Ali Imran ayat 180
Q. Ali Imran ayat 180
Artinya: “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka,
bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan ”.
Ayat di atas mempunyai kaitan dengan keadilan sosial adalah menghindari sifat bakhil. Sholeh Darat mengatakan bahwa sifat bakhil merupakan sifat yang buruk. Dia menggambarkan sifat bakhil sebagai seekor ular, besok pada hari kiamat orang yang bakhil akan dibebankan pada lehernya dari kekayaan miliknya sebab sifat kebakhilannya. Adapun yang dinamakan dengan bakhil adalah mencegah untuk berbuat kebaikan dan
meninggalkan perbuatan yang mendatangkan kemanfaatan. 93 Sholeh darat mencantumkan saba>b al-Nuzu>l dari ayat ini dari berbagai
pendapat diantaranya: (1) mengutip dari perkataan ibn Mas’u>d dan ibn Abas bahwa ayat ini diturunkan kepada orang-orang yang tidak mau mengeluarkan zakat yang menjadi tanggungan wajib mereka untuk mengeluarkan zakat. (2) menurut pendapat al-Zuja>j, ayat ini diturunkan berkaitan peristiwa orang Yahudi yang menyembunyikan sifat-sifat Nabi
Muhammad SAW seperti yang telah disebutkan dalam kitab Taurat. Dari ke dua pendapat ini, Sholeh Darat lebih condong kepada pendapat yang pertama
sesuai kesepakatan ulama. 94 Setuhune bukhl iku ngalamat syaqa>wah, utawi maknane fad}l iku arto.
Meko tatkalane kumed wong iku ing artane meko dadi iku arta iku olone sewiji-wiji. Lan tatkalane sakha> (loman) wong iku kelawan artane meko ono arta iku mbagus-bagusi sewiji-wiji. Mengko semangsane ono siro mengko dadi sa’a>dah, meko semangsane sa’a>dah meko dadi ahli Jannah. Meko semongso ono bukhl meko ono syaqa>wah, mengko semangsane syaqa>wah meko dadi ahli al-Na>r. 95
Makna isyari: sifat bakhil merupakan sifat tercela (membuat celaka). Maksud dari kata fadl adalah harta, apabila seseorang bakhil terhadap hartanya, maka hartanya akan menjadi tidak baik. Sebaliknya, jika dia bersikap dermawan dengan hartanya, maka harta tersebut dapat memberi kebaikan dan manfaat. Sifat dermawan ini sebagai tanda orang yang beruntung dan berhak mendapatkan balasan berupa surga. Berbeda dengan bakhil, orang yang mempunyai sifat bakhil, maka balasannya bagi dia adalah neraka. Orang yang cinta terhadap hartanya, akan menumbuhkan sifat-sifat tercela seperti bakhil, hasad, rakus, dan permusuhan.
Dari penjelasan dari pemikiran Sholeh Darat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sifat dermawan menjadi pintu untuk mewujudkan keadilan sosial dalam masyarakat dan memberi kemaslahatan bagi kehidupan. Kecaman terhadap sifat bakhil yang dapat berujung pada kerusakan, ketidakadilan, bahkan dapat mengantarkan orang yang bakhil ke dalam neraka.
94 Ibid, h. 288
Asba>b al-Nuzu>l : Tatkalane temurun ayat man zallad}i> yuqrid>allaha qard>an hasanan al-A>yah , meko podo ngucap Yahudi kabeh “Opo to bener setuhune Ila>h Muhammad iku jaluk utang marang ingsun meko nyoto yen setuhune Ila>h Muhammad iku feqir, ing hale muha>l lamun ono faqi>ran ”. Meko nyoto Ila>h Muhammad kok ora jaluk utang, meko kapan-kapan mengkono tetep ngg orohi Muhammad”. Krono akhbar-akhbar barang kang 96 muha>l, meko naliko mengkono tumurun iki ayat.
Adapun asba>b al-Nuzu>l ayat di atas adalah: ketika turun ayat man z}allad}i> yuqrid}alla>ha qard}an hasanan dan seterusnya, orang Yahudi yang berucap kepada Nabi Muhammad SAW “Apa benar bahwa Muhammad meminta hutang padaku, kalau benar itu artinya Tuhan Muhammad adalah faqi>r ”. Tidak mungkin Tuhan Muhammad mempunyai sifat faqir, untuk membantah argumen orang Yahudi, maka turunlah ayat di atas.
Ayat pertama yang tercantum (Qs. Ali Imran ayat 180) berisi tentang dorongan untuk menghindari sifat bakhil. Menurut pandangan Sholeh Darat, sifat bakhil merupakan suatu tindakan yang tercela. Dia menganggap makna dari kata fadl adalah harta, jadi ayat ini melarang untuk berbuat bakhil dan terlalu mencintai harta. Kaitannya dengan sila keadilan sosial, sifat bakhil dapat mempengaruhi kehidupan untuk menuju keadilan sosial.
Menurut penulis, refleksi dari sifat bakhil dengan fenomena di Indonesia saat ini bisa diibaratkan sifat bakhil sebagai tindakan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Banyaknya terjadi korupsi di Indonesia berdampak pada tidak rata dalam penerapan keadilan sosial. Sebab, hanya pemegang kekuasaan yang mengatur peredaran keuangan sebagai jalan memperkaya diri. Fenomena ini terbalik dengan nilai keadilan sosial karena terjadi ketimpangan sosial. Jadi, salah satu jalan menegakkan keadilan sosial Menurut penulis, refleksi dari sifat bakhil dengan fenomena di Indonesia saat ini bisa diibaratkan sifat bakhil sebagai tindakan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Banyaknya terjadi korupsi di Indonesia berdampak pada tidak rata dalam penerapan keadilan sosial. Sebab, hanya pemegang kekuasaan yang mengatur peredaran keuangan sebagai jalan memperkaya diri. Fenomena ini terbalik dengan nilai keadilan sosial karena terjadi ketimpangan sosial. Jadi, salah satu jalan menegakkan keadilan sosial
Selain itu, pembayaran pajak dan pemberdayaan zakat menjadi jalan untuk mewujudkan keadilan sosial.