Perbandingan Proses Alih Fungsi Lahan Pertanian sebelum pemindahan wewenang dan sesudah pemindahan wewenang:
3. Perbandingan Proses Alih Fungsi Lahan Pertanian sebelum pemindahan wewenang dan sesudah pemindahan wewenang:
NO Proses dikelola oleh kantor Proses di kelola oleh Pemerintah pertanahan kota Salatiga
Daerah Kota Salatiga
1. Pemohon mengisi formulir Pemohon mengisi formulir ijin mengenai alih fungsi lahan pertimbangan teknis pertanahan yang pertanian menjadi non pertanian
telah di sediakan oleh BPN
2. Pemohon mengajukan berkas serta Pemohon memberikan syarat untuk syarat-syarat yang telah di tentukan ijin pertimbangan teknis tanah berupa oleh BPN yaitu: salinan EKTP, Formulir tersebut di berikan kepada sertifikat HM, gambar rencana Kepala Kantor Pertanahan Kota pengunaan
surat Salatiga serta beberapa lampiran yang permohonan , surat pernyataan berisikan
tanah,
:Keterangan tentang permohonan
pemohon, Keterangan tentang tanah ,Surat kuasa apabila di kuasakan Foto pemohon, Keterangan tentang tanah ,Surat kuasa apabila di kuasakan Foto
3. Kantor pertanahan membentuk Berkas di terima dan di proses oleh panitia
pertimbangan dengan Kantor Pertanahan Kota Salatiga dan anggota :
menunjuk 2 (dua) orang petugas Kepala kantor pertanahan kota lapang
pertimbangan Teknis salatiga, kepala bagian TAPEM Pertanahan SETDA, kepala Bapedda, kepala bagian Hukum SETDA, kepala Dinas Pertanian , camat, lurah , kepala seksi pengaturan dan penataan
pertanahan
kantor
pertanahan kota Salatiga.
4. Panita yang telah di bentuk tersebut Kedua petugas tersebut membuat melakukan tinjauan ke lapangan berita acara hasil peninjauan lapang serta membuat berita acara hasil yang berisikan: Letak tanah , tinjauan lapangan dengan batasan lingkungan/jalan,
Kelurahan, waktu 7 sampai dengan 23 hari
Kecamatan , Luas, Status tanah Statuts
penggunaan tanah Penggunaan tanah saat dilakukan peninjauan
Rencana digunakan ,Sesuai atau tidak dengan rencana tata ruang wilayah kota Salatiga.
5. Panita mengajukan berita acara Setelah peninjauan lapang oleh hasil tinjauan lapangan kepada petugas lapang maka berita acara walikota Salatiga
peninjauan lapang di berikan kepada Dengan batasan waktu pemberian Tim penyusun Risalah Pertimbangan berita acara adalah 14 hari
Teknis Pertanahan dalam hal alih fungsi lahan Pertanian Tim tersebut berisikan : Kepala Kantor Pertanahan Kota
Salatiga ,Kasi Penataan Pertanahan ,Kasubsi PGT dan Kawasan
Tertentu, Kasubsi Landreform dan Konsulidasi Tanah ,Staf subsi PGT dan Kawasan Tertentu, Kasubsi Landreform dan Konsulidasi Tanah ,Staf subsi PGT dan Kawasan
Teknis Pertanahan Dalam Rangka alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian
7. Pemohon mengajukan risalah tersebut ke pemerintah Daerah untuk di proses ijin alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian tersebut dengan syarat:
Risalah pertimbangan teknis tanah yang di keluarkan oleh
BPN salinan EKTP, sertifikat HM,
gambar rencana pengunaan tanah, surat permohonan , surat pernyataan permohonan
8. Pemerintah daerah melakukan survey lapangan mencocokkan Risalah yang telah di buat oleh BPN kota Salatiga.
9. Pemerintah membuat hasil peninjauan lapang .
10. Pemerintah menyerahkan RISALAH dan hasil koordinasi dar tim alih fungsi kepada walikota Salatiga.
11. Walikota
memberikan Surat keputusan ijin alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian
Dapat dilihat perbandingan antara proses sebelum pemindahan wewenang dan proses setelah pemindahan wewenang bahwa sebelum dilakukannya pemindahan wewenang proses alih fungsi berjalan dengan urut dan rapi dan melibatkan banyak pihak serta proses yang dilakukan hanya melalui satu tahapan saja. Namun yang terjadi setelah adanya pemindahan wewenang pemohon bekerja dua kali dalam hal pengajuan alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian serta tidak adanya kpastian pihak-pihak mana yang meberikan ijin alih fungsi lahan serta tidak adanya bagian tersendiri dari pemerintah daerah yang mengurus mengenai alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian sehingga dapat di Dapat dilihat perbandingan antara proses sebelum pemindahan wewenang dan proses setelah pemindahan wewenang bahwa sebelum dilakukannya pemindahan wewenang proses alih fungsi berjalan dengan urut dan rapi dan melibatkan banyak pihak serta proses yang dilakukan hanya melalui satu tahapan saja. Namun yang terjadi setelah adanya pemindahan wewenang pemohon bekerja dua kali dalam hal pengajuan alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian serta tidak adanya kpastian pihak-pihak mana yang meberikan ijin alih fungsi lahan serta tidak adanya bagian tersendiri dari pemerintah daerah yang mengurus mengenai alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian sehingga dapat di