Kredit Mikro Jadi Kunci Sukses BRI

Kredit Mikro Jadi Kunci Sukses BRI

Juni 2011, BRI telah menyalurkan bertumbuh di atas industri, yaitu Oleh Harso Kurniawan

dari sebelumnya 9,4%.

Ke depannya, dia memprediksi kredit sebesar Rp 265,82 triliun. 24%, CAR memang bisa cukup NIM akan stabil di kisaran 9-10%. Dari jumlah itu, kredit segmen kre- terpengaruh,” jelas Baiquni. Hal ini sejalan dengan niat mana- dit mikro mencapai Rp 83,9 triliun.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memang tidak Made Suardhini merekomen-

jemen yang akan mengurangi

Sementara itu, kredit usaha dasikan buy BBRI dengan target

kredit korporasi yang memiliki yield rakyat (KUR) mencapai Rp 31,39 mencetak pertumbuhan kredit tinggi sepanjang harga Rp 8.100. Sementara Syaiful

rendah. BRI akan fokus memper- triliun yang disalurkan ke 4,58 juta Adrian menaikkan target harga Rp

semester pertama 2011. Namun, tetap saja laba

kuat penetrasi di segmen mikro.

debitor. Sedangkan secara year to

Senada dengan Made, dia date, BRI telah menyalurkan KUR

emiten berkode saham BBRI ini menjadi yang

menilai rasio modal menjadi tanta- sebesar Rp 13,20 triliun kepada

ngan utama BRI. Namun, manaje- tertinggi di Tanah Air. 1,82 juta debitor.

men BRI sejauh ini masih yakin

Baiquni menambahkan, saat ini

CAR masih cukup untuk mendu- total dana pihak ketiga ( DPK) BRI

H nyasar ke segmen yang mena-

al ini dipicu tingginya

kung ekspansi kredit.

mencapai Rp 294,64 triliun atau

kualitas kredit yang

“Kami memprediksi BRI akan meningkat 15,06% dari periode

disalurkan perseroan.

menerbitkan obligasi subordinasi sama tahun lalu sebesar Rp

Kredit BRI rata-rata me-

dalam waktu dekat tahun ini 256,05 triliun.

seperti yang sudah direncanakan

BRI menargetkan pertumbuhan

warkan imbal hasil (yield) tinggi,

manajemen,” kata dia.

kredit tahun ini mencapai 20-22%.

terutama mikro. Untuk itu, BRI akan

Sebelumnya, Direktur Keuang- “Kalau sesuai dengan target,

fokus menggarap segmen kredit ini

an BRI Achmad Baiquni mem- belum ada kebutuhan menambah

seraya mengurangi kredit korporasi.

prediksi laba bersih tahun ini bisa modal, karena masih bisa ditopang

Sejalan dengan itu, kinerja BRI

mencapai Rp 14 triliun. Hingga oleh laba. Namun kalau kredit

sampai tutup tahun 2011 ditaksir tetap cemerlang. Tentu saja ini ber- dampak positif terhadap harga sahamnya.

Pada semester I-2011, penda- patan bunga bersih (net interest income/NII) BRI meningkat 23% menjadi Rp 16,6 triliun. Alhasil, laba bersih terkerek 57% menjadi Rp

BRI, tukas Made, memutuskan

6,8 triliun.

menggenjot kredit mikro untuk me-

Analis Mandiri Sekuritas Made ngompensasi rendahnya pertum- Suardhini menyatakan, laba bersih buhan kredit secara keseluruhan. BRI pada semester pertama mele- Per Juni 2011, kredit mikro melon- bihi prediksinya. Ini karena tingginya jak 31,5%. Hal ini bukan hanya laba pra-provisi sebagai imbas dari didorong dari cabang-cabang berlakunya PSAK 50/55.

yang telah ada, melainkan juga

Dia mencatat, pertumbuhan kre- melalui BRI teras. dit pada kuartal II mencapai 6,5%

“BRI sangat agresif membom-

dibandingkan kuartal sebelumnya bardir pasar-pasar tradisional me- (qoq). Namun, secara year on year, lalui BRI Teras. Sampai juni, jum- kredit hanya tumbuh 17,5%, di ba- lahnya sudah mencapai 929 unit,” wah industri sebesar 24%. Pertum- ujar dia. buhan itu merupakan yang teren-

Sejak diluncurkan pada 2009,

dah dalam empat tahun terakhir.

per tumbuhan kredit BRI Teras

“Kami menyambut baik langkah cukup impresif, yakni mencapai Rp perseroan menurunkan laju 1,8 triliun sampai Juni 2011. Ting- pertumbuhan kredit. Sebab, rasio ginya pertumbuhan kredit mikro kecukupan modal (CAR) rendah, membuat porsinya terhadap total sementara rasio kredit terhadap kredit naik dari 27,1% menjadi pinjaman (LDR) rendah,” tukas dia 31,5%. dalam riset yang dipublikan belum lama ini.

Risiko NPL

CAR BRI pada kuartal II men-

Di sisi lain, Made menilai, pe-

capai 14,8%. Di saat yang sama ningkatan NPL merupakan gejala LDR mencapai 90,1%. Pada titik ini, musiman. Pada akhir Juni 2011, Made menilai, penguatan likuditas rasio kredit bermasalah (NPL) naik lebih penting dibandingkan jorjor- menjadi 3,6% dibandingkan Maret an memacu kredit. Sampai akhir 2011 sebesar 3,1%. NPL, kata dia, tahun, dia menaksir pertumbuhan ditaksir bakal meningkat pada kredit BRI mencapai 19% dan 20% kuartal III, sebelum menurun pada pada 2012.

akhir tahun.

Dia mengakui, NPL kredit komer- sial kecil masih tinggi, yakni 7,9% sampai akhir Juni. Namun, secara nilai, NPL turun dari Rp 6,4 triliun menjadi Rp 6 triliun. Manajemen, kata dia, melakukan berbagai cara untuk menurunkan NPL. Con- tohnya, mempercepat penagihan dan merestrukturisasi.

“Sampai akhir tahun ini, NPL di- prediksi turun menjadi 3% dan 2,6% pada 2012,” tandas dia.

Analis Ciptadana Securities Syaiful Adrian menyatakan, ren- dahnya pertumbuhan kredit dikom- pensasi dengan margin bunga bersih (NIM). Selama semester pertama, NIM mencapai 9,9%, naik