Sumber Data

3.1 Sumber Data

Data yang digunakan penelitian ini dibedakan menjadi dua, primer dan sekunder. Metode pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara (face to face interview) yang terbuka, yaitu wawancara yang terdiri dari pertanyaan yang telah disusun peneliti dan

kemudian responden diberikan kebebasan menjawab 47 . Sedangkan data sekunder diperoleh dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, dan juga melalui teknologi internet via

World Wide Web (WWW). Menurut prosedurnya, wawancara dalam penelitian ini dapat dikategorikan sebagai jenis wawancara bebas dan terpimpin. Jadi peneliti telah menentukan pokok-pokok masalah yang akan diteliti dan juga yang akan ditanyakan selama proses wawancara. Pedoman (guideline) wawancara tetap diperlukan sebagai pengendali supaya proses

wawancara tidak menyimpang dari pertanyaan-pertanyaan dan tujuan wawancara 48 .

Kelebihan metode wawancara dalam penelitian ini adalah :  Peneliti berbicara langsung dengan responden dan dapat mengamati reaksinya terhadap

pertanyaan, maka peneliti bisa memahami keadaan yang sebenarnya terjadi;

48 Drs. Cholid Narbuko, Drs. H. Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta, 2003), hal. 95. Ibid., hal. 85.

 Tidak mengenal batasan umur dan pendidikan responden;  Jawaban wawancara diperoleh dengan jawaban yang lebih santai dan tidak tegang.

Sedangkan, kelemahan metode wawancara dalam penelitian ini adalah :  Kurang efisien karena high cost economy (alokasi dana dan waktu untuk ke luar kota);  Tergantung kepada kesediaan, kemampuan, dan keadaan responden;

 Sulit mencari lokasi responden karena lokasinya berbeda-beda. Data primer yang digunakan terdiri dari data pada proses budidaya jarak pagar

secara teknis, yaitu proses penanaman dari bibit jarak pagar hingga menjadi biji jarak pagar; data pada proses produksi biodiesel secara teknis, yaitu proses pengepresan biji jarak pagar sampai menjadi biodiesel; data pada perhitungan biaya proses produksi biodiesel; dan data pada perhitungan harga jual biodiesel.

Selain data primer, juga digunakan data sekunder. Data sekunder mencakup data pada perhitungan biaya proses budidaya jarak pagar; dan data historis konsumsi domestik solar di Indonesia dari tahun 1990 –2004 sebagai dasar analisa pada perhitungan untuk menentukan jumlah subsidi yang harus dianggarkan pemerintah jika pemerintah menginginkan pemanfaatan biodiesel berbasis jarak pagar sebagai substitusi dari solar

yang akan dikonsumsi dalam skala nasional pada tahun 2015 49 .

3.1.1 Sumber Data Pada Proses Budidaya Jarak Pagar

Sumber data tentang proses budidaya tanaman jarak pagar diperoleh peneliti dari wawancara lapangan langsung dengan petani di Desa Karangmangu, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah, yang telah melakukan proses budidaya jarak pagar sejak tahun 2004. Wawancara lapangan ini dilakukan pada Desember 2006.

Hal ini sesuai dengan blue print pengembangan BBN yang disusun TimNas BBN pada Desember 2006.

Gambar 3-1 Tanaman Jarak Pagar Di Desa Karangmangu

Sumber : Foto peneliti di lokasi

3.1.2 Sumber Data Pada Proses Produksi Biodiesel Berbasis Jarak Pagar

Sumber data tentang proses produksi biodiesel didapat dari wawancara langsung dengan seorang operator mesin produksi dari prototype pabrik biodiesel yang didirikan Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (DKP RI) di Lengkong, Kelurahan Mertasinga, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. P rototype pabrik biodiesel ini telah melakukan proses produksi biodiesel berbasis jarak pagar pada Januari 2006 dan kemudian outputnya diujicobakan sebagai bahan bakar pada mesin salah satu kapal nelayan untuk berlayar mencari ikan di laut pada bulan Juli sampai dengan September 2006.

