Indofood Lolos dari Kondisi Sulit
Indofood Lolos dari Kondisi Sulit
itu, sejumlah analis menilai saham K INDF masih menarik untuk dikoleksi.
tino
Oleh Harso Kurniawan
ondisi ini diyakini bisa dipertahan- kan perseroan sampai akhir tahun, seiring efisiensi yang digalang perseroan. Atas dasar
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk (INDF)
Berapakah gain yang bisa didulang dari
sukses membukukan INDF?
Analis Etrading Securities Andrew Argado
peningkatan laba bersih menyatakan, empat divisi bisnis, yakni produk konsumen bermerek (CBP), Bogasari, pada semester pertama agribisnis, dan distribusi, yang menyumbang-
kan 42%, 26%, 24%, dan 7% terhadap total
2011 di tengah
penjualan. Alhasil, laba kotor naik 7,5%
lonjakan harga bahan menjadi Rp 6,3 triliun.
“Namun, lonjakan harga bahan baku
baku. Pendapatan menggerus margin kotor dari 32,5% menjadi
28,9%,” kata Andrew dalam riset yang
konsolidasi meningkat dipublikasikan belum lama ini. Harga gandum, bahan baku utama mi, 20,5% menjadi Rp
sempat menyentuh US$ 410 per ton. Namun, harga turun menjadi sekitar US$ 310/ton
21,84 triliun,
pada Juni 2011. Meski menurun, harga lebih
sedangkan laba bersih premium dibandingkan Juni 2010 sebesar
US$ 180/ton.
naik 12% menjadi Peningkatan laba bersih, kata Andrew,
disebabkan meningkatnya kinerja opera-
Rp 1,58 triliun.
sional dan lebih rendahnya beban ke- uangan, setelah divestasi dua anak usaha, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).
Dia mencatat, penjualan Bogasari naik 18,5%, seiring meningkatnya permintaan dan peningkatan harga jual. Di divisi agribisnis, penjualan melonjak 43% menjadi Rp 6 triliun. Hal ini sejalan dengan meningkatnya penjual- an produk kelapa sawit dan perbaikan harga jual.
Melalui Salim Ivomas, perseroan memiliki perkebunan seluas 242 ribu ha, terdiri atas 205 ribu ha kebun sawit dan 37 ribu ha tanaman lainnya. Sedangkan luas lahan karet mencapai 22 ribu ha. Adapun luas kebun tebu mencapai 5 ribu ha dengan produksi 430 ribu ton pada 2010.
Selain itu, peningkatan penjualan divisi CBP membuat pendapatan divisi distribusi naik 13%. Adapun pendapatan divisi CBP naik 7% menjadi Rp 9,2 triliun.
Sementara itu, Andrew menilai, pelemahan rupiah bisa berdampak negatif terhadap perseroan. Sebab, perseroan harus mengencangkan ikat pinggang guna mence-
Dia menaksir, produksi gula akan mencapai
miliar, sedangkan laba bersih sekitar Rp 190
gah pembengkakan biaya produksi.
120 ribu ton pada 2012. Bisnis ini digarap
miliar.
“Untuk itu, divisi CBP bisa mempertim-
Salim Ivomas.
Analis Credit Suisse Teddy Oetomo dan
bangkan untuk menyesuaikan harga jual jika
“Berdasarkan diskusi kami dengan manaje-
Agus Sandianto menyatakan, porsi bisnis
harga gandum naik di atas ekspektasi,” papar
men Salim Ivomas, perseroan menargetkan
gula terhadap total pendapatan Salim Ivomas
dia.
produksi gula bisa mencapai 500 ribu ton
saat ini memang baru mencapai 7%. Tapi,
Analis Mandiri Sekuritas Octavius Oky
setahun. Jumlah itu bisa dicapai perseroan,
mereka yakin prospek bisnis ini cukup bagus
Prakarsa menilai, margin EBIT Bogasari
mengingat posisi utang kotor hanya 0,2 kali
ke depannya.
cukup tinggi pada semester pertama. Hal ini
per Juni 2011,” papar dia.
Teddy memprediksi pendapatan Salim
dipicu adanya stok gandum yang mencukupi.
Dalam pandangan dia, bisnis gula akan
Ivomas tahun ini bisa naik 18% menjadi Rp
Saat harga terkoreksi tajam pada 2009,
menjadi mesin pertumbuhan Indofood dalam
11,1 triliun. Sementara, laba bersih
Indofood memborong gandum untuk keper-
beberapa tahun ke depan. Bisnis ini juga
diestimasi melejit 96% menjadi Rp 11,1
luan produksi.
menjanjikan margin kotor menggiurkan, yakni
triliun.
“Dengan demikian, margin bisa normal.
40-70%. Adapun risiko bisnis ini adalah erosi
Etrading memprediksi pendapatan
Tren ini diprediksi terus berlanjut sampai
margin kebijakan pemerintah terkait harga
Indofood tahun ini meningkat 10% menjadi
akhir tahun, karena harga gandum cenderung
patokan bawah gula.
Rp 42 triliun. Laba bersih dipatok Rp 3,4
melemah pada paruh kedua,” kata dia.
Pada 2010, Indofood masuk bisnis gula
triliun, meningkat 17% menjadi Rp 3,4
Dia menaksir volume penjualan bisa
melalui anak usahanya, Indofood Agri
triliun.
meningkat. Hal ini tentunya bisa
Resources Ltd (Indoagri). Perusahaan ini
Sementara, Mandiri Sekuritas memprediksi
mengompensasi stabilnya harga jual rata-rata
tercatat di Bursa Efek Singapura. Indoagri
EBITDA 2011 mencapai Rp 8 triliun, diban-
(average selling price/ASP) sebagai imbas
adalah induk usaha Salim Ivomas.
dingkan tahun lalu Rp 7,6 triliun. Laba bersih
dari makin ketatnya persaingan di pasar.
Perseroan membangun pabrik gula di Pati,
diprediksi mencapai Rp 3,2 triliun.
Jawa Tengah berkapasitas 3 ribu ton cane
Andrew Argado memasang rating hold
Kontribusi Bisnis Gula
per day (TCD), sedangkan pabrik gula di
INDF dengan target harga Rp 5.500. Sedang-
Sementara itu, Octavius menilai, bisnis
Sumsel akan berkapasitas 8 ribu TCD.
kan Octavius Oky memasang rating buy
gula bakal meningkat tiga kali lipat pada
Analis JP Morgan Stevanus Juanda
INDF dengan target harga Rp 6.900. Saham
2012. Hal ini akan membuat margin Indofood
memprediksi pendapatan yang diraup dari
INDF pada perdagangan Rabu (28/9) naik Rp
stabil.
gula tahun ini ditaksir mencapai Rp 416
25 (0,5%) menjadi Rp 4.725. n