Defenisi Work Family Conflict

Berdasarkan uraian di atas maka faktor-faktor yang menjadi penyebab burnout adalah work overload, lack of work, rewarded for work, breakdown in community, treated fairly, dealing with conflict values, environmental factor, individual factor, dan social factor. Work family conflict merupakan bagian dari environmental factor. Seperti yang dikemukakan Kinnunen, Vermulst, Gerris Makikangas 2003 bahwa work family conflict terjadi akibat tekanan lingkungan kerja tipe dari pekerjaan, keterlibatan kerja, fleksibilitas waktu kerja dan lingkungan keluarga jumlah anak, keterlibatan dalam keluarga, kualitas hubungan dengan anggota keluarga.

B. Work Family Conflict

1. Defenisi Work Family Conflict

Howard 2008 mengemukakan work family conflict terjadi ketika ada ketidak sesuaian antara peran yang satu dengan peran lainnya inter-role conflict dimana terdapat tekanan yang berbeda antara peran di keluarga dan di pekerjaan. Sejalan dengan hal tersebut, Greenhaus Beautell 1985 mendefensikan work family conflict sebagai suatu inter-role conflict yang terjadi dimana tekanan peran dari keluarga dan pekerjaan berbeda. Work family conflict terjadi ketika adanya harapan yang bertentangan yang dirasakan oleh individu terhadap peran-peran yang dimilikinya sehingga pemenuhan kebutuhan sulit untuk dipenuhi Newcomb, 1981. Netmeyer, Mc Murrian Boles 1996 mengemukakan terdapat pertentangan tanggung jawab peran dari pekerjaan dan keluarga yang menyebabkan konflik. Work family conflict memiliki hubungan dengan dampak yang negatif terhadap pekerjaan dalam hal kepuasan kerja, burnout kerja, dan turnover Greenhaus, Parasuraman Collins, 2001; Howard, Donfrio, Boles, 2004 yang juga berhubungan dengan distress kerja, kehidupan, dan kepuasan pernikahan Kinnunen Mauno 1998. Work family conflict dapat terlihat dari gejala psikologis seperti gelisah, cemas, merasa bersalah, dan frustasi Burke Greenglass, 1986. Kahn 1964 mendefensikan inter-role conflict sebagai tekanan yang terjadi akibat dua peran atau lebih menyebabkan seseorang sulit untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Biddle Thomas 1996, semakin banyak peran yang dimiliki seseorang maka semakin siap pula ia dalam menghadapi masalah kehidupan sosialnya. Meyer Rowan 1977 menyatakan work family conflict terjadi ketika seseorang harus memenuhi dua tuntutan peran yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Menurut Sudibyo 1993, work family conflict terjadi ketika dua atau lebih peran memiliki harapan yang berbeda dan tidak harmonis satu dan yang lainnya. Konflik ini juga dapat timbul karena adanya harapan yang tidak pasti. Defenisi work family conflict yang dijelaskan diatas sudah digunakan oleh banyak peneliti mengenai work family conflict Gutek, Searle Klepa, 1991; Frone 1992; Huang, Neal Perrin, 2004. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa work family conflict adalah konflik yang terjadi pada individu yang memiliki dua peran atau lebih yang menyebabkan ketidakseimbangan pada kedua peran sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan, tuntutan dari masing-masing peran.

2. Dimensi Work Family Conflict