2.7 Rangkuman Teori 2.7.1 Kawasan Pendidikan dan Kebutuhan Terhadap Angkutan Umum.
Pola pergerakan yang terdapat pada setiap kota tidaklah sama antar satu dengan lainnya, hal ini ini karena adanya perbedaan pola dalam pemanfaatan tata
guna lahan dan bentuk kota. Perbedaan aktivitas yang dilakukan pada atau atas tata guna lahan sangat berpengaruh terhadap tarikan akan permintaan dan
kebutuhan masyarakat terhadap sarana angkutan umum. Pendidikan sebagai salah satu aktivitas dalam kehidupan masyarakat
adalah sebagai bentuk yang menyangkut tentang penggunaan lahan pada suatu lokasi daerah dan menjadi suatu titik poin bagi penarik pergerakan masyarakat
dalam kesehariannya. Keberadaan sekolah dan fasilitas pendidikan lainnya dalam suatu daerah menjadikan suatu fenomena tersendiri terhadap arti dan
perkembangan dari daerah tersebut. Dimana dengan keberadaan fasilitas pendidikan tersebut, maka secara otomatis akan mendorong aktivitas dan perilaku
kehidupan masyarakat disekitarnya.
2.7.2 Pergerakan dan Kebutuhan Terhadap Angkutan Kota
Karakteristik akan kebutuhan terhadap angkutan umum bagi setiap individu sangat berbeda, dimana hal ini dipengaruhi oleh karateristik penduduk
dan pola penggunaan lahan. Karakteristik penduduk ini berawal dari adanya perbandingan antara kelompok masyarakat Choice dan Captive yang pada
akhirnya akan menentukan banyaknya model dan rute angkutan yang akan dilaluinya.
2.7.3 Rute Pelayanan Angkutan Kota
Angkutan kota adalah jasa angkutan penumpang pada sebuah kota yang biasanya dalam operasinya berdasarkan jalan raya pada jalan umum dan jalan raya
dalam gabungan lalu–lintas dengan dipungut tarif yang telah ditetapkan bersama. Perjalanan rute angkutan kota dalam sebuah wilayah perkotaan telah
ditetapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat angkutan umum tersebut, dimana trayek atau rute yang dilalui dan besarannya akan pungutan biaya yang ditarik dari
penumpangnya telah ditetapkan bersama dengan tujuan terciptanya pelanyanan yang layak, baik dan manusiawi.
Terciptanya pelayanan akan kebutuhan transportasi angkutan umum dipengaruhi oleh karateristik masyarakat yang menjadi penarik dan tersedianya
akan fasilitas sarana dan prasana yang memadai. Dalam hal ini berpengaruh karena setiap daerah memiliki karakteristik dan geografis yang berbeda, sehingga
terlahirlah berbagai macam konfigurasi dan modifikasi dalam pelayanan rute angkutan kota.
2.7.4 Pola Jaringan Jalan
Kondisi jaringan jalan yang ada pada setiap daerah memiliki fungsi dan jenis yang berbeda-beda, sesuai dengan karateristik dari masyarakatnya dan letak
geografis dari wilayahnya tersebut. Pengambilan kebijakan dalam penentuan akan rute pelayanan dan jaringan
jalan yang dilalui oleh angkutan kota pada suatu wilayah perkotaan harus berdasarkan pada:
1. Karakteristik masyarakat sebagai ikon pengubah aktivitas pada fungsi lahan yang digunakan.
2. Kondisi dan kualitas akan sarana dan prasarana jalan yang memadai yang akan dilaluinya.
2.7.5 Struktur Kota