Tabel 2 Blue Print Skala Work Family Conflict
NO Kategori
Favourable Unfavourable
F 1.
Time-based conflict 1, 3, 5, 7, 9
22, 24, 26, 28, 30
33,3
2. Strain-based conflict
2, 4, 6, 8, 10 11, 13, 15,
17, 19 33,3
3. Behavior-based conflict
12, 14, 16, 18, 20
21, 23, 25, 27, 29
33,3
Jumlah total item 15
15 30
E. Validitas dan Reabilitas Alat Ukur
Suatu  alat  ukur  dapat  dinyatakan  sebagai  alat  ukur  yang  baik  dan  mampu memberikan  informasi  yang  jelas  dan  akurat  apabila  telah  memenuhi  beberapa
kriteria yaitu kriteria valid dan reliabel.
1. Validitas
Menurut  Hadi  2000  validitas  adalah  seberapa  jauh  alat  ukur  dapat mengungkap dengan benar gejala atau sebagian gejala yang hendak diukur. Suatu alat
ukur  dapat  dikatakan  mempunyai  validitas  tinggi  apabila  alat  ukur  tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud
dilakukannya pengukuran tersebut.  Validitas  yang digunakan adalah content validity dan  construct  validity.  Content  validity  merupakan  validitas  yang  menggunakan
langkah  telaah  dan  revisi  aitem  pertanyaan  berdasarkan  dari  pendapat  professional menggunakan professional judgement Suryabrata, 2011.
Dalam  penelitian  ini,  validitas  alat  ukur  yang  digunakan  yaitu  validitas konstrak  melalui  analisis  faktor.  Penilaian  dengan  mengunakan  validitas  konstrak
ditinjau dari apakah aitem  yang dimaksudkan untuk mengukur faktor-faktor tertentu telah  benar-benar  dapat  memenuhi  fungsinya  mengukur  faktor-faktor  yang
dimaksudkan Hadi, 2000. Uji analisis faktor diawali dengan melihat nilai Keiser-Meyers-Olkin KMO,
yaitu  mengukur  apakah  sampel  sudah  cukup  memadai.  Menurut  Wibisono  2003 kriteria kesesuaian dalam pemakaian analisis faktor adalah nilai KMO  0,5 :
a.  Jika harga KMO sebesar 0,9 berarti sangat memuaskan b.  Jika harga KMO sebesar 0,8 berarti memuaskan
c.  Jika harga KMO sebesar 0,7 berarti harga menengah d.  Jika harga KMO sebesar 0,6 berarti cukup
e.  Jika harga KMO sebesar 0,5 berarti kurang memuaskan f.  Jika harga KMO kurang dari  0,5 tidak dapat diterima.
Kemudian  dilihat  nilai  Measure  of  Sampling  Adequency  MSA  dengan  cara membandingkan besarnya  koefisien  korelasi  yang diamati  dengan  koefisein  korelasi
parsialnya. Menurut Santoso 2002 angka MSA berkisar antara 0 sampai dengan 1, dengan kriteria yang digunakan untuk intepretasi adalah sebagai berikut:
a.  Jika  MSA  =  1,  maka  variabel  tersebut  dapat  diprediksi  tanpa  kesalahan  oleh variabel yang lainnya.
b.  Jika MSA lebih besar dari  0,5 maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut.
c.  Jika MSA lebih kecil dari 0,5 dan atau mendekati nol 0, maka variabel tersebut tidak dapat di analisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya.
Selanjutnya validitas konstrak dilihat berdasarkan nilai  bobot  faktor  loading factor  yang  menunjukan besarnya  korelasi  antara variabel awal dengan faktor  yang
terbentuk.  Dikatakan  memiliki  validitas  yang  baik  jika  nilai  faktor  loadingnya  lebih besar dari 0,5 Santoso, 2002.
2. Reliabilitas