fasilitas antenatal lebih banyak dimanfaatkan oleh kelompok risiko tinggi, salah satunya usia di atas 35 tahun 39,2.
5.2.3 Faktor Pendidikan
Pendidikan ibu merupakan salah satu factor penting dalam usaha perlindungan obstetric. Semakin tinggi pendidikan seorang ibu, semakin
meningkat kesadarannya terhadap kemungkinan adanya kesulitan dalam persalinan sehingga timbul dorongan untuk melakukan pengawasan kehamilan
secara berkala dan teratur pada bidan atau dokter Prichad, 1991 Pada penelitian yang dilakukan Di Desa Tanjung Rejo mayoritas
responden berpendidikan rendah 26 orang 74,3. Sedangkan jika di klasifikasikan berdasarkan melakukan pemeriksaan antenatal atau tidak,
mayoritas responden yang melakukan pemeriksaan antenatal memiliki pendidikan sedang 6 orang 50, dan yang tidak melakukan pemeriksaan
antenatal care memiliki pendidikan rendah 22 orang 95,7. Pendidikan memiliki hubungan terhadap pemeriksaan antenatal karena p = 0,000. Semakin
tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah menyerap sumber informasi yang diberikan. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Manuaba
2001, pendidikan merupakan salah satu factor yang mempengaruhi persepsi seseorang, karena dapat membuat seseorang untuk lebih mudah menerima ide-
ide atau teknologi. Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian Wiludjeng 2005 di RSUD Serang, dimana sebagian besar responden hanya berpendidikan
SD 75 dan tidak pernah melakukan kunjungan ANC 66,7.
Universitas Sumatera Utara
5.2.4 Faktor Ekonomi
Sosial ekonomi yaitu mempunyai kegiatan atau aktivitas yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong hidupnya secara financial
Notoadmojo, 2003. Dari hasil penelitian yang dilakukan Di Desa Tanjung Rejo, mayoritas keluarga ibu hamil yang melakukan pemeriksaan Antenatal care
memiliki penghasilan sedang sebanyak 7 orang 58,3, sedangkan ibu hamil yang tidak memeriksakan antenatal care memiliki penghasilan yang rendah
sebanyak 13 orang 56,5. Ekonomi tidak memiliki hubungan terhadap pemeriksaan antenatal karena p = 0,171. Sebagian ibu hamil di desa Tanjung
Rejo mengatakan bahwa untuk kehidupan sehari-hari seperti kebutuhan primer makan, minum, pakaian kadang tidak terpenuhi, apalagi kebutuhan skunder
seperti pemeriksaan kehamilan dan hanya memeriksakan saja atau hanya di pegang-pegang saja sudah bayar sekian ribu, mereka merasa itu hanya
membuang uang untuk hal yang kurang perlu, masih banyak yang mereka butuhkan. Ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Nugroho 2000,
pendapatan yang sangat minimal atau kurang memadai kurang mungkin untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam keluarga.
5.2.5. Faktor Sumber Informasi