Uji Normalitas Uji Linearitas Uji Autokorelasi

kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen Hadi, 2000. Keseluruhan analisa data dilakukan dengan menggunakan fasilitas komputerisasi SPSS 17.0 for windows. Sebelum data-data yang terkumpul dianalisa, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian bahwa sampel yang dihadapi adalah berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji one sample kolmogorov-smirnov.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data distribusi penelitian yaitu variabel bebas work family conflict dan variabel tergantung burnout memiliki hubungan linier. Uji linearitas menggunakan Uji F atau disebut juga dengan Uji ANOVA guna untuk melihat pengaruh antar variabel. Dengan menggunakan Uji ANOVA kita juga dapat melihat apakah model regresi sudah baik atau tidak baik. Uji F dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel, jika F hitung F tabel. Tingkat signifikansi menggunakan 0,05. Jika probabilitas 0,05 maka terdapat pengaruh signifikan sehingga model regresi dapat digunakan. Sebaliknya, jika probabilitas 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dan variabel tergantung.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi perlu dikemukakan hipotesis dalam bentuk hipotesis nol yaitu tidak terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan dan hipotesis alternatif yaitu terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan. Metode pengujian yang digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson uji DW dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari 4-dL maka hopotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi. b. Jika d terletak antara dU dan 4-dU, maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. c. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara 4-dU dan 4-dL, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

4. Uji Multikolinieritas