Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Pengujian Secara Simultan

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dalam penelitian ini dideteksi melalui analisa grafik dan statistik yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan SPSS. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut : Gambar 4.1 Grafik Histogram Berdasarkan Gambar 4.1 dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan menunjukkan normal. Analisis dari grafik terlihat data menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data normal. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Kurva PP-Plots Berdasarkan Gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan menunjukkan normal. Analisis dari kurva terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji mulitikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Hasil pengujian Universitas Sumatera Utara multikolinieritas data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut : Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Lokasi .717 1.395 Harga .717 1.395 Sumber : Hasil Penelitian data diolah 2013 Berdasarkan Tabel 4.12 terlihat bahwa semua variabel bebas yaitu lokasi dan harga memiliki angka Variance Inflation Factor VIF kurang dari 10, sedangkan nilai Tolerance mendekati 1, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan yang lain. Jika variasi residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas data dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.3. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan Gambar 4.3 terlihat bahwa titik-ttitik menyebar secara acak random serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai. Gejala heteroskedasitas dapat dilihat dengan cara yaitu, jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka telah terjadi heterokedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan memilih berdasarkan masukan dari variabel bebasnya. Universitas Sumatera Utara

4.3.3. Regresi Linier Berganda

Analisis regresi liner berganda dilakukan untuk melihat arah pengaruh dari setiap variabel independent terhadap variabel dependent. Arah pengaruh variabel- variabel bebas X terhadap variabel terikat Y dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.13 Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 8.774 1.710 5.131 .000 Lokasi .454 .123 .419 3.695 .000 Harga kerja .202 .096 .238 2.099 .039 Sumber : Hasil Penelitian data diolah 2013 Berdasarkan Tabel 4.13 uji t dapat diketahui nilai-nilai: a = 8.774 β 1 = 0,454 β 2 = 0,202 Jadi persamaan regresi linier berganda untuk dua prediktor lokasi dan harga adalah: Universitas Sumatera Utara Y = 8.774 + 0.454X 1 + 0.202X 2 Berdasarkan persamaan regresi diatas terlihat bahwa nilai konstanta sebesar 8.774 yang artinya jiks tidak ada variabel lokasi dan harga maka keberhasilan usaha pengusaha sebesar 8.774. Variabel lokasi menghasilkan β 1 = 0.454 yang berarti setiap kenaikan variabel lokasi sebesar 1 maka keberhasilan usaha pengusaha akan naik sebesar 0.454 dengan asumsi variabel yang lain tetap. Variabel harga menghasilkan β 2 = 0.202 yang berarti setiap kenaikan variabel harga sebesar 1 maka keberhasilan usaha pengusaha akan naik sebesar 0.202 dengan asumsi variabel yang lain tetap.

4.3.4. Pengujian Hipotesis a. Pengujian Secara Parsial

Pengujian secara parsial dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh dari setiap variabel independent terhadap variabel dependent. Pengujian pengaruh variabel-variabel bebas X terhadap variabel terikat Y dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.14 Uji t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 8.774 1.710 5.131 .000 Lokasi .454 .123 .419 3.695 .000 Harga kerja .202 .096 .238 2.099 .039 Sumber : Hasil Penelitian data diolah 2014 Universitas Sumatera Utara 1 . Pengaruh lokasi terhadap keberhasilan usaha pengusaha Kriteria untuk uji t dilakukan pada tingkat α = 5 dengan dua arah 0,025. Nilai t untuk n = 75 – 2 = 73 adalah 1,666 maka dapat diambil keputusan menerima atau menolak hipotesis sebagai berikut : t hitung = 3,695 t tabel = 1,666 dari kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika : -1,666 ≤ t hitung ≤ 1,666 H a diterima jika : 1. t hitung ≥ 1,666 2. -t hitung ≤ 1,666 Berdasarkan Tabel 4.14, diperoleh nilai t hitung sebesar 3,695 lebih besar dari t tabel sebesar 1,666 dengan probabilitas t yakni sig 0,000 lebih kecil dari batasan signifikansi sebesar 0,05. Hal tersebut berarti bahwa variabel lokasi X 1 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha pengusaha Y. Dengan demikian faktor lokasi memiliki kontribusi terhadap keberhasilan usaha pengusaha.

