Menuliskan secara ringkas isi karya sastra Melayu Klasik
3. Menuliskan secara ringkas isi karya sastra Melayu Klasik
Asal Muasal Candi Rara Jonggrang
(Cerita Rakyat Jawa Tengah)
Tersebutlah kerajaan bernama Prambanan. Penguasa kerajaan adalah Ratu Baka yang bertubuh tinggi besar bagaikan raksasa, maka tak heran jika orang-orang mengira Ratu Baka masih keturunan raksasa. Meskipun demikian, ia memiliki putri nan cantik jelita bernama Rara Jonggrang.
Suatu ketika Kerajaan Prambanan diserang oleh pasukan dari Kerajaan Pengging. Banyak prajurit Pengging yang tewas oleh pasukan Prambanan. Sebagian pasukan yang masih hidup ditarik kembali ke Pengging.
Teknologi
Kegagalan pasukan Pengging menampar muka putra raja yang bernama Jaka Bandung. Ia yang dikenal sakti dan perkasa segera pergi sendirian ke Prambanan. Jaka Bandung hendak mengadakan perhitungan dan membalas kekalahan ayahandanya.
Di tengah perjalanan, ia bertemu penjahat yang bertubuh besar seperti raksasa. Penjahat itu bernama Bandawasa. Keduanya berkelahi dan akhirnya Jaka Bandung menang. Roh Bandawasa menyusup dan menyatu ke dalam tubuh Jaka Bandung. Kesaktian Jaka Bandung menjadi berlipat- lipat. Ia pun lantas menggunakan nama Jaka Bandung Bandawasa.
Setelah itu, ia segera meneruskan perjalanan hingga Prambanan. Ia berhadapan dengan prajurit yang berusaha menangkapnya. Akan tetapi, kekuatan dan keperkasaan Jaka Bandung Bandawasa yang hebat tidak dapat dilumpuhkan. Ratusan prajurit mati di tangannya. Bahkan, Ratu Baka pun terbunuh oleh Jaka Bandung Bandawasa.
Jaka Bandung menyelinap ke depan istana melalui taman keputren. Kebetulan Rara Jonggrang berada di sana. Seketika mata Jaka Bandung Bandawasa terbelalak melihat kejelitaan Rara Jonggrang. Selama hidup ia merasa tak pernah melihat gadis secantik yang dilihatnya sekarang.
”Wahai Putri, siapakah engkau?” sapa Jaka Bandung Bandawasa. Rara Jonggrang terkejut. Dari manakah pemuda tak diundang itu datang? ”Siapa kau, berani-beraninya masuk keputren tanpa izin!” hardik Rara Jonggrang. ”Namaku Jaka Bandung Bandawasa, cukup kau panggil Bandung Bandawasa.” Rara Jonggrang menatap dengan pandangan nanar. Ia tahu inilah pemuda yang
dilaporkan prajuritnya telah membunuh ayahandanya.
”Pergilah kau penjahat! Bukankah engkau yang telah membunuh ayahandaku?” Bandung membalas dengan senyuman. Ia lupa segalanya. Satu tekadnya,
mempersunting Rara Jonggrang.
Mulailah Bandung Bandawasa merayu dan membujuk Rara Jonggrang agar mau dipersunting. Akan tetapi, Rara Jonggrang menolak dengan tegas. Tidak ada jalan lain bagi Bandung Bandawasa, kecuali dengan kekerasan.
”Sekarang tak ada lagi yang melindungimu. Lihatlah prajurit-prajurit pengawalmu banyak yang tewas di tanganku. Aku bisa berbuat apa saja kepadamu.”
Rara Jonggrang tak dapat menghindar. Ia berpikir sejenak. ”Beri aku waktu untuk berpikir.” ”Sampai kapan?” tanya Bandung. ”Besok pagi aku akan memberi jawaban.”
Semalam suntuk Rara Jonggrang tidak dapat beristirahat memikirkan cara untuk men Bandung Bandawasa. Kemudian ditemukannya akal. Ketika Bandung datang, Rara Jonggrang menyatakan bersedia dipersunting Bandung Bandawasa dengan satu syarat.
”Aku bersedia kau persunting, tetapi bangunkan dulu aku seribu candi dalam satu malam.”
Bandung Bandawasa terdiam. Sementara, Rara Jonggrang yakin bahwa ia akan berhasil menolak Bandung Bandawasa. Mana mungkin Bandung Bandawasa dapat membangun seribu candi dalam semalam.
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas X
Di luar dugaan, ternyata Bandung dengan kesaktiannya mampu mewujudkan pembangunan candi-candi tersebut. Rara Jonggrang kebingungan. Kemudian ditemukannya akal. Seluruh pembantu-pembantu disuruhnya membangunkan gadis- gadis Prambanan agar menumbuk padi sebelum fajar. Saat itu, ayam-ayam mengira pagi telah tiba, ayam-ayam itu pun berkokok. Mendengar kokok ayam, jin-jin yang membantu Bandung Bandawasa membangun seribu candi berhenti dan meninggalkan tempat. Selesaikah pekerjaan mereka? Ternyata tidak. Setelah dihitung baru terbangun 999 candi. Rara Jonggrang pun mempunyai alasan untuk menolak Bandung Bandawasa. Mendengar penolakan Rara Jonggrang, Bandung Bandawasa marah. Ia tahu bahwa kegagalannya adalah karena ulah Rara Jonggrang. Maka dikutuklah Rara Jonggrang.
”Wahai Rara Jonggrang, kau ini gadis cantik, tetapi seperti batu...!” Seketika Rara Jonggrang berubah menjadi batu. Gadis-gadis di sekeliling Rara
Jonggrang pun ikut menjadi batu. Hingga kini di dalam candi Prambanan terdapat patung atau arca yang dinamai Rara
Jonggrang. Di sekeliling candi tersebut terdapat ornamen batu menyerupai para gadis. Sementara itu, candi buatan Jaka Bandung Bandawasa tetap dinamai candi Sewu yang artinya candi seribu. Letaknya di sebelah barat candi Prambanan.
Jika dianalisis, cerita rakyat tersebut memiliki unsur-unsur intrinsik sebagai berikut.
Uji Kompetensi 10.6
Analisislah unsur intrinsik ”Asal Muasal Candi Rara Jonggrang”! Untuk keperluan terseb gunakanlah format berikut!
No. Unsur Intrinsik Uraian
1. tema: a. mayor ....
b. minor
Uji Kompetensi 10.7
Tuliskan secara ringkas cerita di atas dalam dua – tiga paragraf!
Ada Apa dengan Bahasa Kita?
Imbuhan ke-an dan itas