Satker BLI di Daerah 119.3 104.5

Gambar 7. Capaian Kinerja BLI tahun 2017 Berdasarkan hasil pengukuran IKU tahun 2017 sebagaimana tersaji pada Tabel 7, maka

pencapaian sasaran program litbang LHK tahun 2017 disajikan pada Tabel 8 berikut.

Tabel 8. Capaian kinerja sasaran program dan IKU/ IKP BLI tahun 2017

No Sasaran Program

IKU/ IKU

1 Tersedianya IPTEK bidang Jumlah paket IPTEK untuk mendukung 92.2 Lingkungan Hidup dan Kehutanan

peningkatan kualitas lingkungan hidup yang mendukung pencapaian kualitas meningkat setiap tahun lingkungan hidup

2 Tersedianya IPTEK bidang Jumlah paket IPTEK untuk mendukung 102.2 Lingkungan Hidup dan Kehutanan

peningkatan kontribusi hutan dan yang mendukung pencapaian pada

lingkungan hidup pada devisa dan devisa dan penerimaan negara

penerimaan meningkat setiap tahun 3 Tersedianya IPTEK bidang

Jumlah paket IPTEK untuk mendukung 119,3 Lingkungan Hidup dan Kehutanan

peningkatan kontribusi hutan dan yang mendukung keseimbangan

lingkungan hidup untuk mendukung ekosistem

keseimbangan ekosistem

Total 104.5

Berdasarkan Tabel 7 dan 8, capaian kinerja Program Penelitian dan pengembangan lingkungan hidup dan kehutanan tahun 2017 adalah sebagai berikut:

1. Kinerja sasaran program dan IKP/IKU pertama yaitu Jumlah paket IPTEK untuk mendukung peningkatan kualitas lingkungan hidup meningkat setiap tahun mencapai 92.2% dari target. Tidak tercapainya target pada IKU ini disebabkan munculnya kegiatan penelitian baru tahun 2017 sehingga hasilnya belum dapat dimanfaatkan pada tahun berjalan (2017). Namun hasil-hasil penelitian baru ini akan dapat termanfaatkan pada tahun 2018.

2. Kinerja sasaran program dan IKP/IKU kedua yaitu Jumlah paket IPTEK untuk mendukung peningkatan kontribusi hutan dan lingkungan hidup pada devisa dan penerimaan meningkat setiap tahunmencapai 102,2% dari target. Sebanyak 3 (tiga) target pada IKP kedua telah seluruhnya tercapai.

3. Kinerja sasaran program dan IKP/IKU ketiga yaitu Jumlah paket IPTEK untuk mendukung peningkatan kontribusi hutan dan lingkungan hidup untuk mendukung keseimbangan ekosistemtercapai 119,33% dari target. Sebanyak 5 (lima) target pada IKP/ IKU ketiga telah seluruhnya terpenuhi atau terlampaui.

4. Secara keseluruhan, kinerja program litbang yang dilaksanakan oleh Badan Litbang dan Inovasi tahun 2017 mencapai 104,5% dari target

5. Terdapat target-target pada IKU dengan capaian yang cukup menonjol, yaitu penyusunan rancangan stasiun riset kehati di taman nasional (150%) dan pengembangan iptek litbang di daerah (171%). Capaian yang tinggi pada penyusunan rancangan stasiun riset kehati disebabkan adanya minat yang cukup tinggi dari Taman Nasional untuk menyusun rancangan stasiun riset dan upaya mengejar ketertinggalan target Renstra BLI 2015-2019. Sedangkan pada pengembangan pilot iptek didaerah disebabkan adanya upaya refokusing kegiatan litbang yang menitikberatkan pengembangan iptek agar hasil litbang dapat segera dimanfaatkan oleh pengguna.

B. EVALUASI KINERJA

Perbandingan capaian kinerja Sasaran Program dan IKU tahun 2017 dengan tahun-tahun sebelumnya disajikan pada Tabel 9 dan Gambar 8.

