Pengaruh Persebaran Fasilitas Pendidikan Terhadap Permintaan

4.1.4 Pengaruh Persebaran Fasilitas Pendidikan Terhadap Permintaan

Layanan Angkutan Kota Berdasarkan pada Gambar 3.3 dan 3.4 yakni tentang persebaran asal siswa SLTP dan SLTA dikaitkan dengan Gambar III.5 yaitu tentang persebaran fasilitas pendidikan SLTP dan SLTA, maka hal ini akan menimbulkan suatu pergerakan perjalanan yang membutuhkan sarana transportasi. Kondisi ini dapat terlihat dengan jelas jika dipadukan antara kondisi rute eksisting angkutan kota Gambar III.8, sehingga tidak jarang bahkan sering di jumpai pemandangan seperti pada Gambar 4.7 Sumber:Hasil Analisa, 2008 GAMBAR 4.7 KONDISI PENGARUH PERSEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN TERHADAP PELAYANAN ANGKUTAN KOTA Kondisi seperti diatas tentunya sangat membahayakan bukan hanya bagi penumpang itu sendiri, melainkan juga dapat berakibat fatal bagi kendaraan yang ada disekitarnya. Dari data Dinas Perhubungan Provinsi NAD dapat diperoleh data sebagai berikut: TABEL IV.8 DATA JUMLAH KORBAN KECELAKAAN LALU –LINTAS TAHUN 2005 – 2006 No. Tahun Luka-luka Meninggal Dunia Jumlah Kasus 1. 2005 229 189 418 2. 2006 515 403 918 Sumber : Dinas Perhubungan Prov. NAD- Satker BRR-PRPP Transportasi Darat,2007 Kejadian seperti hal diatas sebagaimana yang tercermin dalam Tabel IV.7 adalah sebuah fenomena yang menjadi agenda dan catatan hitam bagi dunia transportasi darat nasional. Kapolda NAD Irjen Pol Rismawan, mengatakan, tingginya angka kecelakaan lalu lintas karena dampak meningkatnya pertumbuhan kendaraan bermotor. Tapi, tidak dibarengi kesadaran berlalu lintas. Kesadaran masyarakat berlalu lintas masih rendah. Jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas di Aceh terus meningkat. Hingga Oktober 2008, dari 741 kecelakaan lalu lintas, tercatat 616 orang tewas di jalan raya Aceh Independen, 18 Januari 2009. Kemudian berdasarkan pada laporan kegiatan yang menojol dalam tahun 2008, maka data korban kecelakan lalu lintas adalah sebagaimana terlihat dalam Tabel IV.8 dan bila digabungkan dengan data Tabel IV.7 maka akan terlihat sebagaimana dalam Gambar IV.7 TABEL IV.9 DATA JUMLAH KORBAN KECELAKAAN LALU –LINTAS TAHUN 2007 – 2008 No. Tahun Luka-luka Meninggal Dunia Jumlah Kasus 1. 2007 214 548 762 2. 2008 102 647 749 Sumber : Harian Analisa 7 Februari 2009 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 2005 2006 2007 2008 Luka-luka Meninggal Dunia Jumlah Kasus Sumber:Dinas Perhubungan Prov. NAD- Satker BRR-PRPP Transportasi Darat,2007dan Harian Analisa 7 Februari,2009 GAMBAR 4.8 GRAFIK KORBAN KECELAKAAN LALU-LINTAS TAHUN 2005 – 2008 Kontribusi pelajar sekolah tingkat SLTP dan SLTA dalam kecelakaan lalu- lintas cukup tinggi, hal ini diungkapkan oleh Kasubdit Gakkum Dirlantas Polda NAD Kompol Syuhada SH, melalui Pamin Laka Ipda Ramdani bahwa untuk antisipasi dan mengurangi Laka Lantas pihaknya akan meningkatkan patroli dan sosialisasi dan bimbingan kepada masyarakat, terutama pelajar, mulai dari tingkat SLTP, SLTA dan Mahasiswa, dimana sosisalisasi ini diprioritaskan pada para pelajar, karena usia tersebut masih suka kebut-kebutan Serambi Indonesia, September 2008.

4.1.5 Rangkuman