58 Secara umum, karakteristik masyarakat yang tinggal dikawasan bantaran
sungai khususnya di daerah perkotaan adalah: 1.
Perumahannya tidak tertata dengan baik 2.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang tidak memadai. 3.
Sebagian besar masyarakatnya bekerja pada sektor informal. 4.
Tingkat pendapatan rendah 5.
Tingkat pendidikan rendah.
2.6. Pengaruh Lingkungan Hunian
Lingkungan hunian memberikan pengaruh yang besar terhadap penghuni. Kualitas lingkungan hunian yang kurang baik berpengaruh terhadap status
kesehatan penghuninya. Disamping itu akan membuat masyarakat yang tinggal tidak merasa nyaman. Untuk itu perlu ada perbaikan terhadap lingkungan yang
kurang baik sehingga akan membuat nyaman masyarakat yang tinggal dikawasan itu.
2.6.1. Pengaruh Rendahnya Kualitas Lingkungan
Lingkungan rumah merupakan salah satu faktor yang memberikan pengaruh besar terhadap status kesehatan penghuninya Notoatmodjo, 2003. Lingkungan
perumahan yang tidak sehat akan mempengaruhi kesehatan masyarakat yang tinggal disekitarnya. Rendahnya kualitas lingkungan tersebut dapat disebabkan
oleh sistem sanitasi yang kurang baik, tidak adanya tempat buangan sampah sehingga masyarakat membuang sampah sembarangan, ataupun kepadatan hunian
yang cukup tinggi. Permasalahan lingkungan yang buruk biasanya terjadi di daerah yang tingkat
urbanisasi dan industrialisasinya tinggi serta adanya eksplorasi sumber daya alam. Secara umum adanya ketergantungn ekonomi dan teknologi dari negara maju
dalam memacu industrialisasi, ditambah dengan tujuan pembangunan pada pertumbuhan, merupakan pendorong utama terjadinya kerusakan lingkungan di
Indonesia. UNDP, 1992. Kebijakan penanganan permukiman kumuh sesuai Surat Edaran Menpera
No. 04SEMI93 tahun 1993, dinyatakan bahwa perumahan dan permukiman kumuh adalah lingkungan hunian dan usaha yang tidak layak huni yang
keadaannya tidak memenuhi persyaratan teknis, sosial, kesehatan, keselamatan dan
59 kenyamanan serta tidak memenuhi persyaratan ekologis dan legal administratif
yang penanganannya dilaksanakan melalui pola perbaikanpemugaran, peremajaan maupun relokasi sesuai dengan tingkatkondisi permasalahan yang ada. Perumahan
dilingkungan kumuh cenderung tidak layak huni dan terkadang tidak manusiawi dan belum memenuhi standar yang baik ditinjau dari berbagai aspek. Kekumuhan
tersebut bisa terjadi karena adanya urbanisasi, bisa karena adanya invasi masyarakat pada tanah negara atau tanah yang dianggap tidak bertuan.
Permukiman kumuh mempunyai kepadatan yang relatif tinggi, tidak mempunyai jaringan struktur pelayanan yang teratur, serta prasarana permukiman minim.
Rendahnya kualitas kehidupan di lingkungan permukiman kumuh ini pada gilirannya juga menghambat potensi produktivitas dan kewirausahaan para
penghuninya. Pada umumnya mereka kemudian hanya mampu mengakses perekonomian informal kota, yang utamanya dicirikan oleh status hukum yang
lemah dan tingkat penghasilannya yang rendah Salim, 1993. Lingkungan hidup mempunyai daya dukung tertentu terhadap eksploitasi
dan mengakomodasi kegiatan manusia yang merubah lingkungan hidup. Jika pembangunan yang dilakukan melampaui daya dukung lingkungannya maka akan
terjadi penurunan kualitas lingkungan hidup, kemiskinan dan menghambat pembangunan selanjutnya. Reid menggambarkan keterkaitan antara pembangunan,
penurunan kualitas lingkungan dan kemiskinan.
Sumber : Reid, 1995:57
GAMBAR 2.1 KETERKAITAN PEMBANGUNAN, PENURUNAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEMISKINAN DEVELOPMENT
ENVIROMENTAL DEGRADATION
POVERTY
60
2.6.2 Perbaikan Lingkungan Perumahan