- IV.65 - Pada tahun 2018, terdapat 5 lima kegiatan prioritas yang menjadi fokus bagi perluasan akses
usaha mikro, kecil, dan menengah yaitu: 1 peningkatan kualitas produk dan akses pemasaran; 2 perluasan akses pembiayaan; 3 pengembangan keterampilan dan layanan
usaha; 4 pengembangan kewirausahaan; dan 5 penguatan kelembagaan koperasi, kemitraan, dan perlindungan usaha. Pelaksanaan kegiatan prioritas tersebut akan didukung
sinergi dan keterpaduan dengan pemangku kepentingan, serta penguatan basis data.
TABEL 4.27 SASARAN KEGIATAN PRIORITAS PADA PROGRAM PRIORITAS PERLUASAN AKSES USAHA
MIKRO, KECIL, DAN KOPERASIPRIORITAS NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN No
ProgramKegiatan Prioritas
Sasaran Lokasi
Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi
1. Peningkatan Kualitas
Produk dan Akses Pemasaran
Terfasilitasinya 317.550 UMKM untuk mendapatkan
sertifikasi, standardisasi, merek, dan pengemasan.
Pusat.
Terbangunnya 26 pasar rakyat yang dikelola koperasi dan penataan sarana usaha bagi 1.000 pedagang kaki
lima.
Pusat.
Terfasilitasinya 84 koperasisentra usaha mikro untuk penguatan sistem bisnisnya.
Pusat.
Terselenggaranya 6 pameran dan fasilitasi promosi
bagi 2.600 pelaku Koperasi dan UMKM.
Pusat. 2.
Perluasan Akses Pembiayaan
Tersalurkannya modal usaha bagi 117.700 Kelompok
Usaha Bersama KUBE dan 450 kelompok tani desa. 34 provinsi.
Terdampinginya 15.000 usaha mikro untuk
mengakses Kredit Usaha Rakyat KUR.
Pusat.
Tersalurkannya modal awal usaha bagi 1.200 wirausaha baru.
Pusat.
3. Pengembangan
Keterampilan dan Layanan Usaha
Terbangunnya 5 unit Pusat Layanan Usaha Terpadu
bagi Koperasi dan UMKM.
5 provinsikab
kota. 4.
Pengembangan Kewirausahaan
Terlaksananya pelatihan kewirausahaan bagi 50.850
orang.
34 Provinsi.
Terlaksananya fasilitasi pengembangan wirausaha bagi 200 pelaku usaha kreatif, 50 perguruan tinggi,
dan 10 inkubator.
Pusat. 5.
Penguatan Kelembagaan
Koperasi, Kemitraan, dan Perlindungan
Usaha
Terlaksananya fasilitasi kelembagaan usaha koperasi bagi 2.496 kelompok.
34 provinsi.
Terlaksananya pelatihan penguatan tata kelola
koperasi bagi 1.035 orang.
Pusat.
Legalisasi 1.100 koperasi melalui fasilitasi akta koperasi.
Pusat.
- IV.66 - Perluasan akses bagi usaha mikro, kecil dan koperasi, sangat diperlukan terutama untuk
meningkatkan produktivitasnya yang masih rendah. Hal ini merupakan akibat dari keterbatasan akses usaha mikro, kecil, dan koperasi ke sumber daya produktif, seperti
pembiayaan, bahan baku, informasi, teknologi, dan layanan sistem pendukung. Dari sisi pengembangan kewirausahaan, ekosistem kewirausahaan yang kondusif juga perlu
ditingkatkan untuk menciptakan SDM wirausaha baru yang unggul. Sementara dari sisi koperasi, sebagian besar koperasi belum mampu meningkatkan efisiensi dan posisi tawar
usaha mikro dan kecil. Berbagai sasaran kegiatan pada program prioritas perluasan akses usaha mikro, kecil, dan koperasi merupakan bagian dari upaya menjawab kendala dan
tantangan yang dihadapi saat ini.
4.8 Infrasruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman
Sesuai dengan kerangka umum pembangunan infrastruktur RPJMN 2015-2019, Prioritas Nasional Infrastruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman dititikberatkan pada: 1 penyediaan
pelayanan dasar, termasuk dalam mendukung aksesibilitas daerah perbatasan dan tertinggal, serta meningkatkan keselamatan transportasi; 2 infrastruktur mendukung sektor unggulan,
melalui pembangunan konektivitas dengan tol laut sebagai tulang punggung serta pembangunan jaringan serat optik, untuk mendukung kawasan pertanian, industri dan
pariwisata; serta 3 infrastruktur perkotaan, termasuk pengembangan angkutan umum masal dan pengembangan teknologi, informasi dan komunikasi TIK untuk mendukung
pengembangan smart city.