Berburu Bunga di Paruh Kedua
Berburu Bunga di Paruh Kedua
Oleh Harso Kurniawan
Beberapa Tantangan
“Terakhir, laba bank sangat sensitif kali. Pada perdagangan Rabu (28/ Di sisi lain, analis Deutsche Bank terhadap NIM, karena mayoritas 9), BBNI naik Rp 100 (2,8%) Raymond Kosasih dan Arinta Har- pendapatan didorong oleh NII. NIM
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) membukukan sono menyatakan, ada beberapa bisa turun jika imbal hasil rendah dan tantangan yang bakal dihadapi BRI. kinerja fantastis pada semester pertama 2011. Ini biaya dana (cost of fund) naik.
Pertama, rasio biaya terhadap laba.
Rahmi Marina menyematkan ra-
Setiap 1% kenaikan biaya akan terlihat dari meningkatnya laba bersih hingga ting hold BBNI dengan target harga
memangkas laba sebesar 5%.
Rp 4.100. Sedangkan Mulya Chan-
41% menjadi Rp 2,7 triliun.
Kedua, rendahnya pertumbuhan dra memasang rating netral BBNI kredit. Dalam pandangan dia, per- dengan target harga Rp 4.650. tumbuhan kredit merupakan motor
tabel
P BBNI itu. Sebab, pendapatan bu- bermasalah (non performing loan/
Adapun Raymond Kosasih dan
enurunan pencadangan “Tahun depan, kami mulai tinggal utama profitabilitas BNI. Jika target Arinta Harsono memberikan rating menjadi faktor utama landas,” kilah dia.
per tumbuhan kredit tidak bisa buy BBNI dengan target harga Rp
pemicu kenaikan laba
Peningkatan kredit cukup di- dicapai, tentunya akan berdampak 5.850 berdasarkan valuasi asumsi
emiten berkode saham mungkinkan, karena rasio kredit pada laba bersih.
PER 2011-2012 13,6 kali dan 11,3
nga bersih (NII) hanya naik 3,3% NPL) gross turun dari 4,3% menjadi menjadi Rp 6 triliun. Pada periode 4,0%, sedangkan NPL net turun itu, beban pembentukan pencada- dari 0,9% menjadi 0,7%. ngan aktiva produktif (PPAP) turun
Dia menyatakan, beban opera-
25% menjadi Rp1,61 triliun. Alhasil, sional turun dari Rp 4,48 triliun dana pencadangan sebesar Rp menjadi Rp 4,39 triliun. Return on 520 miliar mendongkrak separuh asset (ROA) naik dari 2,3% menjadi kenaikan laba BNI.
3,0%. Sementara itu, return on
Memasuki paruh kedua, BNI ber- equity (ROE) dari 24,3% menjadi niat menggenjot pendapatan bunga 19% karena adanya penambaham untuk memompa laba bersih. Jika modal Rp 10,4 triliun dari hasil rencana ini bisa direalisasikan, ten- rights issue Desember 2010. tunya bakal berdampak positif
Gatot menambahkan, pihaknya
terhadap harga sahamnya.
juga mencatat adanya peningkatan
Analis Kim Eng Securities Rahmi efisiensi yang tercermin pada pe- Marina menyatakan, kinerja BNI nurunan rasio biaya operasional sampai Juni 2011 sudah sejalan terhadap pendapatan operasional dengan proyeksinya. Pertumbuhan (BOPO) dari 78,1% menjadi 70,1% kredit mencapai 21% menjadi Rp dan cost to income ratio (CIR) me- 152,9 triliun, melampaui target nurun dari 48,2% menjadi 45,0%. yang dipasang manajemen sebe-
Sebaliknya, margin bunga bersih
sar 17-20%.
(net interest margin/NIM) mening-
“Walau begitu, manajemen me- kat dari 5,8% menjadi 5,9%. Pe- milih bersikap konservatif dengan ningkatan NIM juga ditunjang oleh tidak mengubah target pertumbuh- kredit baru yang mulai kencang pa- an kredit,” ujar Rahmi dalam riset
da triwulan II-2011.
yang dipublikasikan belum lama ini.
Dari penyaluran kredit Rp 152,90
Dia mencatat, pertumbuhan da- triliun, kredit ke segmen korporasi na pihak ketiga (DPK) hanya me- tumbuh 25% dari Rp 45,25 triliun ningkat 3% menjadi Rp 200,1 triliun. menjadi Rp 56,84 triliun, sementara Ini membuat rasio kredit terhadap kredit usaha kecil naik 17,3% men- simpanan (LDR) naik menjadi jadi Rp 31,65 triliun. Adapun kredit 76,4%, mendekati batas minimum konsumsi meningkat 34% menjadi yang diterapkan Bank Indonesia. Rp 27,33 triliun, dan pembiayaan Ke depannya, BNI akan fokus di bisnis internasional tumbuh 27% membiayai proyek ekspansi swasta menjadi Rp 6,08 triliun. yang berbiaya rendah.
Analis CIMB Securities Mulya
Melihat kinerja semester perta- Chandra menyatakan, secara kese- ma, Rahmi menyatakan, Kim Eng luruhan, kinerja emiten bank do- kemungkinan bakal mengerek tar- mestik cukup baik pada semester get pertumbuhan kredit dari saat ini pertama. Kinerja operasional sudah 18%. BNI kemungkinan juga bisa sesuai target, terlihat dari pertum- menagih sisa kredit sebesar 56% buhan kredit 23% dan NIM stabil. dari total Rp 2 triliun pada paruh
Dia mencatat, rata-rata pertum-
kedua.
buhan laba 10 bank yang dia riset mencapai 37%. Namun, biaya pro-
Pacu Kredit
visi naik 22%. Tapi, ada sebagian
Sementara itu, Direktur Utama bank yang menikmati penurunan BNI Gatot M Soewondo menyata- provisi, seperti BRI dan BNI. kan, pendapatan bunga bakal lebih
“Khusus untuk BNI, bank ini cu-
digenjot pada triwulan III-IV dan kup terbantu dengan penurunan mesin-mesin revenue bakal ber- biaya provisi dan perbaikan NPL,” jalan lebih cepat. “Perseroan ber- kata dia. harap sustainable profit growth
Sebanyak tiga bank pemerintah,
yang didapatkan, bukan sekadar BNI, BRI, dan Mandiri, memiliki bia- perubahan biaya-biaya dan PPAP,” ya yang rendah. Namun, pada pa- jelas Gatot.
ruh kedua biaya diprediksi kembali
Sepanjang tahun ini, menurut normal. Gatot, BNI tetap menargetkan per-
Bank-bank di Indonesia, kata dia,