Perumusan Masalah Sistematika Penulisan

Tekanan akibat konflik yang terjadi membuat seseorang merasa lelah baik secara fisik, mental yang menimbulkan burnout pada diri seseorang sehingga tidak mau terlibat penuh dan tidak memiliki rasa antusias pada perannya Pines Maslach, 1993. Adanya fenomena di atas membuat peneliti ingin mengetahui peranan work family conflict terhadap burnout dikalangan dosen wanita.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Prediksi peranan work family conflict terhadap burnout dikalangan dosen wanita. 2. Prediksi peranan time-based conflict, strain-based conflict dan behavior- based conflict terhadap burnout dikalangan dosen wanita. 3. Prediksi tingkat burnout dikalangan dosen wanita. 4. Prediksi tingkat work family conflict dikalangan dosen wanita.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan work family conflict terhadap burnout dikalangan dosen wanita.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu :

a. Manfaat Teoritis

1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dalam bidang psikologi, khususnya psikologi industri organisasi, mengenai peranan work family conflict terhadap burnout dikalangan dosen wanita 2 Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan khususnya mengenai peranan work family conflict terhadap burnout dikalangan dosen wanita. 3 Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

b. Manfaat Praktis

1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam keilmuan industri mengenai work family conflict dan burnout dikalangan dosen wanita. 2 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang dosen wanita mengenai tingkat burnout dan tingkat work family conflict.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Bab ini menguraikan teori yang digunakan berkaitan dengan pertanyaan penelitian, yaitu work family conflict dan burnout. BAB III : Metode Penelitian Bab ini berisi metode yang digunakan dalam penelitian yang mencakup variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, metode pengambilan data dan metode analisa data. BAB IV : Analisa Data dan Pembahasan Pada bab ini peneliti menjabarkan hasil dari analisis datanya ke dalam bentuk penjelasan yang lebih terperinci dan runtut disertai dengan data yang mendukungnya. BAB V : Kesimpulan dan Saran Kesimpulan berisi jawaban dari pertanyaan penelitian sebagaimana yang dituangkan dalam perumusan masalah.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Burnout

1. Defenisi Burnout

Burnout merupakan sindrom kelelahan, baik secara fisik maupun mental yang termasuk di dalamnya berkembang konsep diri yang negatif, kurangnya konsentrasi serta perilaku kerja yang negatif Pines Maslach, 1993. Keadaan ini membuat suasana di dalam pekerjaan menjadi dingin, tidak menyenangkan, dedikasi dan komitmen menjadi berkurang, performansi, prestasi pekerja menjadi tidak maksimal. Hal ini juga membuat pekerja menjaga jarak, tidak mau terlibat dengan lingkungannya. Burnout juga dipengaruhi oleh ketidak sesuaian antara usaha dengan apa yang di dapat dari pekerjaan. Menurut Pines dan Aronson 1989, burnout merupakan kelelahan secara fisik, emosional, dan mental yang disebabkan keterlibatan jangka panjang dalam situasi yang penuh dengan tuntutan emosional. Schaufelli 1993 mendefenisikan burnout sebagai sindrom psikologis yang terdiri atas tiga dimensi yaitu kelelahan emosional, depersonalisasi, dan penurunan pencapaian prestasi pribadi. Selanjutnya, Beberapa penelitian melihat burnout sebagai bagian dari stress Luthans, 2005. Menurut Izzo 1987 burnout menyebabkan seseorang tidak memiliki tujuan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam bekerja. Sementara itu, Freudenberger 10