Model Hubungan Kualitas Laba (SMOOTH), Asimetri Informasi dan Biaya Modal Ekuitas

Gambar 3 Model Hubungan Kualitas Laba (SMOOTH), Asimetri Informasi dan Biaya Modal Ekuitas

Gambar 3 menunjukkan pola hubungan langsung kualitas laba terhadap CEC. Hal ini antara kualitas laba yang diukur dengan

mengindikasikan bahwa investor memberikan perataan laba (SMOOTH), asimetri informasi

bobot yang lebih besar pada kualitas akrual (AI) dan biaya modal ekuitas (CEC).

perataan laba ketika Berdasarkan hasil pengujian tidak ditemukan

dibandingkan

mengestimasi kualitas laba. Tingginya variasi adanya hubungan mediasi diantara ketiga

praktik perataan laba sebagaimana ditunjukkan variabel tersebut. Hubungan yang diyakini

pada tabel 1 mungkin juga diasosiasikan kuat adalah pengaruh positif dari asimetri

dengan hasil studi ini.

informasi terhadap biaya modal ekuitas (CEC). Semakin tinggi asimetri informasi di antara

Diskusi

partisipan pasar maka biaya modalnya juga Penelitian ini menguji pengaruh semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan teori

langsung dan tidak langsung kualitas laba penetapan harga aset ( asset pricing ) yaitu

terhadap biaya modal yang dalam hal ini lebih bahwa harga suatu sekuritas juga ditentukan

dispesifikan pada biaya modal ekuitas. oleh tingkat risiko informasi yang timbul

Penelitian ini menggunakan 2 pengukuran karena adanya ketidakpastian atas kualitas dan

kualitas laba, pertama adalah discretionary akurasi informasi yang diterima sehingga

accrual yang digunakan oleh Kothari (2001) menimbulkan asimetri informasi yang makin

dan kedua adalah perataan laba yang diukur tinggi.

dari variabilitas laba dibandingkan dengan Berdasarkan hasil analisis jalur ( path

variabilitas arus kas dari aktivitas operasi. analysis ) dapat disimpulkan bahwa ketika

Penelitian ini menguji peran dari kualitas laba diukur dengan menggunakan

asimetri informasi sebagai variabel yang perataan laba (SMOOTH) maka tidak

memediasi hubungan antara kualitas laba dan ditemukan ada pengaruh langsung dan tidak

biaya modal. Hasil pengujian menunjukkan langsung antara kualitas laba dengan biaya

kondisi yang berbeda berdasarkan proksi modal ekuitas. Jadi, satu-satunya variabel yang

kualitas laba yang digunakan. Ketika memengaruhi biaya modal ekuitas hanyalah

menggunakan discretionary accrual sebagai asimetri informasi (AI).

pengukur kualitas laba, penelitian ini Pengujian dengan menggunakan proksi

menemukan adanya hubungan tidak langsung SMOOTH memberikan hasil yang berbeda

dari kualitas laba terhadap biaya modal. Hasil dari ADA. Penelitian ini menemukan adanya

uji hipotesis menemukan bahwa asimetri hubungan tidak langsung dari kualitas laba

informasi bertindak sebagai mediator antara yang diukur dengan ADA pada biaya modal

kualitas laba dan biaya modal. ekuitas,

Pola hubungan antara kualitas laba yang SMOOTH

namun ketika

menggunakan

diukur dengan discretionary accrual , asimetri mengkonfirmasi hubungan langsung dan tidak

informasi dan biaya modal ekuitas adalah pola

239 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2016, Vol. 13, No. 2, hal 221 - 242

hubungan mediasi penuh ( full mediation ).

ketidakberhasilan Artinya bahwa kualitas laba tidak bisa

jadi

melatarbelakangi

penelitian ini dalam menemukan pengaruh langsung memengaruhi biaya modal ekuitas

perataan laba baik terhadap biaya modal tanpa melalui peningkatan atau penurunan

ekuitas maupun terhadap asimetri informasi. asimetri informasi. Ketika kualitas laba

