Metode dan Prosedur Penelitian
D. Metode dan Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penggunaan pendekatan dan metode ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang manajemen laboratorium farmasi pada SMK Farmasi DITKESAD Jakarta dengan memanfaatkan beberapa sumber bukti. Adapun prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti menggunakan langkah-langkah metode penelitian studi kasus dari Robert K.Yin. Langkah-langkah penelitian tersebut yaitu sebagai berikut:
Gambar 3.4 Langkah-langkah Metode Penelitian Study Kasus
Langkah-langkah pelaksanaan penelitian diatas terdiri dari 6 (enam) kegiatan yaitu: Pertama, peneliti merencanakan suatu penelitian dalam bentuk rancangan penelitian dengan cara melaksanakan grand tour observation dengan tujuan untuk mendapatkan data pada tahap awal, dengan melakukan wawancara secara umum, mencatat hasil observasi dengan mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian dengan tujuan untuk mengumpulkan data secara umum. Berdasarkan hasil grand tour observation tersebut peneliti melakukan beberapa hal antara lain :
a. Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam melakukan suatu studi kasus.
b. Memutuskan untuk menggunakan metode studi kasus dibandingkan dengan metode-metode lainnya.
c. memahami kekuatan dan keterbatasan menggunakan metode kasus.
d. Menetapkan tempat, tujuan, objek, subjek, rumusan masalah, fokus dan sub fokus penelitian
Kedua, setelah peneliti membuat rancangan penelitian berdasarkan hasil grandtour observation tersebut, selanjutnya peneliti membuat design penelitian dengan cara melekukan beberapa hal, antara lain :
a. Mendefinisikan unit analisis dan kasus-kasus yang mirip/serupa untuk diteliti dan dipelajari.
b. Mengembangkan teori, saran atau rancangan, dan masalah-masalah yang menjadi dasar studi yang diprediksi/diduga.
c. Mengidentifikasi dan menetapkan design studi kasus yang digunakan yaitu studi kasus tunggal
d. Mengidentifikasi prosedur-prosedur untuk menjaga kualitas studi kasus Ketiga, setelah menetapkan desain penelitian yaitu studi kasus yang akan dilaksanakan, kegiatan selanjutnya adalah melakukan persiapan sebelum kelapangan, antara lain :
a. Mengasah keahlian sebagai peneliti studi kasus.
b. Berlatih untuk studi kasus yang spesifik.
c. Mengembangkan aturan dari studi kasus.
d. Menyiapkan panduan observasi dan wawancara, alat tulis, alat perekam, kamera, video dan perlengkapan lain-lainnya yang diperlukan.
Keempat, Langkah
selanjutnya
adalah melakukan
pengumpulan/pengambilan data penelittian dilapangan yang telah direncanakan, dengan melakukan beberapa teknik pengumpulan data yaitu :
a. Observasi terhadap situasi tempat (latar penelitian), perilaku pelaku (subjek) dan kegiatan-kegiatan terkait fokus penelitian (manajemen laboratorium farmasi)
b. Observasi partisipan, peneliti ikut serta dalam manajemen laboratorium farmasi antara lain : terlibat secara langsung dalam kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mata pelajaran ilmu resep, farmakognosi, kegiatan praktikum resep, kegiatan praktikum kimia dan praktikum farmakognosi, pembuatan produk, kegiatan sekolah seperti student company serta dunia industri.
c. Wawancara dengan nara sumber/partisipan dan para informan. Dalam menentukan informan, peneliti menggunakan teknik purpose sampling (penentuan sampel berdasarkan tujuan) dan snow ball sampling (penentuan sampel informan berdasarkan informasi informan sebelumnya), sehingga dari satu orang informan menyebar menjadi beberapa orang informan).
d. Pengumpulan dan penelaahan dokumen-dokumen terkait, peneliti mengumpulkan seluruh dokumen-dokumen terkait manajemen laboratorium farmasi, antara lain yang sudah peneliti peroleh saat d. Pengumpulan dan penelaahan dokumen-dokumen terkait, peneliti mengumpulkan seluruh dokumen-dokumen terkait manajemen laboratorium farmasi, antara lain yang sudah peneliti peroleh saat
e. Perekaman data penelitian, peneliti merekam hasil wawanancara dengan menggunakan alat perekam berupa handphone (HP) merk Blackberry dan Samsung Note II, hasil rekaman tersebut selanjutnya ditransfer ke data komputer untuk memudahkan dalam menyusun transkripnya. Selanjutnya untuk mendokumentasikan kegiatan- kegiatan manajemen laboratorium farmasi dalam bentuk foto dan video peneliti juga menggunakan kamera/video dari Samsung Note II.
Kelima, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data penelitian lapangan, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Melakukan test/pengujuan kevalidan data
b. Data dikelompokkan sesuai klasifikasi masing-masing berdasarkan subfokus dan sub-sub fokus penelitian.
c. Penggabungan data-data dalam bentuk matrik/tabel.
d. Membuat kesimpulan yang berbasis data. Keenam, langkah selanjutnya adalah menyusun laporan penelitian, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
a. Memadukan data lapangan dan konsep berupa teks
b. Menampilkan bukti-bukti yang cukup sampai pada kesimpulan.
c. Melakukan pengecekan tulisan sampai berhasil dengan baik.
Adapun langkah-langkah penelitian diatas dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian besar, yaitu; 1) langkah ke 1 sampai 3 dilaksanakan sebelum melaksanakan penelitian atau lebih dikenal dengan istilah pra penelitian (grandtour observation); 2) langkah ke 4 dilaksanakan pada saat penelitian dilapangan dalam hal ini peneliti melakukan mini tour observation dengan tujuan memfokuskan dan merumuskan masalah penelitian. 3) langkah ke 5 dan 6 dilaksanakan pada saat setelah kembali dari lapangan, pada tahap ini peneliti memfokuskan masalah penelitian dengan cara mengidentifikasi data mentah sesuai arti, kesamaan dan maksud yang dikelompokkan dengan sistem koding dalam satuan data.
Selanjutnya dilakukan analisis data terhadap fokus dan subfokus penelitan yang terdiri dari : pengujian, pengelompokkan, memasukkan data dalam tabel, mengetes, atau menggabungkan kembali bukti- bukti/data, untuk menggambarkan kesimpulan yang berbasis data kemudian diuji.