2. Pengaruh harga terhadap keberhasilan usaha pengusaha

Kriteria untuk uji t dilakukan pada tingkat α = 5 dengan dua arah 0,025. Nilai t untuk n = 75 – 2 = 73 adalah 1,666 maka dapat diambil keputusan menerima atau menolak hipotesis sebagai berikut : t hitung = 2,099 t tabel = 1,666 dari kriteria pengambilan keputusan : Universitas Sumatera Utara H diterima jika : -1,666 ≤ t hitung ≤ 1,666 H a diterima jika : 1. t hitung ≥ 1,666 2. -t hitung ≤ 1,666 Berdasarkan Tabel 4.14, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,099 lebih besar dari t tabel sebesar 1,666 dengan probabilitas t yakni sig 0,039 lebih kecil dari batasan signifikansi sebesar 0,05. Hal tersebut berarti bahwa variabel harga X 2 secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan usaha pengusaha Y. Dengan demikian faktor harga memiliki kontribusi terhadap keberhasilan usaha pengusaha.

b. Pengujian Secara Simultan

Pengujian yang telah dilakukan secara simultan dapat diperoleh pembuktian hipotesis dalam penelitian ini adalah : variabel lokasi X 1 dan variabel harga X 2 secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel Y keberhasilan usaha pengusaha. Ketentuannya, jika nilai Sig pada tabel Anova  0,05. , maka Ho ditolak, namun bila nilai Sig  0,05. , maka Ho diterima. Data yang diperlukan untuk menguji hipotesis di atas adalah sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15 Uji F Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 116.782 2 58.391 18.358 .000 a Residual 229.004 72 3.181 Total 345.787 74 Sumber : Hasil Penelitian data diolah 2014 Kriteria uji F dilakukan pada tingkat α = 5 dengan dua arah 0,025. Nilai t untuk n = 75 – 2 = 73 adalah 3,12 maka dapat diambil keputusan menerima atau menolak hipotesis sebagai berikut : t hitung = 18,358 t tabel = 3,12 dari kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika : -3,12 ≤ t hitung ≤ 3,12 H a diterima jika : 1. t hitung ≥ 3,12 2. -t hitung ≤ -3,12 Berdasarkan Tabel 4.15, diperoleh nilai F hitung di atas adalah 18,358 lebih besar dari F tabel sebesar 3,12 dengan sig 0,000  0,05, menunjukan Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel lokasi X 1 dan variabel harga X 2 secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Y keberhasilan usaha pengusaha . Universitas Sumatera Utara

4.4 Koefesien Determinasi

Dokumen yang terkait

Dampak Keberadaan Kampus Universitas Sumatera Utara Terhadap Pendapatan Usaha Kecil Dan Warung Serta Pola Ruang Di Wilayah Sekitarnya

4 53 125

Analisis Pengaruh Program Keberdayaan Masyarakat dalam Meningkatkan Pendapatan Pengusaha Industri Kecil Di Kotamadya Medan (Studi Kasus Pengusaha Tas Di Kecamatan Medan Denai.

0 22 96

Fungsi dan Pengaruh BNI Syariah dalam Membantu Pengusaha Kecil dan Menengah di Sumatera Utara

0 23 83

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Kecil (Study Kasus Pada Usaha Laundry Mikro-Kecil Di Lingkungan Sekitar Kampus USU)

28 148 104

TOTAL QUALITY MANAGEMENT DI INDUSTRI KECIL (STUDI KASUS PENGUSAHA INDUSTRI KECIL SEPATU CIBADUYUT)

0 2 11

Pengaruh Kreativitas Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Kecil (Pada Studi Kasus Usaha Dodol Di Pasar Bengkel Perbaungan Kab. Serdang Bedagai)

4 22 71

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Kecil (Study Kasus Pada Usaha Laundry Mikro-Kecil Di Lingkungan Sekitar Kampus USU)

4 46 104

PENGARUH KREATIVITAS PENGUSAHA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PENGUSAHA SEPATU DI SENTRA INDUSTRI KECIL PERSEPATUAN CIBADUYUT: Survei pada Pengusaha Sepatu Persepatuan Cibaduyut Bandung.

2 17 54

PENGARUH PERSEPSI DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL (Studi Kasus pada Pengusaha Tanaman Hias Di Surabaya).

13 34 60

PENGARUH PERSEPSI DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL (Studi Kasus pada Pengusaha Tanaman Hias Di Surabaya) Disusun oleh : WIRAWAN PRASOJO UTOMO

0 1 19