LANDASAN TEORI

B. Kerangka Pemikiran

Senyawa hydrotalcite merupakan suatu hidroksida berlapis ganda yang jarang ditemukan di alam, tetapi dapat disintesis dengan mudah. Hydrotalcite

memiliki rumus umum [M 2+ 1-x M 3+ x (OH) 2 ] x+ [A n- x/n ].mH 2 O di mana M 2+ sebagai

kation divalen dapat berupa Mg 2+ , Ca 2+ , Zn 2+ , Cu 2+ , Co 2+ atau Ni 2+ dan M 3+ . Sebagai kation trivalennya dapat berupa Al 3+ , Fe 3+ atau Cr 3+ , sedangkan A n-

merupakan anion yang mengisi interlayer dapat berupa ion OH − , Cl − , NO 3 − , CO 3 2 − , SO 4 2 − . Hydrotalcite biasanya disintesis dengan penambahan larutan Na 2 CO 3 , atau larutan NaOH yang dicampurkan dengan larutan MgCl 2 dan AlCl 3.

Hasil karakterisasi Mg/Al-hydrotalcite memiliki basal spacing pada d 003 ,d 006 , dan

d 009 , sementara daerah pengamatan bilangan gelombang spektra infra merah biasanya digunakan untuk mencirikan keberadaan gugus-gugus fungsi Mg/Al- hydrotalcite. Perubahan termal yang terkait peristiwa kimia dan perubahan massa akibat kenaikan temperatur dari suatu senyawa dapat dideteksi menggunakan TG/DTA sehingga dengan mengetahui pelepasan massa pada temperatur tertentu gugus-gugus yang terdapat dalam senyawa tersebut dapat diketahui. Data permukaan berupa luas muka, jari-jari pori, dan volume pori total untuk Mg/Al- hydrotalcite mempunyai ciri khas pada kisaran tertentu dan telah banyak diteliti oleh peneliti sebelumnya, sehingga dengan mencocokkan data penelitian dengan penelitian sebelumnya dapat diketahui senyawa hasil sintesis merupakan Mg/Al- hydrotalcite. Selain itu, analisis kandungan logam dalam padatan dapat dilakukan

dengan menggunakan XRF, untuk memperoleh kandungan logam utama dalam bentuk oksidanya dan juga dapat diketahui logam-logam lain yang terdapat dalam senyawa Mg/Al-hydrotalcite, analisis ini dapat menunjukkan bahwa dalam senyawa hasil sintesis tidak terdapat kandungan logam berbahaya.

Hydrotalcite merupakan material menarik karena sifat dari hydrotalcite memiliki kemampuan adsorpsi, kapasitas pertukaran anion, dan surface area yang tinggi. Salah satu penggunaan hydrotalcite dalam industri farmasi digunakan sebagai golongan antasida. Oleh karena itu, agar hydrotalcite dapat digunakan sebagai bahan baku antasida diperlukan proses karakterisasi kimia fisika.

C. Hipotesis

Hipotesis penelitian yang dapat diambil dari masalah dan kerangka pemikiran yang ada adalah sebagai berikut.

1. Karakterisasi senyawa hasil sintesis merupakan Mg/Al-hydrotalcite yang memiliki basal spacing pada d 003 ,d 006 , dan d 009 , serta adanya gugus OH - dan

CO 3 2- .

2. Karakterisasi kimia fisika dari Mg/Al-hydrotalcite sebagai bahan baku antasida diperkirakan sesuai dengan hydrotalcite komersial.