Pasar Monopsoni

2.6 Pasar Monopsoni

Tanaman jarak pagar merupakan salah satu jenis dari tanaman non pangan (non edibility sehingga tanaman jarak pagar sebagai komoditas non edible hanya dapat diolah jadi biodiesel. Akibatnya, petani jarak pagar ditempatkan pada situasi monopsoni. Pasar yang memperjualbelikan biji jarak pagar merupakan pasar monopsoni, dimana petani jarak pagar merupakan pemasok jarak pagar, sedangkan produsen biodiesel adalah pembeli.

Dalam teori ilmu ekonomi, monopsoni merupakan salah satu jenis struktur pasar yang memiliki karakteristik khas, yaitu hanya ada seorang pembeli yang dihadapkan

dengan banyak pemasok 36 . Para pemasok saling bersaing untuk dapat menjual output produksinya ke seorang pembeli tersebut, maka pihak monopsoni (pembeli) sering

mendiskriminasi pemasok dan mendapat hal-hal yang menguntungkan dari para pemasok. Dalam Gambar 2-2, pemasok menerima harga yang ditetapkan pasar. Akibatnya, marginal revenue dan average revenue yang mereka terima konstan, dan jumlah output

yang mereka dapat jual adalah dengan menyamakan harga dan 37 marginal cost mereka .

Gambar 2-2 Pemasok Dalam Pasar Monopsoni

Sumber : Pindyck (2001)

36 C. Pass, B. Lowes, L. Davies, Collins Dictionary of Economics atau Collins Kamus Lengkap Ekonomi, terj. Tumpal

37 Rumapea, Posman Haloho (Jakarta, 1994), hal. 436. Marginal revenue adalah tambahan penerimaan yang akan pemasok dapatkan dari hasil penjualan satu unit barang

tambahan. Average revenue merupakan rata-rata penerimaan yang didapat pemasok atas penjualan satu unit barang. Sedangkan marginal cost adalah tambahan biaya yang dikeluarkan pemasok untuk dapat memproduksi satu barang tambahan.

2.6.1 Kekuatan Monopsoni

Pihak pembeli (tunggal atau jamak) dalam pasar monopsoni memiliki kemampuan untuk dapat mempengaruhi harga dalam pasar, sehingga mereka dapat membeli barang (output) dari pemasok dengan harga yang lebih rendah daripada harga yang seharusnya,

apabila barang ini diperjualbelikan di dalam pasar persaingan sempurna 38 .

39 Besaran kekuatan monopsoni yang dimiliki pembeli ditentukan tiga hal, yaitu :  Elastisitas penawaran dari pasar

Keuntungan dari pihak monopsoni timbul karena ia menghadapi kemiringan kurva penawaran yang negatif (upward-sloping), maka marginal expenditure akan melebihi average expenditure. Dapat dilihat dalam Gambar 2-3 (a) bahwa semakin elastis kurva penawaran, akan semakin kecil perbedaan antara marginal expenditure dengan average

expenditure 40 , sehingga kekuatan monopsoni dari pembeli akan lebih kecil . Ketika kurva penawaran cenderung tidak elastis, maka kekuatan monopsoni akan lebih besar.

Gambar 2-3 Kekuatan Monopsoni : Elastis VS Inelastis

(a) Kurva Penawaran Elastis (b) Kurva Penawaran Tidak Elastis

Sumber : Pindyck (2001)

Robert S. Pindyck, Daniel L. Rubinfeld, Microeconom ics, 5 th e d., (USA, 2001), hal. 352.

40 Ibid., hal. 356-357. Marginal expenditure adalah pengeluaran tambahan yang dikeluarkan pembeli untuk dapat membeli satu unit barang tambahan. Sedangkan average expenditure adalah rata-rata pengeluaran yang dikeluarkan pembeli untuk satu unit barang.

 Jumlah pembeli Semakin sedikit jumlah pembeli, kekuatan monopsoni akan semakin besar. Apabila hanya ada seorang pembeli dalam suatu pasar, maka si pembeli tersebut memiliki bargaining power yang besar dalam membeli suatu barang sehingga ia memiliki kekuatan

monopsoni yang besar.  Interaksi antara pembeli

Misalkan ada tiga atau empat pembeli dalam suatu pasar, dan mereka bersaing secara agresif, maka kekuatan monopsoni yang mereka miliki kecil. Sebaliknya, jika mereka tidak bersaing atau bahkan mereka cenderung melakukan kolusi, maka kekuatan monopsoni yang mereka miliki mungkin sama seperti apabila hanya ada satu pembeli dalam pasar itu.

2.6.2 Biaya Sosial Dari Kekuatan Monopsoni

Dalam gambar 2-4 dapat dilihat deadweight loss yang timbul akibat pasar monopsoni. Karena kekuatan monopsoni mengakibatkan rendahnya harga (Pm < Pc) dan rendahnya jumlah barang yang dibeli (Qm < Qc), maka dapat diperkirakan bahwa hal ini akan mengakibatkan pembeli better off dan pemasok worse off. Keuntungan maksimal dari pelaku monopsoni (pembeli) terjadi pada tingkat haga Pm dan kuantitas Qm. Sedangkan apabila dalam pasar persaingan sempurna, keuntungan maksimal pembeli akan terjadi pada tingkat harga Pc dan kuantitas Qc, pada saat kurva AE dan MV berpotongan.

Dapat disimpulkan bahwa harga dan kuantitas barang yang terbentuk pada keseimbangan pasar monopsoni lebih rendah daripada tingkat harga dan kuantitas yang terbentuk di pasar persaingan sempurna. Karena tingkat harga yang lebih rendah, maka kerugian yang dialami pemasok adalah seluas bagian A+C. A+C seharusnya menjadi surplus pemasok (dalam pasar persaingan sempurna), namun pemasok tidak dapat Dapat disimpulkan bahwa harga dan kuantitas barang yang terbentuk pada keseimbangan pasar monopsoni lebih rendah daripada tingkat harga dan kuantitas yang terbentuk di pasar persaingan sempurna. Karena tingkat harga yang lebih rendah, maka kerugian yang dialami pemasok adalah seluas bagian A+C. A+C seharusnya menjadi surplus pemasok (dalam pasar persaingan sempurna), namun pemasok tidak dapat

Dari Gambar 2-4, dapat dilihat jumlah surplus pemasok, sebagai produsen, yang hilang lebih besar (daerah A+C) daripada jumlah surplus pembeli yang hilang dalam pasar monopsoni (daerah A-C), akan tetapi pembeli mendapatkan surplus tambahan (daerah B) maka total surplus pembeli dalam pasar ini adalah A+B.

Gambar 2-4 Deadweight Loss Yang Timbul Akibat Kekuatan Monopsoni

Sumber : Pindyck (2001)