Gambar 3-2 Prototype Pabrik Biodiesel DKP RI

Sumber : Foto peneliti di lokasi

3.1.3 Sumber Data Pada Perhitungan Biaya Proses Budidaya Jarak Pagar

Fakta yang terjadi di Cilacap adalah seluruh bahan baku untuk proses budidaya jarak pagar yang dibutuhkan petani diperoleh secara gratis dari Departemen Pertanian RI, dan hasil panen pertama juga sedikit sehingga tidak dapat dikatakan secara pasti jumlah hasil panen. Dua hal ini menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan perhitungan biaya proses budidaya jarak pagar dari hasil pengamatan di Cilacap.

Oleh karena itu, untuk melakukan perhitungan biaya proses budidaya jarak pagar, peneliti menggunakan perhitungan yang sudah pernah ada dalam penelitian sebelumnya, yang ditulis oleh Wisnu A. Martono. Wisnu melakukan perhitungan biaya proses budidaya jarak pagar berdasarkan pengalamannya sendiri ketika menanam jarak pagar di Daerah Istimewa Jogjakarta pada tahun 2003.

3.1.4 Sumber Data Pada Perhitungan Biaya Proses Produksi Biodiesel Berbasis Jarak Pagar

Karena kegiatan proses produksi di prototype pabrik biodiesel di Cilacap baru dilakukan satu kali, maka peneliti menilai bahwa kegiatan proses produksi ini tidak dapat dijadikan basis dalam menentukan biaya proses produksi biodiesel berbasis jarak pagar.

Untuk mengetahui biaya proses produksi biodiesel, pada April 2007 peneliti melakukan kunjungan ke Cilincing, Jakarta Utara, tepatnya PT. Energi Alternatif Indonesia

(untuk selanjutnya akan disebut sebagai PT. EAI) 50 . Peneliti melakukan wawancara singkat dengan Plant Manager PT. EAI dan berhasil memperoleh beberapa informasi mengenai

biaya yang dibutuhkan dalam produksi biodiesel. Biodiesel merupakan campuran dari FAME dan solar dalam batasan tertentu. Sebagai informasi, PT. EAI adalah pemasok

‘NaturFuel’ yang dijual di berbagai SPBU di Jakarta dan Bandung. NaturFuel merupakan FAME, input dari bahan bakar biodiesel. Oleh karena itu, dalam penggunaannya sebagai

bahan bakar biodiesel, FAME dapat dicampur dengan solar atau dapat langsung digunakan untuk bahan bakar mesin sebagai substitusi dari solar.

3.1.5 Sumber Data Pada Perhitungan Harga Jual Biodiesel Berbasis Jarak Pagar

Peneliti menggunakan hasil wawancaranya dengan PT. EAI dalam memperoleh beberapa komponen yang diperlukan sebagai dasar analisa untuk melakukan perhitungan harga jual dari satu liter biodiesel berbasis jarak pagar.

3.1.6 Sumber Data Pada Perhitungan Subsidi Biodiesel Berbasis Jarak Pagar

Sebagai dasar analisa perhitungan subsidi untuk biodiesel yang akan digunakan sebagai substitusi dari solar, dibutuhkan data jumlah solar yang dikonsumsi oleh

PT. EAI adalah anak perusahaan dari Suar Goup Company.

masyarakat pada saat itu. Untuk menghitung jumlah solar yang dikonsumsi pada tahun 2015, perlu dilakukan proyeksi dari data historis konsumsi domestik solar.

Peneliti menggunakan data historis konsumsi domestik solar Indonesia dari tahun 1990 –2004 sebagai dasar perhitungan untuk menentukan jumlah subsidi biodiesel yang harus dianggarkan pemerintah. Data historis ini diperoleh dari CEIC Database yang dipublikasikan oleh IMF.