Hasil pengujian dengan menggunakan meningkat maka tingkat asimetri informasi di

perataan laba menunjukkan bahwa hanya antara partisipan pasar finansial mengalami

asimetri informasi yang berpengaruh positif penurunan karena mereka meyakini kebenaran

terhadap biaya modal ekuitas. Hal ini atau keakuratan dari informasi yang diterima

mengindikasikan bahwa investor lebih yang pada gilirannya menyebabkan turunnya

menghargai besarnya asimetri informasi pada tingkat return yang diminta ( required return )

saat menentukan required return dibandingkan oleh investor. Turunnya required return yang

dengan perataan laba.

dituntut oleh investor membawa implikasi Investor seringkali mengantisipasi pada turunnya biaya modal ekuitas yang

peristiwa di masa mendatang dengan membuat ditanggung oleh perusahaan.

serangkaian estimasi, termasuk estimasi Hasil yang berbeda ditemukan ketika

tentang kinerja keuangan perusahaan. Laba menggunakan perataan laba sebagai proksi

yang berfluktuasi menyulitkan bagi investor kualitas laba. Penelitian ini menemukan bahwa

untuk mengestimasi kinerja keuangan di masa perataan laba tidak memiliki pengaruh yang

mendatang. Investor tidak dapat memprediksi berarti terhadap biaya modal ekuitas. Selain

laba di masa mendatang secara tepat. Hal ini itu, penelitian ini tidak berhasil menunjukkan

menyebabkan harga saham dari perusahaan pengaruh perataan laba terhadap perubahan

non-smoother lebih berfluktuasi dibandingkan tingkat asimetri informasi di antara pelaku

perusahaan smoother . Namun, argumentasi ini pasar. Hasil ini bisa jadi dipengaruhi oleh

tidak didukung oleh beberapa riset empiris di karakteristik perataan laba yang cenderung

Indonesia. Noviant dan Marsono (2013) tidak lebih

menemukan perbedaan reaksi pasar antara discretionary accrual . Discretionary accrual perusahaan income smoother dan non-income

mencerminkan tingkat diskresi yang dilakukan smoother pada industri manufaktur di pasar oleh managemen dalam memilih metoda dan

modal Indonesia. Harnovinsah dan Indriani prinsip akuntansi yang diterapkan dalam satu

(2015) juga menemukan hasil yang sama perioda pelaporan keuangan. Di sisi lain,

dengan Noviant dan Marsono (2013). Hal ini perataan laba bisa merupakan aktivitas yang

mengindikasikan bahwa perataan laba tidak natural ( natural smoothing ) dan bisa juga

memengaruhi biaya modal ekuitas dan bahwa merupakan wujud dari diskresi managemen

investor lebih mengapresiasi tingkat asimetri yang disengaja ( intentional smoothing ) (Eckel

informasi ketika menentukan required return 1981).

dibandingkan perataan laba. Lebih lanjut, Tucker dan Zarowin (2006)

Hasil penelitian ini mungkin sensitif menemukan bahwa perataan laba mampu

terhadap penentuan model estimasi kualitas meningkatkan keinformativan laba. Hal ini

laba. Mayoritas, penelitian mengenai kualitas dicerminkan dengan pasar yang lebih

laba menggunakan managemen laba untuk merespon pada perusahaan yang melakukan

mengukur apakah perusahaan memiliki perataan laba. Namun, di sisi lain, perataan

kualitas informasi yang baik atau tidak. laba juga berpotensi memberikan informasi

Managemen laba berhubungan dengan kualitas yang menyesatkan kepada investor. Manager

laba, namun managemen laba bukanlah sangat mungkin untuk memanipulasi laba

kualitas laba itu sendiri.

untuk alasan pribadi, misalnya dikaitkan Secara ringkas, konsisten dengan dengan kompensasi manager (lihat Healy

Bhattacharya et al. (2012), penelitian ini 1985). Leuz et al. (2003) memandang bahwa

mendokumentasikan bahwa asimetri informasi perataan laba merupakan sarana bagi manager

memediasi hubungan antara kualitas laba dan untuk menyamarkan konsumsi privat mereka.

