5.2.4 Faktor Ekonomi
Sosial ekonomi yaitu mempunyai kegiatan atau aktivitas yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong hidupnya secara financial
Notoadmojo, 2003. Dari hasil penelitian yang dilakukan Di Desa Tanjung Rejo, mayoritas keluarga ibu hamil yang melakukan pemeriksaan Antenatal care
memiliki penghasilan sedang sebanyak 7 orang 58,3, sedangkan ibu hamil yang tidak memeriksakan antenatal care memiliki penghasilan yang rendah
sebanyak 13 orang 56,5. Ekonomi tidak memiliki hubungan terhadap pemeriksaan antenatal karena p = 0,171. Sebagian ibu hamil di desa Tanjung
Rejo mengatakan bahwa untuk kehidupan sehari-hari seperti kebutuhan primer makan, minum, pakaian kadang tidak terpenuhi, apalagi kebutuhan skunder
seperti pemeriksaan kehamilan dan hanya memeriksakan saja atau hanya di pegang-pegang saja sudah bayar sekian ribu, mereka merasa itu hanya
membuang uang untuk hal yang kurang perlu, masih banyak yang mereka butuhkan. Ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Nugroho 2000,
pendapatan yang sangat minimal atau kurang memadai kurang mungkin untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam keluarga.
5.2.5. Faktor Sumber Informasi
Informasi yang didapatkan ibu hamil dari petugas kesehatan, media cetak atau media elektronik cukup mempengaruhi ibu hamil untuk melakukan
pemeriksaan antenatal care. Di lihat dari penelitian Di Desa Tanjung Rejo bahwa mayoritas ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal care memiliki
Universitas Sumatera Utara
sumber informasi baik sebanyak 10 orang 83,3 dan yang tidak melakukan pemeriksaan antenatal care memiliki sumber informasi tidak baik sebanyak 22
orang 95,7. Sumber informasi memiliki hubungan terhadap pemeriksaan antenatal karena p = 0,000. Kurangnya informasi yang di dapat ibu hamil
membuat sebagian besar mereka tidak memeriksakan kehamilannya. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh saifuddin 2005 Ibu yang pernah
mendapatkan informasi tentang antenatal care dari tenaga kesehatan, media massa, maupun media elektronik akan meningkatkan pengetahuan ibu hamil
tentang pentingnya melakukan antenatal care, sehingga ibu dapat teratur dalam melakukan kunjungan antenatal care. Oleh karena tidak adanya informasi atau
kurangnya informasi yang di dapatkan oleh ibu hamil tentang antenatal care, maka banyak ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan antenatal care.
5.2.6. Faktor Letak Geografis
Ibu sering mengeluh jauhnya jarak rumah mereka dengan pelayanan kesehatan membuat mereka malas untuk memeriksakan kehamilan. Di tambah
lagi susahnya sarana-prasarana untuk sampai ke pelayanan kesehatan Di Desa Tanjung Rejo. Dilihat dari data yang dikumpulkan Di Desa Tanjung Rejo,
mayoritas ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal care memiliki letak geografis yang dekat sebanyak 8 orang 66,7, sedangkan yang tidak melakukan
pemeriksaan mayoritas memiliki letak geografis yang jauh sebanyak 17 orang 73,9. Dilihat dari data letak geografis sangat mempengaruhi ibu hamil
melakukan atau tidak melakukan pemeriksaan kehamilan. Letak geografis
Universitas Sumatera Utara
memiliki hubungan terhadap pemeriksaan antenatal dengan nilai p = 0,025. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Manuaba 1998, berbagai
masalah yang perlu diperhatikan dalam upaya penanganan kehamilan dan persalinan adalah jarak layanan kesehatan, dimana pelayanan kesehatan masih
sulit dijangkau masyarakat yang berpenghasilan rendah dan lokalisasi pelayanan kesehatan masih belum terjangkau karena jarak yang jauh, sehingga menyebabkan
ibu hamil enggan untuk memeriksakan kehamilannya.
5.2.7. Dukungan Keluarga