Saatnya Melirik Saham Astra

Saatnya Melirik Saham Astra

Investor Daily/TINO OKTAVIANO

Oleh Harso Kurniawan

Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok tajam dalam beberapa hari terakhir, seiring aksi jual masif pemodal asing yang diikuti pemodal lokal. Hal ini sebagai imbas dari berlarut-larutnya penyelesaian krisis utang negara-negara Eropa.

N ke pasar domestik, seperti PT Astra

amun, selalu ada peluang di tengah krisis. Untuk itu, investor disarankan mencer- mati saham-saham berfunda- mental kokoh dan berorientasi

International Tbk (ASII). “Risiko terbesar saham Astra saat ini memang hanya kondisi pasar yang kurang kondusif. Pelemahan harga yang signifikan merupakan waktu yang tepat untuk membeli ASII,” ujar analis CLSA Sarina Lesmina dalam riset yang dipublikasikan belum lama ini.

Saham ASII telah terdiskon 18% dari posisi tertingginya dalam setahun terakhir di level Rp 75.950. Astra adalah emiten

MHI adalah pemegang konsesi ruas tol dengan pendapatan dan laba bersih

Kertosono-Mojokerto di Jawa Timur tertinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

sepanjang 40,5 kilometer (km). MHI telah Astra juga menjadi emiten dengan kapital-

meneken perjanjian pengusahaan jalan tol isasi pasar tertinggi. Astra juga superior di

(PPJT) dengan Badan Pengatur Jalan Tol bisnis yang dimasuki, terutama di otomotif

(BPJT).

dan alat berat. Analis Deutsche Bank Rachman Pada semester I-2011, Astra membuku-

Koeswanto menilai, seluruh unit bisnis kan laba bersih Rp 8,6 triliun, naik 33,4%

Astra akan tetap bertumbuh pada kuartal dibandingkan periode sama tahun lalu Rp

III-2011. Selain itu, divisi jasa keuangan, 6,4 triliun. Adapun pendapatan meningkat

alat berat dan otomotif bakal membukukan 24% menjadi Rp 76,26 triliun dari Rp

peningkatan kinerja, seiring lancarnya 61,51 triliun.

pasokan komponen dari Jepang. Dalam pandangan Sarina, kinerja

Pada kuartal II-2011, produksi mobil keuangan Astra akan tetap berkibar dalam

sempat terganggu karena suplai beberapa lima tahun mendatang. Ada dua motor

komponen dari Jepang terhenti. Sebab, penggerak kinerja Astra, yakni bisnis

pabrik-pabrik komponen hancur diterjang otomotif dan pertambangan. CAGR dua

tsunami. Selama ini, Astra masih mengim- bisnis ini diprediksi mencapai 15-20%

por beberapa komponen dari Jepang, dalam lima tahun ke depan.

karena memiliki model MPV yang populer

Genjot Non-otomotif

terutama yang berteknologi tinggi dalam Astra masuk bisnis otomotif lewat

dan jaringan distribusi luas.

Sementara itu, Presiden Direktur Astra

memproduksi mobil. beberapa anak usahanya. Perusahaan ini

Selama 2011-2013, dia menaksir

Prijono Sugiarto menyatakan, Astra terus

“Kinerja bisnis pertambangan juga akan merupakan agen pemegang merek (APM)

penjualan mobil bisa mencapai 11% per

berupaya memperbesar kontribusi bisnis

meningkat, karena curah hujan mulai Toyota, Daihatsu, Isuzu, Peugeot, dan

tahun. Kenaikan harga bahan bakar minyak non-otomotif. Namun, bukan berarti Astra

normal,” tegas dia. Nissan Diesel. Perseroan memimpin pasar

(BBM) bisa menjadi risiko bisnis mobil.

akan meninggalkan bisnis yang sudah

Sarina merekomendasikan buy ASII mobil domestik dengan pangsa pasar 55%. mendominasi. Bahkan, pangsa pasar

Di bisnis sepeda motor, Honda begitu

melambungkan namanya itu.

dengan target harga Rp 75 ribu. Sedang- Astra juga merangsek ke bisnis motor

“Potensi pasar otomotif masih cukup

kan analis Riset Credit Suisse Teddy lewat PT Astra Honda Motor (AHM), APM

meningkat dari 46% menjadi 51% pada

besar. Dengan penduduk 240 juta orang,

Oetomo dan Dian Haryokusumo memper- sekaligus produsen motor Honda. Honda

tahun ini. Sarina memprediksi pasar motor

seharusnya pasar mobil kita mencapai 3

tahankan rating netral saham ASII dengan adalah pemimpin pasar motor dengan

bisa naik 8-11% selama 2011-2012.

juta unit. Namun, tahun ini penjualan mobil

target harga Rp 79.200. Saham ASII pada pangsa pasar 51%.

Sedangkan penjualan Honda ditaksir naik

baru mencapai 850 ribu unit,” papar dia.

perdagangan Rabu (28/9) naik Rp 1.650 Sedangkan di bisnis pertambangan,

15% per tahun, didorong melimpahnya

Dari tahun ke tahun, dia menyatakan,

akses likuiditas, kenaikan pendapatan

kontribusi bisnis otomotif terus menurun.

Astra masuk lewat PT United Tractors Tbk

masyarakat, dan luasnya jaringan

Jika pada 2011, porsi otomotif terhadap

(UT). Emiten berkode saham UNTR itu

pemasaran Honda.

pendapatan mencapai 85%, saat ini

TIPS ASII

merupakan agen penjual alat berat merek

Di bisnis pertambangan, UT, kata Sarina, porsinya hanya 15%. “Kami akan mengopi

Komatsu. UT juga menggarap bisnis

akan diuntungkan dengan lonjakan harga

metode bisnis otomotif untuk mengem-

Sarina Lesmina (CLSA)

kontraktor pertambangan batubara dan

Rekomendasi : buy memiliki tambang batubara.

batubara. Penjualan Komatsu bisa

bangkan bisnis lain,” kata dia.

Target harga : Rp 75.000 Sarina menilai, penjualan mobil sudah

meningkat, demikian dengan order

Belum lama ini, Astra melalui anak

kontraktor tambang.

usahanya, PT Astratel Nusantara (Astra-

pulih dari efek tsunami Jepang. Oleh

“Kami prediksi laba UT bisa tumbuh 20% tel), mengakuisisi 95% saham PT Marga

Teddy Oetomo (Credit Suisse)

karena itu, dia menaikkan proyeksi

Rekomendasi : netral penjualan tahun ini sebesar 8%. Astra

per tahun dalam lima tahun ke depan. Ini

Hanurata Intrinsic (MHI) dari PT Natpac

Target harga : Rp 79.200 dinilai bisa memanfaatkan momentum ini,

bisa bertambah, seiring adanya rencana

Graha Arthamas (Natpac). Nilai transaksi-

ekspansi,” tukas dia.

nya mencapai Rp 750 miliar.