biaya modal ekuitas. Hasil penelitian ini Ambiguitas dari peran perataan laba ini bisa

mengkonfirmasi Komalasari dan Baridwan

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2016, Vol. 13, No. 2, hal 221 - 242 240

(2001) dan Diamond dan Verrecchia (1991) Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa asimetri informasi yang semakin tinggi

bahwa asimetri informasi memainkan peran menyebabkan tingginya required rate of

penting dalam penentuan biaya modal ekuitas return .

bagi perusahaan yang mengandalkan pasar modal sebagai sarana untuk meningkatkan struktur modal. Peran penting dari asimetri

SIMPULAN

informasi ini dapat ditunjukkan dengan adanya pengaruh positif dari asimetri informasi

Penelitian ini menguji pengaruh terhadap biaya modal ekuitas, dan sebagai langsung dan tidak langsung kualitas laba

mediator antara kualitas laba dan biaya modal terhadap biaya modal yang dalam hal ini lebih

ekuitas.

dispesifikkan pada biaya modal ekuitas. Hasil penelitian ini mengimplikasikan Penelitian ini menggunakan 2 pengukuran

bahwa manager harus memberikan informasi kualitas laba, pertama adalah discretionary

yang lebih berkualitas dan terkini kepada accrual yang digunakan oleh Kothari (2001)

investor dalam rangka menekan asimetri dan kedua adalah perataan laba yang diukur

informasi, sehingga diharapkan biaya modal dari variabilitas laba dibandingkan dengan

ekuitas perusahaan menurun. Lebih lanjut, variabilitas arus kas dari aktivitas operasi.

regulator (yaitu BAPEPAM) seharusnya Asimetri informasi digunakan sebagai variabel

perusahaan publik untuk pemediasi.

mendorong

meningkatkan kualitas informasi yang Hasil penelitian ini menemukan adanya

investor melalui hubungan tidak langsung antara kualitas laba

diterbitkan

untuk

pengungkapan wajib dan suka rela. Penelitian dan biaya modal yang dimediasi oleh asimetri

ini memberikan bukti tambahan bahwa informasi. Kualitas laba yang diukur dengan

kualitas informasi dan asimetri informasi menggunakan discretionary accrual tidak

memiliki pengaruh terhadap biaya modal memiliki pengaruh langsung terhadap biaya

perusahaan. Untuk penelitian modal ekuitas. Jadi, asimetri informasi

ekuitas

selanjutnya, penggunaan proksi kualitas laba memainkan peran penting terhadap besaran

yang berbeda diharapkan mampu memperkaya biaya modal karena menjadi mediator dari

hasil penelitian ini.

kualitas laba. Dalam konteks ini ditemukan pola hubungan mediasi penuh ( full mediation ) antara kualitas laba, asimetri informasi dan

DAFTAR PUSTAKA

biaya modal ekuitas. Artinya bahwa kualitas laba hanya mampu memengaruhi biaya modal

Amihud Y. and H. Mendelson. 1986. Asset ekuitas melalui perubahan tingkat asimetri

Pricing and the Bid-Ask Spread. Journal informasi di antara partisipan pasar.

of Financial Economics , 17 , 223-249. Hasil yang berbeda ditemukan ketika

Bagehot, W. 1971. The Only Game in Town. penelitian ini menggunakan perataan laba

Financial Analysts Journal , 27 (2), 12- sebagai pengukur tingkat kualitas laba.

Penelitian ini tidak menemukan adanya Bardos. 2011. Quality of Financial pengaruh yang signifikan antara perataan laba

Information and Liquidity. Review of dengan biaya modal ekuitas, demikian pula

Financial Economics , 20 (2), 49-62. dengan pengaruh perataan laba terhadap

Baron, R. M. and D. A. Kenny. 1986. The asimetri informasi. Satu-satunya faktor yang

Moderator-Mediator Variable berpengaruh pada biaya modal ekuitas adalah

Distinction in Social Psychological asimetri informasi. Jadi, penelitian ini tidak

Research: Conceptual, Strategic, and menemukan pengaruh langsung dan tidak

Statistical Considerations. Journal of langsung kualitas laba terhadap biaya modal

Personality and Social Psychology , 51 ekuitas manakala perataan laba digunakan

(6), 1173-1182.

sebagai indikator keinformativan laba. Bhattacharya, N., D. Hazem and M. Welker. 2003. The World Price of Earnings

241 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2016, Vol. 13, No. 2, hal 221 - 242

Dutta, S. and A. Nezlobin. 2016. Information 641-678.

