Metode Perancangan

A. Metode Perancangan

Perancangan rangkaian re-building image Pasar Antik Triwindu yang didukung dengan perancangan booklet melalui desain komunikasi visual ini diangkat oleh penulis adalah karena sampai saat ini image yang diperoleh pihak Pasar Antik Triwindu masih kurang sebanding dengan keadaan pasar yang sudah direnovasi menjadi pasar tradisional yang mewah tanpa sedikitpun meninggalkan nilai budaya. Pasar ini layak untuk diangkat pada tingkat yang lebih tinggi, seperti halnya standart internasional. Selain itu didukung dengan lokasi yang strategis tepat di jantung Kota Solo, sangat signifikan dengan promosi yang akan diadakan. Terlebih pada saat ini budaya dan unsur etnik kembali digemari, dan Kota Solo sendiri tengah menggalakkan pencanangan kota budaya.

Adapun penulis mengawali perancangan dengan melakukan riset terlebih dahulu di Pasar Antik Triwindu melalui wawancara dan observasi lapangan. Setelah itu menganalisis data produk dan karakteristik kompetitor. Dari hasil riset, dapat diposisikan sesuai dengan karakter yang dimiliki (positioning), barulah dapat ditemukan USP (Unique Selling Proposition). Setelah matang dengan analisis data produk dan kompetitor, langkah selanjutnya adalah menggali target market menjadi target audience. Target market dan target audience adalah (calon) konsumen yang menjadi sasaran dan pemasaran booklet Pasar Antik Triwindu.

Dalam prakteknya akan terdapat beberapa urutan pelaksanaan perancangan, yaitu:

1. Idenfitikasi data, target market dan target audience.

2. Menentukan permasalahan utama dan tujuan utama diadakan re- building image .

3. Menentukan konsep penempatan media dan konsep booklet sebagai media utama yang dapat diterima dan sesuai dengan target audience.

4. Merancang konsep penyajian media dan konsep booklet yang mampu menarik perhatian target audience.

5. Perencanaan media yang akan digunakan.

6. Merencanakan anggaran yang diperlukan dalam re-building image Pasar Antik Triwindu. Dengan sistematika diatas maka akan diperoleh perancangan yang tepat sasaran, komunikatif, efisien dan kreatif dalam pelaksanaan pengadaan re-building image Pasar Antik Triwindu dengan booklet sebagai media utama.

Dalam konsep kreatif diperlukan perencanaan yang matang mengenai gaya desain maupun bentuk pesan yang ingin disampaikan sehingga dapat menghasilkan rancangan karya yang tepat dan komunikasi yang efektif. Rancangan awal untuk materi promosi secara keseluruhan terdapat pada tata letak atau layout, sketsa, desain, dan sebagainya, yaitu dengan menggunakan gaya desain Eklektisme yang merupakan gaya desain hasil percampuran dua gaya, yaitu ethnic dan modern. Sedangkan untuk pesan dapat disampaikan dengan beberapa pendekatan komunikasi, seperti pendekatan rasional, pendekatan emosional, pendekatan artistik, pendekatan kreatif.

Perencanaan promosi ini menggunakan pendekatan emosional dengan menggunakan kalimat/bahasa yang lebih menarik sehingga mampu membangkitkan rasa penasaran untuk mengetahui lebih lanjut dan pendekatan artistik dengan melalui daya tarik seni serta menampilkan visual yang menarik perhatian dengan tetap memperhatikan landasan-landasan teori yang ada. Pesan yang ingin disampaikan dalam promosi ini adalah mengembalikan citra Pasar Antik Triwindu yang dulu melekat di hati para konsumennya baik lokal maupun internasional.