Tabel 9. Perbandingan capaian Kinerja IKU/IKK BLI tahun 2015-2017

Sasaran Program

IKP/ IKU

Tersedianya IPTEK bidang

95.3 101,8 92.2 Lingkungan Hidup dan Kehutanan mendukung peningkatan kualitas yang mendukung pencapaian

Jumlah paket IPTEK untuk

lingkungan hidup meningkat setiap

kualitas lingkungan hidup

tahun

102,9 111,3 102.2 Lingkungan Hidup dan Kehutanan mendukung peningkatan yang mendukung pencapaian pada kontribusi hutan dan lingkungan devisa dan penerimaan negara

Tersedianya IPTEK bidang

Jumlah paket IPTEK untuk

hidup pada devisa dan penerimaan meningkat setiap tahun

Tersedianya IPTEK bidang

102,95 101,6 119,3 Lingkungan Hidup dan Kehutanan mendukung peningkatan yang mendukung keseimbangan

Jumlah paket IPTEK untuk

kontribusi hutan dan lingkungan

ekosistem

hidup untuk mendukung keseimbangan ekosistem

Total 100,38 104,9 104.5

Gambar 8. Perbandingan kinerja IKU/ IKP dan BLI tahun 2015, 2016 dan 2017

Capaian kinerja organisasi tahun 2017 sedikit menurun dibandingkan dengan kinerja tahun 2015 dan 2016. Pada tingkat sasaran dan IKU, dua IKU mengalami penurunan capaian dibanding tahun sebelumnya, sedangkan satu IKU yaitu Tersedianya IPTEK bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mendukung keseimbangan ekosistem meningkat kinerjanya dibandingkan tahun 2016. Untuk melihat lebih terinci capaian masing-masing sasaran, IKU dan target-target didalamnya, pada evaluasi kinerja akan disajikan pengukuran kinerja terperinci, perbandingan capaian dengan tahun sebelumnya, serta perbandingan dengan target renstra, serta analisis penyebab tercapai atau tidaknya target kinerja.

1. Sasaran Program 1: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup

Sasaran program pertama dicapai melalui IKU: Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat Setiap Tahun yang pada tahun 2017 memiliki 4 (empat) target yaitu:

a. 3 Sintesa hasil penelitian kualitas lingkungan dengan 60 % kemanfaatan

b. 3 Sintesa hasil penelitian sosekjak dan perubahan iklim dengan 60% kemanfaatan

c. 1 Paket pengelolaan laboratorium rujukan nasional

d. 60% Pengembangan iptek bidang lingkungan dan bidang sosekjak dan perubahan iklim

Capaian target-target pada IKP/IKU 1 tahun 2017 disajikan pada Tabel 10 berikut. Tabel 10. Capaian kinerja penelitian lingkungan tahun 2017

1 3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas 3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas 89 Lingkungan serta 60%

Lingkungan serta 53.3% kemanfaatan kemanfaatan (kumulatif)

(kumulatif)

2 3 Sintesa Hasil Penelitian Sosekjak 3 Sintesa Hasil Penelitian Sosekjak 99.3 dan Perubahan Iklim serta 60%

dan Perubahan Iklim serta 59.1% kemanfaatan(kumulatif)

kemanfaatan(kumulatif)

3 1 Paket Pengelolaan Laboratorium 1 Paket Pengelolaan Laboratorium 100 Rujukan Nasional

Rujukan Nasional

4 60% Pengembangan Iptek Bidang 45% Pengembangan Iptek Bidang 75 lingkungan serta bidang Bidang

lingkungan serta bidang Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA UPT RUMAH SAKIT PARU JEMBER SEBELUM DAN SESUDAH BADAN LAYANAN UMUM (BLU)

24 263 20

ANALISIS KOMPARATIF PROFITABILITAS BERDASARKAN KINERJA KOMITMEN DAN KONTIJENSI PADA BANK CAMPURAN DAN BANK ASING DI INDONESIA

17 269 16

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI EKS KARESIDENAN BESUKI TAHUN 2004-2012

13 284 6

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

ANALISIS PROSES PENYUSUNAN PLAN OF ACTION (POA) PADA TINGKAT PUSKESMAS DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2007

6 120 23

ERBANDINGAN PREDIKSI LEEWAY SPACE DENGAN MENGGUNAKAN TABEL MOYERS DAN TABEL SITEPU PADA PASIEN USIA 8-10 TAHUN YANG DIRAWAT DI KLINIK ORTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

2 124 18

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA TENAGA KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANGIL KABUPATEN PASURUAN

6 92 18

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15

INTENSI ORANG TUA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENIKAHKAN ANAK PEREMPUAN DI BAWAH USIA 20 TAHUN DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN BONDOWOSO

10 104 107