Opacity. Accounting Review , 78 (3),

Disclosure, Firm Growth, and the Cost of

Journal of Financial Venkataraman. 2013. Does Earnings

Bhattacharya, N., H. Desai and K.

Capital.

Economics , 123 (2), 415-431. Quality Affect Information Asymmetry?

Easley, D. and M. O’Hara. 1987. Price Trade Evidence

Size and Information in Securities Contemporary Accounting Research , 30 Markets.

Journal of Financial (2), 482-516.

Economics , 19, 69-90. Bhattacharya, N. et al. 2012. Direct and

Easley, D. and M. O'Hara. 2004. Information Mediated Associations Among Earnings

and the Cost of Capital. Journal of Quality, Information Asymmetry and the

Finance , 59 (4), 1553-1583. Cost of Equity. Accounting Review ,

Eckel, N. 1981. The Smoothing Hypothesis

87 (2), 449-482. Revisited. Abacus , 17 (1), 28-40. Botosan, C. A. 1997. Disclosure Level and the

Eliwa, Y., J. Haslam and S. Abraham. 2016. Cost of Equity Capital. Accounting

The association between earnings Review , 72 , 323-349.

quality and the cost of equity capital: Bushman, R. and A. Smith. 2001. Financial

Evidence from the UK. International Accounting Information and Corporate

Review of Financial Analysis , 48 , 125- Governance. Journal of Accounting and

Economics , 32 , 237-333. Fazzari, S., R. G. Hubbard and B. C. Petersen. Chung H., H. J. Sheu and J. L. Wang. 2009. Do

1988. Financing Constraint and Firm’s Earnings Management Practices

Corporate Investment. Brookings Papers Affect Their Equity Liquidity? Finance

on Economic Activity , 1 , 141-195.

Francis, J. et al. 2004. Costs of Equity and Clarkson, P., J. Guedes and R. Thompson.

Research Letters , 6 (3), 152-158.

Earnings Attributes. The Accounting 1996.

Review , 79 , 967-1010. Observability, and Measurement of

Francis, J. et al. 2005. The Market Pricing of Estimation Risk. Journal of Financial

Accruals Quality. Journal of Accounting

and Economics , 39 , 295-327. Coles, J. L., U. Loewenstein and J. Suay. 1995.

and Quantitative Analysis , 31 (1), 69-84.

Glosten L. and P. Milgrom. 1985. Bid-Ask On

Spreads and Transactions Prices in a Parameter Uncertainty. Journal of

Specialist Market. Journal of Financial Financial and Quantitative Analysis , 30 Economics , 14 , 71-100. (3), 347-364.

Graham, B. and D. L. Dodd. 2009. Security Analysis Copeland, T. E. and D. Galai. 1983. th 6 Edition. McGraw Hill

Information Effects on the Bid-Ask

Companies Inc.

Greenstein, M. and H. Sami. 1994. The Impact 1457-1469.

Spread. Journal of Finance , 38 (5),

of the SEC’s Segment Disclosure Dechow, P., W. Ge and C. Schrand. 2010.

Requirement on Bid-Ask Spreads. Understanding Earnings Quality: A

Accounting Review , 69 , 179-199. review of the Proxies, Their

Handa, P., and S. Linn. 1993. Arbitrage Pricing Determinants and Their Consequences.

with Estimation Risk. Journal of Journal of Accounting and Economics ,

Financial Economics , Maret, 81 –100.

50 (2-3), 344-401. Harnovinsah and P. Indriani. 2015. The Market Diamond, D. W. 1985. Optimal Releases of

Reaction and Income Smoothing (Case Information by Firms. Journal of

Study on Listed Company in LQ 45 Finance , 40 (4), 1071-1094.