Adapun visualisasi yang akan digunakan meliputi garis, warna, ilustrasi dan tipografi. Kesemuanya itu akan dikemas dengan komposisi yang pas dan tidak berlebihan, dan dengan paduan yang sedemikian rupa sehingga konsep antik dan kebudayaan akan dapat dimunculkan di setiap rancangan. Media yang dipilih cukup beragam, meliputi dealer help sebagai display, media cetak berupa Adapun visualisasi yang akan digunakan meliputi garis, warna, ilustrasi dan tipografi. Kesemuanya itu akan dikemas dengan komposisi yang pas dan tidak berlebihan, dan dengan paduan yang sedemikian rupa sehingga konsep antik dan kebudayaan akan dapat dimunculkan di setiap rancangan. Media yang dipilih cukup beragam, meliputi dealer help sebagai display, media cetak berupa

Adapun bentuk pesan yang akan digunakan dalam promosi ini ada 2, yaitu:

a. Pesan Verbal Terdiri dari judul (headline) merupakan keutamaan dari iklan yang akan disampaikan berupa kalimat yang menyiratkan suatu ajakan (persuasif), teks (body copy) yang jelas, singkat dan berdasarkan fakta yang ada di lokasi dengan tata bahasa yang mudah dipahami dan disertai sebuah slogan sebagai penguat kalimat ajakan pada media.

b. Pesan Non Verbal Merupakan pendukung dari pesan, antara lain Ilustrasi yang berfungsi untuk menguatkan, memperjelas dan menerangkan teks atau pesan sekaligus sebagai penghias serta daya pikat, tipografi yang sesuai dengan tema, suasana, sifat pesan yang akan disampaikan, dan perancangan warna yang menimbulkan kesan antik dan sedap dipandang, dan Layout yang baik akan menciptakan satu komposisi sempurna yang persuasif.

2. Konsep kreatif booklet 2. Konsep kreatif booklet

Booklet ini memiliki kurang lebih 90 halaman, hampir sebagian dari isi booklet berupa ilustrasi fotografi, bersebelahan dengan teks bodycopy sebagai keterangan gambar dan headline untuk menuliskan identitas utama gambar (judul). Fotografi yang akan ditampilkan menyerupai fotografi produk dengan lokasi pengambilan gambar langsung pada lokasi sesungguhnya. Setiap bahasannya akan memuat satu ilustrasi besar yang mendominasi dan 3 hingga 4 ilustrasi berukuran lebih kecil sebagai keterangan tambahan yang menguatkan. Dilengkapi dengan penulisan bodycopy yang berisikan keterangan gambar secara singkat, jelas dan terperinci mulai dari asal-usul, filosofi, hingga keterangan lokasi atau kios yang menjual barang tersebut. Sehingga secara tidak langsung sudah turut serta membantu para pemilik kios dalam menawarkan produknya. Produk atau gambar yang akan ditampilkan antara lain adalah barang-barang dengan tingkat komoditi yang layak diperhitungkan, di mana sebagian besar atau bahkan keseluruhan pedagang menyediakan barang tersebut. Sehingga dalam penyajiaannya akan dikemas sedemikian rupa agar tidak terjadi kesenjangan antar pedagang perihal eksistensinya dalam booklet tersebut.

mendapatkan posisi lebih, atau dalam kata lain mendapat perlakuan yang spesial dibanding dengan yang lain.

Adapun sistematika penyusunan booklet adalah sebagai berikut :

a. Cover yang sederhana namun cukup mewakili karakter Pasar Antik Triwindu Solo. Memuat logo utama Pasar Antik Triwindu, Solo, Headline sebagai judul booklet, dan visualisasi yang mendukung.

b.Halaman pembuka berupa ilustrasi sederhana dengan nuansa khas Jawa tepatnya Pasar Antik Triwindu Solo, tampak depan, sehingga setiap target audience yang membacanya akan turut merasakan keberadaan pasar antik dengan nuansa Jawa yang kental.

c. Denah lokasi Pasar Antik Triwindu Solo. Denah ini akan dikemas dan didesain dengan konsep yang menyesuaikan desain halaman sebelumnya. d.Beberapa prakata atau ucapan selamat datang dari Bapak Joko Widodo (Jokowi) selaku Walikota Solo.

e. Halaman isi

1) Profil singkat Pasar Antik Triwindu Solo.

2) Ulasan-ulasan produk yang menjadi komoditi utama Pasar Antik

Triwindu Solo secara tematik.

3) Beberapa produk unik yang sifatnya terbatas di Pasar Antik

Triwindu Solo.

dan lain-lain. g.Halaman penutup. h.Cover penutup.