52
BAB II KAJIAN TEORI POLA HUNIAN MASYARAKAT
DIBANTARAN SUNGAI
Penulisan ilmiah dengan menggunakan metode pendekatan kuantitatif, maka kajian teori merupakan landasan dalam menganalisis data lapangan untuk
mencapai tujuan dari penulisan. Pendapat para pakar dan aturan normarif yang relevan dengan tema penulisan harus kuat untuk mendukung hasil penulisan
nantinya. Dalam bab ini, akan dijelaskan pendapat para pakar dan aturan normatif yang
berkenaan dengan pengertian tentang rumah, sungai, bantaran sungai serta penataan lingkungan. Setelah itu juga akan dijelaskan tentang pola masyarakat
perkotaan dan dibantaran sungai serta pengaruh dari lingkungan hunian bagi masyarakat sekitar. Serta ada juga lesson learn tentang program penataan kawasan
bantaran kanal di Bangbua, Bangkok-Thailand yang berkenaan dengan tema penelitian ini. Pada sub bab terakhir akan dibuat sintesa teori berdasarkan teori
yang telah didapatkan dari kajian literatur.
2.1 Pengertian
Dalam sub bab ini akan dijelaskan pengertian mengenai rumah, perumahan dan permukiman, sungai dan bantaran sungai dan penataan lingkungan
berdasarkan pendapat para ahli atau berdasarkan aturan normatif yang dijadikan sebagai acuan oleh peneliti.
2.1.1 Rumah, Perumahan dan Permukiman
Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman dikatakan bahwa yang dimaksud dengan rumah adalah bangunan
yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempal
tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Sedangkan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar
kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
20
53 kegiatan yang mendukung peri kehidupan dan penghidupan. Rumah memiliki
makna dan menjadi identitas hidup individu yang mampu menyatakan status dan membentuk hubungan sosial Duncan dalam Halim,2008:22. Rumah jika
dipandang secara luas, tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal saja namun juga mempunyai fungsi lain. Turner 1972 mengidentifikasi 3 fungsi utama
sebuah rumah sebagai tempat bermukim, yaitu: 1.
Rumah sebagai penunjang identitas keluarga. Hal ini diwujudkan pada kualitas hunian atau perlindungan yang diberikan oleh rumah.
2. Rumah sebagai penunjang kesempatan keluarga untuk berkembang dalam
kehidupan sosial, budaya dan ekonomi dengan fungsi pengembangan keluarga.
3. Rumah sebagai penunjang rasa aman dengan jaminan keamanan atas
lingkungan dan kepemilikan.
2.1.2 Sungai dan Bantaran Sungai
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63 Tahun 1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai Dan
Bekas Sungai dikatakan bahwa sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi
kanan dan kirinya sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan.. Garis sempadan sungai adalah garis batas luar pengamanan sungai
.
Garis sempadan sungai bertanggul didalam kawasan perkotaan ditetapkan sekurang-kuranguya 3 tiga
meter di sebelah luar sepanjang kaki tanggul. Sedangkan bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang sungai dihitung dari tepi sungai sampai dengan
kaki tanggung sebelah dalam.
2.1.3 Penataan Lingkungan