Indonesian Stock Exchange). Research Diamond, D. W. and R. Verrecchia. 1991.

Journal of Finance and Accounting , 6 Disclosure, Liquidity and the Cost of

(8), 104-112.

Healy, P. M. 1985. The Effect of Bonus 359.

capital. Journal of Finance , 46 (4), 1325-

Schemes on Accounting Decisions.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2016, Vol. 13, No. 2, hal 221 - 242 242

Journal of Accounting and Economics , MacKinnon, D. P. 2008. Introduction to

7 (1-3), 85-107. Statistical Mediation Analysis . Mahwah, Jones, J. 1991. Earnings Management during

NJ: Erlbaum.

Import Relief Investigations. Journal Modigliani, F. and M. H. Miller. 1958. The

Cost of Capital, Corporation Finance, Komalasari, P. T. dan Z. Baridwan. 2001.

of Accounting Research , 29 , 193-228.

and the Theory of Investment. American Asimetri Informasi dan Cost of Equity

Economic Review , 48 , 261-297. Capital. Jurnal Riset Akuntansi

Mouselli, S., A. Jaafar and K. Hussainey. Indonesia , 4 (1), 64-81.

2012. Accruals Quality vis-à-vis Kothari, S. P. 2001. Capital Market Research

Disclosure Quality: Substitutes or in Accounting. Journal of Accounting

Complements? British Accounting

and Economics , 31 , 105-231.

Review , 44 , 36-46.

Krinsky, I. and J. Lee. 1996. Earnings Myers, S. C. and N. Majluf. 1984. Corporate Announcements and the Components of

Financing and Investment Decisions the Bid Ask Spread. Journal of Finance ,

when Firms Have Information That

51 , 1523-1535. Investor Do Not Have. Journal of Kyle, A. S. 1985. Continuous Auction and

Financial Economics , 13 , 187-221.

Noviant, B. A. dan Marsono. 2013. Analisis 1315-1336.

Insider Trading, Econometrica , 53 (6),

Reaksi Pasar Dan Risiko Investasi Lambert, R., C. Leuz and R. Verrecchia. 2011.

Antara Perusahaan Perata Laba Dan Information Asymmetry, Information

Bukan Perata Laba (Studi Pada Precision, and the Cost of Capital.

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

Di BEI). Jurnal Akuntansi dan Auditing , Lee, C., B. Mucklow and M. Ready. 1993.

Review of Finance , 16 (1), 1-29.

9 (2), 226-243.

Spreads, Depths, and the Impact of Raman, K. and N. Tripathy. 1993. The Effect Earnings Information: an Intraday

Supplemental Reserve-Based Analysis. Review of Financial Studies , 6 Accounting Data on the market (2), 345-374.

of

Microstructure. Journal of Accounting Leuz, C., D. Nanda and P. D. Wysocki. 2003.

and Public Policy , 12 , 113-133. Earnings Management and Investor

Riahi-Belkoui, A. 2005. Earnings Opacity, Protection:

Stock Market Wealth Effect and Comparison. Journal of Financial

Growth. Review of

Accounting and Finance , 4 (1), 72-91. Leuz, C. and R. Verrecchia. 2004. Firms'

Economics , 69 (3), 505-527.

Stoll, H. 1978. The Pricing of Security Dealer Capital Allocation Choices, Information

Services: an Empirical Study of Quality, and the Cost of Capital .

NASDAQ Stocks. Journal of Finance , Working

Pennsylvania. Tucker, J. W., and P. A. Zarowin. 2006. Does Li, F. and N. Shroff. 2010. Financial

Income Smoothing Improve Earnings Reporting Quality and Economic

Informativeness? Accounting Review , 81 Growth . Working Paper.

(1), 251-270.

Lo, K. 2008. Earnings Management and Welker, M. 1995. Disclosure Policy, Earnings Quality. Journal of Accounting

Information Asymmetry, and Liquidity

and Economics , 45 , 350-357.

in Equity Markets. Contemporary Accounting Research , 11 (2), 801-882.